Minggu, 31 Agustus 2008

Puasa, “Kupu-kupu” pun Kembali Pulang

Lokasi Hiburan Tutup Saat Puasa, “Kupu-kupu” pun Kembali Pulang

Jakarta - Sesuai peraturan daerah (Perda) No 10 Tahun 2004 tentang Kepariwisataan dan SK Gubernur No 87 Tahun 2004, selama bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri, sejumlah tempat hiburan malam seperti Diskotik, Panti Pijat dan Spa yang membuka usaha di Jakarta diharuskan tutup. Imbasnya para pekerja di lokasi tempat hiburan tersebut pun diliburkan.

Tutupnya tempat hiburan di Jakarta , disambut antusias oleh para pekerja setempat karena selain tak bekerja, mereka tentu saja dibuat tersenyum oleh tunjangan hari raya (THR) yang akan mereka terima. Bahkan oleh mereka yang menjalani kehidupan sebagai pekerja seksual seperti di panti pijat, kesempatan ini merupakan momen mereka untuk berkumpul bersama keluarga mereka kembali. Namun tak jarang pula dari mereka, khususnya pekerja lepas yang tetap mencoba mencari nafkah di bulan puasa ini.

Seperti yang dialami oleh Yanti (25), karyawan di diskotik dan panti pijat MDK yang berlokasi di kawasan Grogol, Jakarta Barat. Wanita asal Indramayu ini mengaku gembira dengan datangnya bulan puasa. "Hanya di bulan puasa dan lebaran ini aku bisa pulang mas," lirihnya. Kesempatan pulang kampung yang hanya diberikan saat puasa ini tentu saja dimanfaatkan Yanti untuk bersua kembali dengan kedua anak yang dirawat oleh orang tuanya. Selama 11 bulan, dirinya mengumpulkan uang dengan keringat dan perasaan sakit karena harus melayani tamu yang menghendaki layanan pijat plus-plus olehnya. Jumlah yang diterimanya pun tak seberapa. Dari nilai sebesar 250 ribu rupiah yang dibayarkan tamunya, 115 diantaranya merupakan biaya kamar yang digunakan untuk transaksi seksual di tempatnya bekerja. Tak hanya itu, 60 % dari uang yang tersisa masih harus disetorkannya kepada sang germo. "Untuk biaya mess dan lain-lain," jelasnya.

Kini telah lebih dari dua tahun dirinya bekerja sebagai ahli pijat plus-plus. Selama itu pula dirinya tak mampu lepas dari kukungan jebakan sang germo atau lebih halus disebut penyalurnya. "Kita sengaja diberi utang untuk membeli pakaian, kosmetik ataupun perhiasan. Kalau sudah punya utang, kita sulit untuk lepas," kata wanita yang telah berstatus Janda ini.

Ogah Turun ke Jalan, Atur Transaksi di Tempat Karaoke

Berbeda dengan Yanti, Ismi (30) yang mengaku berprofesi sebagai pengatur lampu (lighting) di diskotik BDR di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat mengaku sangat menikmati pekerjaannya. Bahkan diakuinya, meski puasa telah datang, dirinya justru tak ingin segera pulang ke kampung halamannya di Malang, Jawa Timur. "Masih mau ngumpulin uang dulu biar banyak yang bisa dibawa pulang. Paling pulangnya nanti dua minggu menjelang lebaran," candanya.

Diakui Yanti jika hanya mengandalkan gaji, pendapatan dirinya sangatlah kecil, hanya berkisar 700 ribu rupiah per bulannya. Namun itu semua tak masalah untuknya. "Gajinya sih memang kecil mas, tapi sampingannya yang besar," candanya saat diajak SH berbincang-bincang di sebuah warung di kawasan Daan Mogot usai bekerja beberapa hari lalu. "Selain mainin lampu, saya juga bisa menemani tamu sampai naik ke kamar. Satu malam minimal satu tamu. Lumayan, sekali main biayanya 250 ribu rupiah. Disetorkan ke kamar sekitar 115 ribu, sisanya diambil buat kita. Karena freelance, saya tak perlu membaginya lagi dengan siapa-siapa. Belum uang tip yang harus dibayarkan tamu. Besarnya minimal 50 ribu rupiah," tukasnya.

Menghadapi bulan puasa ini, Ismi tak terlalu khawatir pendapatan yang diterimanya akan menurun drastis. Pasalnya selain membuka diskotik dan panti pijat, tempatnya bekerja juga menyediakan fasilitas karaoke. Tempat inilah yang kemudian diakali Ismi untuk mencari pundi-pundi emasnya. "Kita menemani tamu karaoke saja. Tentu saja jika tamu tertarik dan harganya cocok, kita bisa lanjut ke hotel. Tarifnya cuma 300 ribu sudah dengan kamar hotel. Kalau kepagian bisa pakai kost saya yang lokasinya dekat tempat kerja. Fasilitasnya juga sama, bisa pijat dan dapat minum," kata wanita berambut sebahu ini seraya tertawa. "Yang pasti saya anti turun ke jalan raya," tambahnya. (Bachtiar)

Suami Bunuh Istri

Dibakar Cemburu, Tukang Parkir Bunuh Istri

Jakarta - Diduga dibakar api cemburu, seorang pria tega membunuh istrinya di tempat tinggal mereka di Gedung Pompa Blok K, Jalan Muara Baru RT 20/17, Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (01/09) dini hari. Korban yang diketahui bernama Hj. Hasna Daeng Nurung (50) ditemukan tewas di kamarnya dengan satu luka tusukan di dadanya.
Informasi yang dikumpulkan SH di lokasi, jenazah korban yang baru tahun lalu menunaikan haji, pertama kali diketahui sekitar jam 12 malam. Ketika itu usai membunuh istrinya, pelaku yang bernama Rasu'din Daeng Alle (55), membangunkan anak kelimanya, Nia, yang tidur di kamar sebelah dan memberitahukan pembunuhan yang telah dilakukan terhadap sang bunda. Mendengar penuturan tersebut, Nia yang merupakan putri bungsu kemudian mendatangi kamar dan mendapati ibu tercintanya telah tergeletak tak bernyawa di atas kasur dengan pisau yang menancap di dadanya. Ironisnya, pisau tersebut adalah pisau yang dibeli korban sebagai kenang-kenangan saat menunaikan ibadah haji. Panik, seketika itu Nia mencabut pisau yang telah merenggut nyawa ibunya. Bersamaan dengan itu, Rasu'din yang akhirnya tersadar akan perbuatan kejinya, mendadak pingsan. Menurut keterangan beberapa kerabat korban, pelaku yang bekerja sebagai tukang parkir di PT. Koja, bahkan mencoba
mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Keluarga dan warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut lalu melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Penjaringan, Jakarta Utara. Petugas yang datang ke lokasi kemudian mengamankan pelaku yang masih dalam kondisi pingsan ke Polsek Penjaringan. Usai melakukan olah TKP, petugas yang hendak membawa jenazah korban ke RSCM sempat menemui kendala. Pasalnya pihak keluarga menolak jika korban dibawa dari kediamannya.
Berbagai dugaan muncul terkait peristiwa pembunuhan ini. Menurut Basri (31), kerabat korban yang ditemui di lokasi, motif pembunuhan diduga dilatarbelakangi kecemburuan pelaku. "Seminggu lalu ada lelaki yang mendatangi rumah ini. Dia mengaku mengenal korban saat pergi ke tanah suci. Sepertinya pelaku cemburu terhadap istrinya sampai tega membunuh," jelas Basri. Dirinya menambahkan, sebelum ditemukan tewas, korban diketahui sempat bersama-sama pelaku menjalankan terawih, mengaji dan makan bersama sebelum akhirnya tidur. "Sepertinya dia dibunuh saat tidur," ungkapnya. Dikatakan Basri sepanjang menikah puluhan tahun dan dianugrahi seorang putra dan empat putri ini tak pernah terlihat mengalami perselisihan. Keluarga korban juga diketahui pendiam di lingkungannya.
Kanit Reskrim Polsek Penjaringan, Iptu Ali Jusron yang mendatangi lokasi membenarkan pelaku saat ini telah diamankan di Polsek Penjaringan. Pihaknya juga masih menyelidiki motif di balik pembunuhan ini. Sementara itu, Rasu'din yang ditemui di Polsek Penjaringan enggan memberitahu mengenai alasan dirinya tega membunuh sang istri. (Bachtiar)

Jumat, 29 Agustus 2008

Bandar Heroin Tertangkap

Bandar Heroin Tertangkap

Jakarta – Seorang bandar Heroin bernama Rifai Marlan alias Marlan ditangkap petugas Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya di Jl. Slamet Riadi Gg. Kelor, depan sekolah PSKD, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (29/08) malam. Dari tangan tersangka, petugas menyita 10 bungkus plastik heroin yang disembunyikan di balik saku celananya.

Penangkapan Rifai merupakan hasil pengembangan petugas yang sehari sebelumnya menangkap bandar heroin lain bernama Miang, di lokasi yang sama. Sebagai barang bukti, petugas menyita 2 bungkus plastik Heroin yang disembunyikan Miang di saku kanan celananya. Kedua tersangka diamankan ke Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan lebih lanjut. (Bch)

Kereta Versus Mobil

Usai Tabrak Motor, Hyundai Ditabrak KA

Jakarta – Kecelakaan yang melibatkan kereta api dengan sebuah mobil kembali terjadi. Tak ada korban jiwa dalam kecelakaan yang terjadi Jumat (29/08) malam, di lintasan kereta api Tanjung Barat ini.

Informasi yang diperoleh dari Traffic Management Centre (TMC) Polda Metro Jaya, sebelum peristiwa itu terjadi, mobil Hyundai B 8225 XF diketahui terlibat kecelakaan lalu lintas lain. Ketika itu, sekitar pukul 22.30 WIB, tepatnya di dekat PT Adhimix, Hyundai yang tengah melaju dari arah Depok ke Jakarta menyenggol sepeda motor RX King B 3340 SN yang dikendarai Diky Darmawan, warga Serdang Baru RT 10/05, Kemayoran Jakarta Pusat.

Kaget dengan kejadian itu, Kemal Paqsya (1978) warga Sukma Jaya Depok RT 02/20, Depok yang mengemudikan Hyundai itu akhirnya memilih untuk membanting stir ke kanan. Sayangnya, tindakannya itu malah membuat mobil yang dikemudikannya menjadi turun ke bawah dan berhenti tepat ditengah rel kereta yang ada di samping kanan Jl. Lenteng Agung. Hanya berselang beberapa menit kemudian, sebuah kereta api Jabodetabek yang datang dari Pasar Minggu menuju Depok melintasi lokasi. Tak ayal, benturan keras terjadi hingga mobil Hyundai terlempar ke Jl. Lenteng Agung yang mengarah ke Depok. Beruntung sebelum tertabrak kereta, Kemal dan kekasihnya yang berada di dalam mobil Hyundai berhasil keluar.

Terlemparnya mobil Hyundai hingga menutupi jalur jalan, membuat arus lalu lintas di Jalan Lenteng Agung sempat terganggu. Petugas Laka Lantas Jakarta Selatan yang datang ke lokasi kemudian mengevakuasi mobil Hyundai berikut pengemudinya ke Satwil lantas Jakarta Selatan. Sementara Diky yang mengalami luka parah dilarikan ke RS. Pasar Rebo. (Bachtiar)

Sembilan Pengunjung FI Terjaring Razia Narkoba

Sembilan Pengunjung FI Terjaring Razia Narkoba

Jakarta – Sebanyak sembilan pengunjung di diskotik FI yang berlokasi di Jalan batu Ceper, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (30/08) dini hari diamankan petugas Polres Jakarta Pusat. Selain mengamankan sembilan pengunjung yang terbukti positif mengandung zat amphetamine, sekitar 50 petugas Polres Jakarta Pusat yang menggelar razia narkoba juga menyita sembilan butir ekstasi yang ditemukan di lokasi tersebut.

Data yang diperoleh SH, sembilan butir ekstasi tersebut diketahui milik seorang pengunjung yang bernama Leonardo Wijaya. Kasat Narkoba Polres Jakarta Pusat, Kompol Yossy Runtukahu yang memimpin razia tersebut mengatakan operasi kali ini dilakukan guna menciptakan suasana kondusif jelang datangnya bulan ramadhan.

Ditambahkan Yossy, pihaknya akan terus gencar melakukan razia untuk memberantas narkoba khususnya di bulan puasa. Kesembilan pengunjung berikut barang bukti kemudian dibawa ke Polres Jakarta Pusat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Lanjutan Insiden Menara RCTI


Petinggi Kontraktor Berkebangsaan Kanada Ditahan

Jakarta – Terkait kasus jatuhnya gonbdola di kawasan RCTI yang menyebabkan lima pekerja tewas dua hari lalu, pihak Polres Jakarta Barat mengamankan seorang warga negara Kanada bernama Wesley Ernest Stabner (57).

Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Iza fadri yang dihubungi SH, Sabtu (30/08) pagi mengatakan Wesley merupakan petinggi di PT Rhon Products Internasional Indonesia (RPII), perusahaan manufaktur menara pemancar sekaligus penyedia layanan instalasi menara pemancar televisi selaku kontraktor tempat kelima korban bekerja. “Saya lupa dia jabatannya apa, yang pasti dia adalah penanggungjawab di proyek tersebut. Saat kejadian berlangsung dia juga berada di lokasi,” tutur Kapolres.

Dikatakan Kapolres, sebelumnya pihaknya telah memeriksa sejumlah saksi hingga akhirnya menetapkan Wesley sebagai tersangka. “Saat ini dia telah kita tahan di Polres Jakarta Barat. Dia dikenakan pasal 359 KUHP soal akibat kelalaian yang menyebabkan kematian seseorang dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara. Disinggung mengenai kemungkinan adanya pihak RCTI yang akan diamankan, Kapolres membantahnya. “Yang paling bertanggungjawab adalah kontraktornya. RCTI hanyalah lokasi kejadiannya saja,” tegas mantan Kapolrestro Tangerang ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, peristiwa jatuhnya lima pekerja di kawasan Komplek RCTI, Kebon Jeruk, Kamis (28/08) pukul 13.45 WIB. Kejadian itu sendiri disebabkan tali sling gondola yang dinaiki kelima pekerja terputus. Kelima korban yaitu Kasyono (43), Syahril (39), Budiono (43), Sigiono (29) dan Sutrisno (38), yang terjatuh dari ketinggian 50 meter akhirnya tewas di tempat. (Bachtiar)

Kamis, 28 Agustus 2008

Belum Ada Tersangka di menara RCTI

Polisi Belum Tetapkan Tersangka di Insiden Lima Pekerja Tewas di Menara RCTI

Jakarta – Polsek Kebon Jeruk dan Polres Jakarta Barat hingga kini telah memeriksa sejumlah saksi termasuk diantaranya pihak PT Ariya Jasa Rekacipta selaku konsultan pengawas pembangunan menara utama RCTI setinggi 275 meter, terkait peristiwa jatuhnya lima pekerja di kawasan Komplek RCTI, Kebon Jeruk, Kamis (28/08) pukul 13.45 WIB.

Dihubungi melalui telepon genggamnya pagi ini, Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Iza Fadri mengatakan pihaknya belum menetapkan tersangka atas tuduhan kelalaian dalam kasus ini. “Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap kontraktor tempat kelima korban bekerja. Pemeriksaan itu terkait dugaan kelalaian pihak kontraktor tehadap kondisi gondola yang terjatuh,” jelasnya.

Iza Fadri menerangkan jatuhnya gondola yang dinaiki lima pekerja itu disebabkan oleh putusnya tali pada ketinggian 50 meter. Kelima korban masing-masing bernama Kasyono (43), Syahril (39), Budiono (43), Sigiono (29) dan Sutrisno (38), “Kelimanya tewas di tempat,” katanya. Para korban diketahui tewas saat melakukan pengerjaan las di tower utama RCTI tersebut. Kasiono, Sugiono, dan Sutrisno diketahui merupakan petugas menara, sementara Budiono dan Syahrial adalah pekerja las.

Kepada wartawan, kemarin siang, Gilang Iskandar, Corporate Secertary RCTI memastikan peristiwa jatuhnya gondola tersebut bukanlah disebabkan kapasitas berlebih. "Sudah sesuai standar," jelasnya. Dirinya menambahkan, kelima korban merupakan rekrutan Rohn Product International (RPI), salah satu perusahaan manufaktur menara pemancar sekaligus penyedia layanan instalasi menara pemancar televisi. Perusahaan dari Amerika itu sendiri menurutnya sudah bersertifikat internasional. Bersama RPI, RCTI juga menunjuk PT Ariya Jasa Rekacipta (sebuah perusahaan konsultan pengawas) untuk mengawasi pengerjaan proyek pembenahan menara berusia 19 tahun berusia yang telah berlangsung sejak seminggu lalu itu. Sementara mengenai dugaan kondisi gondola yang tak layak pakai, dirinya membantah. "Setiap tahun kami selalu melakukan pengecekan," imbuhnya. Sementara itu, kelima jenazah korban yang sebagian besar berasal dari Jawa Tengah dan jawa Timur itu telah dikirim ke keluarganya masing-masing, tadi malam. (Bachtiar)

Korban penamparan di Sidang Habb Rizieq,

Korban penamparan di Persidangan Habib Rizieq, lapor ke Polda

Jakarta – Insiden penamparan dan penjambakan terhadap seorang perempuan anggota AKKBB yang dilakukan oleh massa FPI di persidangan Habib Rizieq di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, kemarin, berbuntut panjang. Jumat (29/08), sekitar pukul 10.00 WIB, Isti yang menjadi korban dalam peristiwa itu, akhirnya melaporkan penganiayaan yang diterimanya ke Polda Metro Jaya.

Ditemui wartawan sebelum melangkah masuk ke dalam SPK Polda Metro Jaya, Isti membantah dirinya mengejek FPI dengan sebutan teroris. “Saya hanya bergumam pantas saja kalau Islam disebut teroris kalau berbuat kasar seperti ini. Bukannya memvonis FPI teroris,” ujarnya.

Selain Isti, anggota AKKBB lainnya yang turut melaporkan massa FPI ke Poda Metro Jaya. Guntur aktifis AKKBB yang turut menyaksikan persidangan itu mengaku dirinya mendapat ancaman akan dimutilasi seperti yang dilakukan Ryan, saat sidang berakhir. (Bachtiar)

Rekontuksi Ryan

Rekontruksi Mutilasi Kebagusan DIlakukan Hari Ini

JakartaPolda Metro Jaya dan Polres Depok hari ini melakukan rekontruksi kasus mutilasi Heri Santoso yang dilakukan Verry Idham Henyaksyah alias Ryan di kediamannya di kamar 309A, Apartemen Margonda Residence, Depok. Rekontruksi rencananya dilakukan setelah sholat Jumat.

Sebagai alat peraga, polisi juga telah menyiapkan sebuah boneka sebagai pengganti korban. Kapolres Depok, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Gatot Eddy Pramono yang dihubungi SH pagi ini membenarkan rencana rekontruksi kasus mutilasi yang terjadi wilayah hukumnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Jumat (11/7) malam, sekitar pukul 20.00 WIB Ryan dengan keji melakukan pembunuhan terhadap Heri di apartemen yang dihuni bersama kekasihnya, Noval. Untuk menghilangkan jejak pembunuhan tersebut, Ryan kemudian memutilasi tubuh Heri dengan pisau menjadi sembilan bagian. Dengan menumpang taksi, potongan-potongan tubuh yang disembunyikan di dalam koper dan travel bag itu kemudian dibuang olehnya di kawasan Kebagusan, Ragunan, Jakarta Selatan. Potongan-potongan Tubuh Heri akhirnya ditemukan warga keeseokan harinya.

Berdasarkan penyelidikan yang bermula dari penggunaan kartu kredit korban, hanya dalam tempo beberapa hari polisi berhasil menangkap Ryan berikut pasangannya, Noval yang ikut diamankan karena dituduh menjadi penadah di kawasan Depok. Kepada polisi, ketika itu, Ryan mengaku motif di balik pembunuhan sadis yang dilakukannya berlatarbelakang dendam karena kekasihnya yang ketika itu menjabat sebagai PNS di Imgrasi Depok telah dilecehkan. Namun polisi juga menduga motif lain yaitu penguasaan harta. Belakangan, kasus mutilasi ini akhirnya berkembang menjadi kasus pembunuhan berantai di tanah kelahiran Ryan di Jombang. Di lokasi itu, Ryan melakukan pembunuhan terhadap 10 korbannya dan menimbunnya di halaman belakang rumahnya. (Bachtiar)

Salah Tangkap Pembunuh Asrori

Kasus Pembunuhan Asrori

Keluarga Korban Salah Tangkap Dipersilahkan Menuntut

Jakarta – Polri mempersilahkan keluarga ketiga korban salah tangkap terkait tuduhan pelaku pembunuhan Asrori alias Aldo, untuk melakukan penuntutan terhadap penyidik yang menangani kasus tersebut. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jendral Polisi (Irjen Pol) Abubakar Nataprawira saat menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, kemarin siang. Pihak Polri juga memastikan akan melakukan permintaan maaf terhadap para korbannya, jika tuduhan salah tangkap terbukti kebenarannya.

Diakui Abubakar, anggota Polsek Bandar Kedung Mulya dan Polres Jombang, Jawa Timur bisa saja melakukan kesalahan fatal dalam kasus ini. Kasus salah tangkap ini sendiri terungkap setelah hasil tes DNA yang dilakukan beberapa waktu lalu terhadap Mr X, korban pembunuhan berantai Ryan yang tak sebelumnya tak diketahui identitasnya berhasil teridentifikasi. "Berdasarkan sample pembanding dengan kedua orangtua Asrori, hasil tes DNA Mr.X yang sebelumnya tak diketahui identitasnya match yang artinya cocok. Dengan demikian bisa dipastikan Mr.X adalah Asrori. Berdasarkan pengakuan Ryan, Asrori juga merupakan orang pertama dari 11 korban yang dibunuhnya. Motifnya karena hubungan sejenis,” jelas Abubakar.

Dikatakan Abubakar, sebelumnya Asrori diketahui menghilang dari rumahnya pada akhir tahun 2006. pada tahun yang sama, sebuah jenazah yang tak bisa diidentifikasi juga diketemukan. Oleh petugas Polsek Bandar Kedung Mulya dan Polres Jombang, jenazah tersebut kemudian dipastikan adalah Asrori. Petugas yang melakukan penyidikan kemudian menetapkan tiga tersangka yang diduga merupakan pelaku pembunuhan tersebut. Dua dari ketiga tersangka yaitu David Eka Prayitno dan Imam Hanbali bahkan tengah menjalani vonis yang dijatuhkan pengadilan. Sementara seorang tersangka lainnya yaitu Maman masih dalam proses persidangan. “David divonis 17 tahun penjara dan Imam divonis 12 tahun penjara,” ujar Abubakar. “Dengan teridentifikasinya Mr.X sebagai Asrori maka jelas membuktikan aparat hukum yang menangani kasus ini melakukan kesalahan penangkapan. Belakangan diketahui berdasarkan keterangan tersangka bahwa mereka dipaksa dengan cara kekerasan oleh penyidik, untuk mengakui pembunuhan tersebut,” tukasnya seraya mengatakan Polri akan membuktikan pengakuan tersangka dengan memeriksa para penyidik tersebut," ujarnya.

Menurut Abubakar ada tiga institusi yang melakukan kesalahan dalam kasus salah tangkap ini, yaitu penyidik Polsek Kedung Mulya dan Polres Jombang, Jawa Timur yang menangani kasus ini hingga tingkat kejaksaan dan pengadilan yang akhirnya menetapkan vonis bagi tersangka. Ditambahkannya, saat ini pihak Polda Jawa Timur (Jatim) telah membentuk dua tim untuk menyelidiki kasus salah tangkap itu. Tim pertama yang dipimpin Kabid Binkum Polda Jatim akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan penyelidikan dan melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah penyidik baik Polsek maupun Polres hingga tingkat pengadilan. Sementara tim kedua akan bekerja untuk menyelidiki jenazah yang sebelumnya disebut sebagai Asrori. “Identifikasi korban akan dilakukan dengan cara menggali kuburannya,” terang Kadiv Humas.

Abubakar mengungkapkan, beberapa waktu lalu, sesosok jenazah yang tak dikenali juga ditemukan di daerah Malang, Jawa Timur. Hingga saat ini masih ada empat keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Ke empat korban itu adalah Fauzin Suyanto alias Antonius hilang 21 September 2007, Tulus Purwanto, Desember 2006, Hendro Wiyono, Desember 2006, dan Afandi menghilang sejak Oktober 2007. Kita akan memeriksa DNA keluarga yang melapor dan mencocokkan dengan DNA kedua jenazah yang belum teridentifikasi itu untuk memastikan apakah mereka merupakan orang yang dilaporkan menghilang tersebut.

Sementara itu, disinggung mengenai sangsi yang akan dikenakan terhadap anggota Polsek Bandar Kedung Mulya dan Polres Jombang, Jawa Timur yang terbukti melakukan salah tangkap, Abubakar menjawab tergantung hasil pemeriksaan. "Jika hasil pemeriksaan terbukti melakukan pelanggaran prosedur maka mereka akan diajukan ke sidang profesi dan sidang kode etik. Jika melanggar pidana, bisa diajukan ke pengadilan umum dengan sangsi penjara dan pemecatan,” ujarnya. Dirinya juga meyakinkan proses pemeriksaan tidak akan melakukan tebang pilih terhadap pejabat seperti Kapolsek dan Kapolres Jombang. "Semua yang terkait akan diperiksa, termasuk pejabat diatasnya" tegasnya. Sedangkan untuk membuktikan sikap keterbukaan Polri, Abubakar memastikan hasil tes DNA Asrori akan diberikan kepada keluarga ketiga korban salah tangkap, untuk digunakan sebagai alat bukti dalam pengajuan Peninjauan Kembali (PK) ke Mahkamah Agung. (Bachtiar)

Rabu, 27 Agustus 2008

Jumlah Polisi yang Terlibat Narkoba Meningkat

Jumlah Polisi yang Terlibat Narkoba Meningkat

Jakarta – Hingga pertengahan tahun 2008, tercatat 19.915 tersangka penyalahgunaan dan perdaran narkoba yang diamankan polisi. Dari jumlah tersebut 117 diantaranya merupakan anggota polisi. Jumlah itu sendiri dikhawatirkan meningkat dari tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 172 orang, mengingat pendataan baru dilakukan hingga bulan Juni.

Pernyataan tersebut dipaparkan Kanit V Satuan Pembinaan dan Penyuluhan Direktorat Narkoba, Kompol Yudhia Dewi di hadapan ratusan anggota polwan di lingkungan Polda Metro Jaya, saat perayaan hari ulang tahun Polwan ke-60, di Mapolda Metro Jaya Kamis (28/08) pagi. Dalam kesempatan yang sama, Yudhia mengangatkan para Polisi Wanita (Polwan) untuk ikut serta dalam mengatasi maraknya peredaran narkoba.

Lebih jauh Yudhia mengatakan hingga saat ini penyelundupan narkoba di Indonesia sudah dilakukan dengan berbagai cara. Tehnik yang dilakukan pelaku untuk menyelundupkan narkoba diantaranya dengan cara narkoba ada yang dilakukan dengan menelannya ke dalam perut (swallower). Menghadapi permasalahan meningkatnya peredaran narkoba, Yudhia menuturkan, Polwan sebagai bagan dari masyarakat harus mempu berkomitmen sebagai agen pemberi informasi yang akurat tentang bahaya narkoba. Peran serta polwan, menurutnya dapat diwujudkan dengan memberikan informasi seluas-luasnya bagi masyarakat.

Dijelaskannya, dalam melakukan penanggulangan narkoba, penegak hukum telah melakukan berbagai langkah dalam upaya penanggulangan narkoba, yaitu langkah preentif, preventif, represif, dan rehabilitasi. Sejauh ini, polisi menitikberatkan penanggulangan narkoba dengan langkah represif yaitu penegakan hukum. "Penegakan hukum akan mengangkat wibawa Undang-Undang (UU) dan aparat penegak hukum," kata wanita yang sempat mengecap pendidikan kursus rehabilitasi narkoba di Malaysia dan Thailand. Yudhia menambahkan salah satu bentuk yang paling dasar untuk mengantisipasi peredaran narkoba adalah dengan self defense. Self defense itu dapat dicapai dengan mengetahui masalah, bahaya, dan akibat narkoba," tukasnya. (Bachtiar)

Judi di Gunung Antang Diberantas

Judi di Gunung Antang Diberantas, Polisi Sita 54.233.000 Rupiah

Jakarta – Petugas Polres Jakarta Timur, Rabu (27/08) menggerebek arena perjudian di lokasi porstitusi Gunung Antang, Matraman, Jakarta Timur. Selain mengamankan belasan penjudi, petugas menyita barang bukti beberapa peralatan lapak judi seperti dadu koprok dan bola setan serta uang 54.233.000 yang beredar di beberapa arena judi koprok di lokasi tersebut.

Sebelumnya, lokasi Gunung Antang memang dikenal sebagai kawasan hitam porstitusi dan perjudian. Usaha yang dilakukan polisi untuk memberantas perjudian di kawasan ini juga merupakan tindak nyata dalam menciptakan suasana kondusif menjelang puasa. Kapolres Jakarta Timur, Kombes Hasanudin yang dihubungi melalui telepon genggamnya pagi ini, membenarkan penangkapan tersebut. (Bch)

Tawuran Kampung, Lima Warga Luka

Tawuran Kampung, Lima Warga Luka

Jakarta – Tawuran antar kampung terjadi di Jalan Bogor Lama Kelurahan Pasar Manggis, Setia Budi, Jakarta Selatan, tadi malam. Dalam keributan yang melibatkan puluhan warga yang menghuni di Blok Utara dan Selatan itu, lima orang warga mengalami luka-luka.

Korban luka yang kesemuanya merupakan warga Blok Selatan diketahui beridentitas Surya (20), mengalami luka di betis kanan, Andari (35), luka di mata kanan, Sugeng (42), luka di pinggul kiri, Agung (33), luka dada kanan dan Amri (23) yang terluka di paha kanannya. Kelima korban kemudian dilarikan petugas Polsek Setia Budi ke RSCM untuk mendapat perawatan.

Informasi yang berhasil dihimpun, tawuran tersebut merupakan kelanjutan dari keributan malam sebelumnya yang disebabkan perebutan wanita. Petugas Polsek Setia Budi hingga kini masih menangani kasus tersebut. (Bch)

Polisi Gagalkan Peredaran Shabu Senilai 800 Juta

Polisi Gagalkan Peredaran Shabu Senilai 800 Juta

Jakarta – Dua pengedar narkoba ditangkap petugas Deirektorat narkoba Polda Metro Jaya di Jalan Expo Arena PRJ Kemayoran, Jakarta Pusat, kemarin malam. Dari tangan kedua tersangka yang masing-masing bernama AYN alias IYUL dan DNL, petugas menyita 8 bungkus Kristal putih seberat 800 gram shabu-shabu senilai 800 juta rupiah tersebut.
Penangkapan bermula dari informasi warga yang menyebutkan kawasan setempat marak dengan peredaran narkoba. Dibawah pimpinan Kompol Farlin l Toruan, petugas segera melakukan penyelidikan hingga akhirnya mendapatkan nama kedua tersangka. Sekitar pukul 18.30 WIB, petugas yang melakukan penyamaran berhasil meringkus keduanya saat melakukan transaksi.
Kasat Psikotropika Direktorat narkoba Polda Metro Jaya, AKBP Hendra Joni yang dihubungi SH pagi ini membenarkan adanya penangkapan tersebut. Pihaknya hingga kini masih melakukan pengembangan terhadap kedua tersangka
Sementara itu, seorang pengedar heroin berinisial ADS juga ditangkap di Jalan Administrasi Negara I, Pejompongan, Jakarta Pusat, sekitar pukul 14.00 WIB. Dari tangan tersangka petugas mendapatkan barang bukti lima paket heroin seberat 1,4 gram. (Bch)

Terjebak Kebakaran, Pencuri Tewas

Terjebak Kebakaran, Pencuri Tewas

Jakarta – Kebakaran menghanguskan sebuah rumah milik Anton Wijaya yang berlokasi di Komplek Polri Blok 15 RT 10/09, Jelambar, Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (27/08) malam. Dalam peristiwa tersebut, seorang lelaki bernama Agus (30) yang ditengarai hendak melakukan pencurian di lokasi, tewas terbakar.

Menurut keterangan Syahwal petugas Linmas setempat, kebakaran pertama kali diketahui sejak pukul 23.00 WIB. “Tak ada api yang terlihat hanya asap yang mengepul keluar dengan pekat,” ujarnya. “Rumah itu sudah setahun tak dihuni pemiliknya. Jika datang pemilik hanya sebentar, sekedar untuk menaruh barang-barangnya saja,” lanjutnya.

Sebanyak sembilan unit petugas Suku Dinas Kebakaran Jakarta Barat yang datang ke lokasi berhasil memadamkan kebakaran sekitar tiga jam kemudian. Saat melakukan pemeriksaan, petugas menemukan sesosok tubuh yang menghangus di dalam kamar yang berada di lantai II. Berdasarkan identifikasi yang dilakukan petugas Polsek Tanjung Duren, korban diketahui bernama Agus yang dikenal warga sebagai sosok Bengal di kampung setempat. Diduga sebelum tewas, lelaki yang juga pernah berprofesi sebagai bandar judi togel ini bermaksud melakukan pencurian di rumah Anton. Jenazah Agus kemudian dievakuasi petugas Polsek Tanjung Duren ke RSCM untuk divisum guna keperluan penyidikan.

Belum bisa dipastikan berapa kerugian yang diderita akibat kebakaran ini. Menurut keterangan Tris, petugas Suku DInas Pemadam Kebakaran yang dihubungi SH pagi ini, sumber kebakaran berasal dari korsleting listrik yang kemudian mengenai plafon.

Sementara itu, peristiwa kebakaran juga menghanguskan 70 rumah petak di Jalan Setia Kawan I RT 02/01, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/08) pagi. Ihsan, saksi di lokasi kejadian mengatakan kebakaran terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. “Api disebabkan bensin yang tengah ditakar oleh Lolo mengenai kompor di warteg miliknya,” ujar Ihsan. Sebanyak 16 unit pemadam kebakaran Jakarta Pusat yang datang ke lokasi berhasil memadamkan api sekitar pukul 07.00 WIB.

Menurut keterangan masri, ketua RT setempat, selain menghanguskan puluhan rumah, kebakaran juga mengakibatkan seorang lelaki tua bernama Darmin (70), warga RT 04/07, meninggal dunia. “Dia shock melihat kebakaran,” kata Masri. (Bachtiar)

Selasa, 26 Agustus 2008

30.081 Botol Miras Dimusnahkan Pemkot Jakarta Barat

30.081 Botol Miras Dimusnahkan Pemkot Jakarta Barat

Jakarta – Pemerintah Kota Jakarta Barat, Rabu (27/08) pagi memusnahkan 30.081 botol minuman keras berbagai merek. Pemusnhan berlangsung di Samping Gedung kantor Walikota Jakarta Barat di Kebangan, Jakarta Barat dan dihadiri oleh Walikota Jakarta Barat, Joko ramadhan dan unsur Muspiko.

Walikota Jakarta Barat mengatakan puluhan ribu minuman keras yang dimusnahkan tersebut merupkan hasil operasi yang dilakukan aparat terkait selama tiga bulan terakhir. Diakuinya, Jakarta Barat memang merupakan kawasan hiburan yang cukup menjanjikan peningkatan penjualan makanan dan minuman, termasuk diantaranya minuman keras. Meski demikian, dirinya menegaskan bahwa pengawasan terhadap minuman keras telah dilakukan dari unsur pemerintahan terkecil seperti kelurahan dan kecamatan bekerjasama dengan aparat kepolisian setempat.

Lebih jauh, Walikota menegaskan untuk menciptakan kondisi kondusif di bulan ramadhan, pihaknya akan terus melakukan razia minuman keras ataupun razia lain seperti penyandang masalah kesejahteraan sosial. “razia ini akan terus kita lakukan di bulan ramadhan, jelasnya.

Bawa Senjata Api Rakitan, Dua Pria Ditangkap di Ancol

Bawa Senjata Api Rakitan, Dua Pria Ditangkap di Ancol

Jakarta – Kepatan membawa senjata api dan ganja, dua lelaki yang masing-masing beridentitas Yormes A. Talo (28) dan Sony yoseph Nite, Selasa (26/08) dini hari diamankan petugas Polsek Pademangan, Jakarta Utara di Pintu Gerbang Barat Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Diduga keduanya adalah pelaku kejahatan yang hendak mengincar mangsanya di kawasan Ancol.

Kapolsek Pademangan Kompol Widjanarko yang dihubungi SH pagi ini membenarka perihal penangkapan tersebut. Widjanarko mengatakan penangkapan bermula dari kecurigaan angotanya yang tengah melakukan patroli. “Kedua pelaku yang duduk di parkiran gerbang barat Taman Impian Jaya Ancol terlihat mencurigakan. Anggota kami kemudian melakukan pengecekan terhadap keduanya dan menemukan senjata api berjenis pistol rakitan serta 7 butir peluru. Dari tangan kedua tersangka juga ditemukan beberapa gram ganja siap pakai,” ujar Kapolsek.

Pihak Polsek Pademangan hingga kini masih menyelidiki tujuan pelaku membawa senjata api rakitan tersebut. Diduga kuat, keduanya adalah pelaku kejahatan yang kerap meresahkan warga Jakarta, khususnya pengunjung Ancol. “Kami masih menyelidiki dari mana senjata tersebut didapat dan hendak digunakan untuk apa,” jelas Kapolsek. (bachtiar)

Pedagang Martabak Tewas Dibacok

Pedagang Martabak Tewas Dibacok

Jakarta – Saiful (23), pedagang martabak asal Cianjur, Selasa (27/08) malam menghembuskan nafas terakhir karena menderita luka bacokan di kepala dan tangan kanan nyaris putus di sebuah warung makan dekat rumahnya di Jala Kapuk Muara RT 10/04, Penjaringan, Jakarta Utara. Korban sempat mendapat perawatan di RS Atma Jaya, namun tak tertolong karena luka yang diderita terlampau parah.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh, pelaku pembacokan diketahui bernama Saiful yang menetap tak jaug dari tempat tinggal korban. Sekitar pukul 22.00 WIB, korban terlihat sedang menyantap makanan di warung kegemarannya. Tanpa diduga, pelaku telah tiba di sampingnya dan langsung mengayunkan golok yang dibawanya ke kepala korban. Korban juga sempat melakukan perlawanan dengan menangkis serangan pelaku sehingga mengakibatkan lengan kanannya nyaris putus. Puas melihat lawannya terluka, pelaku kemudian melarikan diri. Sementara korban dilarikan warga ke RS Atma Jaya sebelum akhirnya meninggal dalam perawatan.

Untuk penyelidkan lebih lanjut, jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSCM untuk divisum. Petugas Polsek Penjaringan, Jakarta Utara hingga kini masih melakuka pengejaran terhadap pelaku. Dugaan sementara peristiwa berlatarbelakang perebutan wanita. (Bch)

Konsultan Pendidikan Asal Amerika Ditemukan Mengambang

Konsultan Pendidikan Asal Amerika Ditemukan Mengambang

Jakarta – Seorang konsultan pendidikan berkewarganegaraan Amerika, Rabu (27/08) dini hari ditemukan tewas mengambang di kolam renang rumahnya yang berlokasi di Jalan Kemang Utara IV No 08, Bangka, Jakarta Selatan.

Jenazah korban yang diketahui bernama Donald Gray Bill (57) pertama kali ditemukan oleh istrinya yang bernama Magdalena dan Warsito, penjaga keamanan di rumahnya. Bermula ketika pukul 01.00 WIB, Magdalena yang terbangun merasa heran karena tak mendapati suaminya di kamar tidur mereka. Magdalena yang berkebangsaan Mexico kemudian mencoba mencari suaminya di beranda rumahnya, mengingat kebiasaan Donal yang kerap bangun di tengah malam untuk duduk bersantai di sana. Namun Donald tak juga ditemukan di sana.

Merasa khawatir, Magdalena kemudian meminta bantuan Warsito untuk membantunya mencari. Magdalena dan Warsito akhirnya menemukan tubuh Donald yang baru tiba di Indonesia sejak 1 Juni 2008 lalu itu yang telah mengapung di kolam renangnya. “Posisi saat ditemukan sudah tertelungkup di atas air. Kita lalu membawanya ke RSPP untuk mendapat pertolongan. Namun di tengah perjalanan, bapak menghembuskan nafas terakhir,” ujar Warsito saat ditemui wartawan di RSPP.

Kematian korban kemudian dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan yang segera melakukan melakukan olah TKP. Aparat Polres Jakarta Selatan hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban yang tidak tertup kemungkinan menjadi korban pembunuhan. (Bachtiar)

Bapak dan Anak Keroyok Tetangga

Bapak dan Anak Keroyok Tetangga

Jakarta – Nekat melakukan pengeroyokan terhadap tetanganya yang bermukim di RT 06/RW 04, Kelurahan rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, seorang pria bernama Jaya dan anaknya, Selasa (26/08) malam, nyaris dihakimi massa. Beruntung sebelum amuk warga semakin membesar, apara keamanan setempat berhasil mengamankan keduanya ke kediaman ketua RT setempat.

Informasi yang dihimpun SH, kejadian pengeroyokan yang berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB tersebut berlatarbelakang kecemburuan korban terhadap korban yang dinilai telah mengganggu istri keduanya yang bernama Indri. “Malam sebelumnya mereka sempat berkelahi namun didamaikan oleh warga. Entah kenapa, Jaya malah kembali mencari Endang di pangkalan ojek,” ujar Juned, warga setempat. “Dia malah ngancam akan mengerahkan massa. Ucapan itu membuat warga kesal. Para tukang ojek di sini juga merasa kesal dengan istrinya yang selalu menumpang ojek tanpa membayar,” lanjut Juned.

Sementara Endang yang ditemui SH di rumah ketua RT sebelum dimintai keterangan di Polsek Cengkareng membanta dirinya terlibat hubungan asmara dengan Indri. Petugas Polsek Cengkareng terpaksa melakukan pengamanan ketat guna menghindari kedua pelaku dari luapan emosi warga. Kasus ini hingga kini ditangani petugas Polsek Cengkareng, Jakarta Barat. (Bch)

Senin, 25 Agustus 2008

Mess Klinik Terbakar

Mess Klinik Terbakar

Jakarta – Kebakaran terjadi Jl Masjid An Nur, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (26/08) pagi. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun api yang menghanguskan mess klinik milik Sophia (50), yang lokasinya tak jauh dari Universitas Sahid itu sempat membuat panic warga sekitar yang khawatir rumahnya ikut terbakar.

Riyadi, (29), salah seorang karyawan Sophia yang menempati mess tersebut mengatakan api pertama kali terlihat dari dalam dapur, sekitar pukul 08.00 WIB. Diduga, kebakaran disebabkan korsleting listrik dari salah satu peralatan rumah tangga yang ada di dalam dapur tersebut.

Sebanyak 13 mobil Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan yang datang ke lokasi berhasil memadamkan kobaran api sekitar satu jam kemudian. Belum bisa dipastikan berapa kerugian yang ditanggung akibat kejadian ini. (Bch)

Rampas Motor Senpi....

Gagal Jarah Motor, Perampok Lepaskan Tembakan

Jakarta – Aksi percobaan perampokan terjadi di Jalan Jasa Warga Kp Sugu Tamu Rt 05/21, Sukma Jaya, Depok, Senin (25/08) petang. Meski gagal mengambil kendaraan roda dua milik korban, namun kedua pelaku sempat mengeluarkan dua kali tembakan untuk melarikan diri.

Peristiwa terjadi sekitar pukul 18.00 WIB. Ketika itu Febi Syah Fitriani (25) yang tengah berada di dalam rumah merasa curiga mendengar suara mesin motor milik suaminya, Abadi Setiawan (27). Padahal ketika itu dirinya mengetahui suaminya sedang berada di dalam rumah. Merasa curiga dirinya kemudian keluar rumah dan mendapati pelaku berusaha membawa kabur motor milik suaminya.

Sadar rumahnya didatangi perampok, Febi lantas berteriak memanggil suaminya yang bergegas keluar. Panik, aksinya diketahui, tanpa membawa kabur motor incarannya, pelaku langsung kabur bersama temannya yang telah menunggu di depan rumah dengan motor Kawasaki Ninja berwarna hitam tunggangannya. Untuk mencegah korban melakukan pengejaran, pelaku melepaskan dua kali tembakan kea rah korban. Beruntung, korban tidak menderita luka akibat peristiwa tersebut. kasus ini sendiri akhirnya dilaporkan ke Polsek Sukma Jaya.

Sementara itu di hari yang sama, tepatnya sekitar pukul 15.00 WIB, aksi perampasan juga terjadi diJalan Industri, Kp Bumi Asih RT 02/03, Cikarang, Bekasi. Dua pelaku yang menggunakan senjata tajam berhasil membawa kabur sebuah tas berisi barang berharga dan surat penting milik Herlina Yuliawati (46) dan suaminya, Lukas Sudrajat (50).

Dalam melakukan aksinya, pelaku sengaja menebar paku sehingga motor yang dikendarai kedua warga Perum Meadow Green TB V, Lippo Cikarang tersebut mengalami kempes ban. Melihat kendaraan sasaran tak lagi mampu melaju, dua pelaku yang mengendarai motor Satria merah kemudian mendatangi kedua korban seraya membacok tangan kedua korban dan merampas tas yang digenggam oleh Herlina. Kedua pelaku lalu melarikan diri. Sementara kedua korban mendatangi Polsek Cikarang untuk melaporkan kejadian yang mereka alami. (Bachtiar)

Minggu, 24 Agustus 2008

Tiga Kebakaran Sepanjang Malam di Jakarta

Tiga Kebakaran Sepanjang Malam di Jakarta

Jakarta – Tiga kebakaran terjadi di Jakarta Utara dan Jakarta Timur sepanjang Minggu (24/08) malam hingga Senin (25/08) dini hari. Tak ada korban jiwa dalam ketiga peristiwa ini, namun ratusan keluarga dipastikan kehilangan tempat tinggalnya.

Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 21.15 WIB di Perkampungan Nelayan, Komplek Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. Api diperkirakan berasal dari korsleting listrik di salah satu rumah warga setempat. Sebanyak 25 unit mobil Suku Dinas pemadam Kebakaran Jakarta Utara yang datang ke lokasi berhasil memadamkan kobaran api yang telah menghanguskan sekitar 150 rumah pada pukul 22.30 WIB.

Tepat ketika api di Perkampungan Nelayan Muara Angke berhasil ditanggulangi, peristiwa kebakaran lain terjadi. Kali ini jilatan api menghanguskan sedikitnya 300 rumah petak di kawasan pemukiman kumuh Pedongkelan, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur. Berbeda dengan peristiwa di Muara Angke, warga yang menjadi korban menduga kebakaran disebabkan unsur kesengajaan. Pasalnya selama beberapa minggu terakhir, warga mengaku mendapat ancaman tempat tinggal mereka akan dibumihanguskan, terkait rencana penggusuran di pemukiman setempat. “Api berasal dari rumah kosong yang ada di belakang dekat lahan kosong. Tiba-tiba saja terdengar ledakan dan api membesar,” ujar Sudarmin (53), salah seorang korban. Warga yang merasa curiga rumah mereka sengaja dibakar akhirnya melampiaskan kekesalan dengan melempari satu unit mobil Suku Dinas Kebakaran Jakarta Timur yang datang ke lokasi dengan batu dan botol.

Terkait pelemparan tersebut, Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Munadi yang datang ke lokasi menyayangkan sikap anarkis yang dilakukan warga sehingga usaha pemadaman terganggu. “Mobil 509 diserang di tempat kejadian dengan batu dan botol. Kami sengaja semacam diganggu. Akibatnya kami berusaha menyelamatkan diri sehingga pindah ke lokasi yang lebih jauh,” jelas Munadi. Sebanyak 15 unit petugas pemadam akhirnya berhasil menjinakkan kobaran api sekitar satu jam kemudian. Ditambahkan Munadi, setidaknya ada empat peristiwa kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2007 hingga 2008 di lopkasi setempat. Petugas Polsek Pulogadung hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Hingga dini hari sekitar 1200 jiwa yang kehilangan tempat tinggalnya memilih mengungsi sementara di bawah fly over menuju Cawang yang belum lama rampung serta lintasan jalur Busway yang menuju Pulogadung.

Sementara itu, 50 rumah panggung yang berdiri di atas kali yang menjadi pembatas antara Jalan Bakti dan Jalan Enim, Tanjung Priok, Jakarta Utara, juga turut terbakar. Sumber api yang mulai berkobar sejak pukul 23.30 WIB tersebut diperkirakan berasal dari kompor milik seorang warga yang turut menjadi korban. Api berhasil dipadamkan 15 unit petugas Suku Dinas Pemadam Kabakaran Jakarta Utara sekitar pukul 01.30 WIB.

Menurut keterangan Khaerudin (50), warga Jalan Enim, mereka yang menjadi korban kebakaran adalah penduduk liar di lokasi setempat. “Awalnya kali itu merupakan tanah resapan air tawar. Namun sejak 10 tahun lalu mereka beramai-ramai menetap di lokasi itu hingga kali tidak berfungsi lagi,” tukas Khaerudin yang mengaku sebelumnya selalu merasa khawatir ancaman banjir saat musim hujan, karena tak berfungsinya kali tersebut. (Bachtiar)