Minggu, 28 September 2008

Tabung H2 Meledak, Karyawan Terluka

Tabung Meledak, Pekerja Terluka

Jakarta – Sebuah tabung berisi gas hydrogen milik PT Sumiasih yang berlokasi di Jatimulya RT 05/01, Tambun, Bekasi, Minggu (28/09), malam, meledak. Akibat peristiwa tersebut, seorang karyawan bernama Bambanbg Hermanto (58) mengalami luka bakar.

Peristiwa bermula ketika sekitar pukul 20.0 WIB, korban hendak membersihkan tabung berisi gas H2. Saat keran dibuka, mendadak terjadi percikan api diikuti ledakan keras. Seketika itu, korban yang mampu menghindar mengalami luka bakar di bagian tangan kanan dan kiri serta wajah. Korban kemudian dilarikan rekan kerjanya ke RS Mitra Bekasi Timur untuk mendapatkan perawatan. Kasus ini kemudian ditangani petugas Polsek Tambun, Kabupaten Bekasi.

Sebelumnya sekitar pukul 10.55 WIB sebuah ledakan juga terjadi di areal PT Jakarta Tourisindo yang berlokasi di Jalan Sunter Permai Raya, Papango, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun kejadian tersebut tak urung membuat dapur umum yang berada di lokasi menjadi hancur serta merusak pintu lobby menjadi rusak. Petugas Polsek Tanjung Priok hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kejadian ini. Dugaan sementara, ledakan disebabkan adanya kebocoran pada selang gas elpiji. (Bch)

H-2 Lebaran, Sepi Euy....

H-2 Situasi Terminal Mulai Menyepi

Jakarta – Situasi di sejumlah terminal di Jakarta memasuki hari H-2 Idul Fitri mulai terlihat lenggang. Tingkat puncak arus mudik terjadi sepanjang Sabtu dan Minggu kemarin.

Berdasarkan data yang diperoleh di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, jumlah pemudik yang menggunakan jasa angkutan darat di Terminal Kalideres sejak Minggu pukul 08.00 WIB hingga pukul 08.00 pagi ini berjumlah 13.334 penumpang. Sementara armada bus menuju Pulau Jawa dan Sumatra yang berangkat berjumlah 680 unit. “Tak ada kendala berarti. Hanya dua bus bantuan yang digunakan kemarin pada puncak arus mudik,” ujar Wahono, salah seorang petugas Teminal Antar Kota Antar Pulau (AKAP) Kalideres. Jakarta Barat yang dihubungi SH pagi ini. “Hari ini situasi penumpang di Terminal Kalideres telah meulai menyepi. Armada Bus yang disiapkan diyakini akan melebihi kapasitas calon penumpang,” lanjutnya.

Penurunan jumlah pemudik di H-2 lebaran juga disampaikan oleh Kepala Regu Terminal AKAP Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Parulian Tambunan. Menurutnya selama 24 jam terakhir hingga pukul 08.00 WIB, pemudik yang melalui jasa bus luar kota di Terminal Lebak Bulus mencapai 13.334. “Bus luar Kota yang keluar dari Terminal Labak Bulus berjumlah 680 unit. Puncak arus balik terjadi pada H-4 dengan total penumpang sebanyak 17.884 orang. Jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berkisar di atas 15 ribu orang,” jelas Parulian. “Penumpang arus mudik pada tahun ini diperkirakan mengalami peningkatan 10-15%,” tambahnya.

Selain terminal, situasi di jalan raya di H-2 juga terlihat menyepi.Berdasarkan pantauan CCTV di TMC Polda Metro Jaya, Senin (29/09), pagi, hampir seluruh ruas jalan protokol seperti Semanggi, Bundaran Senayan dan Blok M, Jalan MH Thamrin Kuningan, Pancoran hingga Cawang, Senen, Salemba dan Matraman terpantau lancar. (Bachtiar)

Ledakan Gas

Tabung Meledak, Pekerja Terluka

Jakarta – Sebuah tabung berisi gas hydrogen milik PT Sumiasih yang berlokasi di Jatimulya RT 05/01, Tambun, Bekasi, Minggu (28/09), malam, meledak. Akibat peristiwa tersebut, seorang karyawan bernama Bambanbg Hermanto (58) mengalami luka bakar.
Peristiwa bermula ketika sekitar pukul 20.0 WIB, korban hendak membersihkan tabung berisi gas H2. Saat keran dibuka, mendadak terjadi percikan api diikuti ledakan keras. Seketika itu, korban yang mampu menghindar mengalami luka bakar di bagian tangan kanan dan kiri serta wajah. Korban kemudian dilarikan rekan kerjanya ke RS Mitra Bekasi Timur untuk mendapatkan perawatan. Kasus ini kemudian ditangani petugas Polsek Tambun, Kabupaten Bekasi.
Sebelumnya sekitar pukul 10.55 WIB sebuah ledakan juga terjadi di areal PT Jakarta Tourisindo yang berlokasi di Jalan Sunter Permai Raya, Papango, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun kejadian tersebut tak urung membuat dapur umum yang berada di lokasi menjadi hancur serta merusak pintu lobby menjadi rusak. Petugas Polsek Tanjung Priok hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kejadian ini. Dugaan sementara, ledakan disebabkan adanya kebocoran pada selang gas elpiji. (Bch)

3 In 1 Batal Saat Cuti Bersama

Aturan 3 In 1 Ditiadakan Saat Cuti Bersama

Jakarta – Direktorat lalu Lintas Polda Metro Jaya menetapkan tidak berlakunya aturan 3 in 1 selama masa cuti bersama Idul Fitri 1429 H, yaitu 29 September hingga 5 Oktober 2008.

Penegasan tersebut disampaikan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi (Komes Pol) Condro Kirono, Minggu (29/09) siang. Sebelumnya pihak Direktorat Lalu Lintas melalui Kepala Sub Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Chryshnanda Dwi Laksana, Selasa (23/9) siang, menegaskan aturan yang mengharuskan satu mobil minimal diisi tiga orang itu akan tetap berlaku selama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengeluarkan aturan baru. Dirlantas menjelaskan dibatalkannya aturan “three in one” saat cuti bersama dikarenakan situasi lalu lintas yang diperkirakan sepi saat cuti bersama dikarenakan banyaknya warga Jakarta yang mudik.

Dalam kesempatan yang sama, Condro mengultimatum akan melakukan penindakan tegas berupa tilangan terhadap masyarakat yang melakukan konvoi di jalanan ketika malam takbiran. "Sudah ada himbauan dari gubernur dan kapolda bahwa takbiran lebih baik digelar di lingkungan masing-masing," ujarnya. Selain tilangan, polisi juga akan menyita kendaraan yang dipakai konvoi bila sang pengemudi tidak membawa surat-surat kendaraan.

Ditambahkannya, saat konvoi malam takbiran umumnya sering terjadi pelanggaran lalu lintas, diantaranya tidak menggunakan helm atau menumpang kendaraan bak terbuka. "Konvoi malam takbiran itu membahayakan jika dilakukan dengan melanggar peraturan lalu lintas," sahutnya seraya mengatakan polisi lalu lintas akan melakukan patroli di sejumlah ruas jalan untuk memantau kanvoi kendaraan pada malam jelang lebaran. (Bachtiar)

Pria Bersenpi tewas Kecelakaan

Tabrak Pohon, Pria Bersenpi Tewas

Jakarta - Diduga mengendarai motor dengan keadaan mabuk, seorang pria bersenjata api yang tak diketahui identitasnya meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan di Jalan Adhiyaksa Raya, Jakarta Selatan, Senin (29/09) dini hari.

Menurut keterangan Mulyadi, petugas keamanan di lingkungan setempat, sesaats ebelum mengalami kecelakaan, korban sempat diperingatkan untuk tidak memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi. “Kejadiannya sekitar pukul 02.30 WIB. Dia melaju dari arah Lebak Bulus menuju Cirendeu dengan kecepatan tinggi Tak lama setelah diperingatkan tiba-tiba saja dia menabrak pohon besar yang berada di pinggir jalan dan terjatuh ke dalam got. Korban tewas seketika,” jelasnya.

Selain mengamankan motor Yamaha Nouvo B 6238 BCY yang dikendarai korban, petugas Laka Lantas Polres Jakarta Selatan turut mengamankan sebuah senjata api berjenis pistol Smith N Wilson auto lengkap dengan enam butir peluru yang ditemukan di lokasi. Sementara jenazah korban yang belum diketahui identitasnya dibawa ke RS Fatmawati untuk divisum guna keperluan penyelidikan. Petugas Polres Jakarta Selatan hingga kini masih menyelidiki kemungkinan korban merupakan pelaku kejahatan.

Sebelumnya, sekitar pukul 00.01 WIB, sebuah bus Luragung bernopol E 7603 Y yang membawa 6 orang penumpang tersangkut di pembatas jalan saat melaju di Jalan Tol Cikunir arah Bogor, tepatnya sebelum terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur. Akibat peristiwa tersebut, pengemudi bus yang bernama Dadang S, warga Subang serta seorang penumpang bernama Suratra (49 thn) mengalami luka ringan. Keduanya kemudian dilarikan ke RS. Harapan Bunda guna mendapat perawatan.

Data yang diperoleh dari Traffic Management Centre, kecelakaan diperkirakan akibat sopir bus mengantuk sehingga tak mampu mengontro kendaraannya dan menabrak jalur pemisah jalan. (Bachtiar)

Rabu, 24 September 2008

Operasi Paniki

Operasi Paniki, 12 WNA Kulit Hitam Terjaring

Jakarta – Guna mengantisipasi maraknya peredaran narkoba jaringan international, Satuan Narkoba Polres Jakarta Selatan bekerjasama dengan Badan Narkotika Kota (BNK) Jakarta Selatan dan Imgrasi Jakarta Selatan, menggelar operasi terhadap warga Negara kulit hitam. Sebanyak 12 orang warga negara asing yang mayoritas berasal dari Republik Guinea terjaring dalam operasi yang melibatkan sekitar 87 personel gabungan tersebut.
Kepala Satuan Reskrim Polres Jakarta Selatan, Komisaris Polisi (Kompol) Sutrisno mengatakan operasi dengan nama sandi ‘Paniki’ ini berlangsung sejak pukul 07.00 – 09.00 WIB. “Awalnya kami menangkap 9 orang warga negara asing berkulit hitam di kawasan RW 09, Pondok Ranji, Ciputat, Jakarta Selatan. Tak jauh dari lokasi, kami kembali menangkap 3 orang lainnya di RW 06,” jelas Kasat.
Ditambahkan Kasat meski tak menemukan barang bukti narkoba, namun ke 12 WNA yang terjaring tersebut terbukti melanggar ijin keimigrasian. “Kami menemukan bubuk putih seperti heroin, ternyata setelah dicek ternyata bukan. Enam diantara mereka yang terjaring memiliki dokumen kewarganegaraan dan ijin masuk ke Indonesia, namun telah over stay atau melanggar ijin tinggal. Sementara enam lainnya hingga kini tak memiliki dokumen kewarganegaraan dan ijin masuk ke negara kita,” tukas Sutrisno.
Kejadian menarik terjadi saat sejumlah wartawan yang mendatangi lokasi bermaksud mengambil gambar para tersangka. Tak mau terekspos, sejumlah tersangka memilih untuk bersembunyi di plafon rumah yang dikontrak salah seorang diantara mereka. Seorang tersangka juga mencoba melarikan diri saat hendak diperiksa namun berhasil diamankan. “Berdasarkan keterangan yang diberikan saat pemeriksaan, sebagian besar para pelaku mengaku berprofesi sebagai pemain bola professional. Mereka selanjutnya akan diserahkan ke pihak imgrasi untuk diproses lebih lanjut,” lanjutnya.
Seperti diketahui melalui pemberitaan sebelumnya, warga negara asing berkulit hitam banyak terbukti menjadi pengedar narkoba jaringan internasional. Dua pekan lalu, dua orang WNA Afrika pengedar narkoba jaringan internasional bahkan ditembak mati oleh Petugas Unit Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya karena berusaha melarikan diri saat akan ditangkap. (Bachtiar)

POlisi DIkeroyok Satpam,

Polisi Dikeroyok 7 Satpam RS. Budi Asih


Jakarta - Seorang polisi Polda Metro Jaya, Brigadir Fernando SH, babak belur dikeroyok tujuh petugas keamanan RS Budi Asih, Rabu (24/09) siang.

Data yang diperoleh di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, saat peristiwa berlangsung korban diketahui hendak membawa pulang ibunya yang mendapat perawatan di Rumah Sakit Budi Asih, Jakarta Timur. Setibanya di areal parkir B2, korban yang hendak memindahkan kendaraannya, tiba-tiba didatangi oleh tujuh security dari rumah sakit setempat. Salah seorang diantara mereka diketahui bernama Muhdi. Akibat perkelahian tak seimbang tersebut, korban akhirnya mengalami luka memar pada pipi kanan dan dagu.

Tak terima menjadi korban pengeroyokan, korban kemudian melapor ke Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya. Kasus ini hingga kini masih ditangani petugas Jatanras Polda Metro Jaya. (Bch)

narkoba Jaringan LP

Dua Tahanan LP Otaki Peredaran Puluhan Ribu Ekstasi

Jakarta - Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya kembali membongkar sindikat jaringan internasional pengedar narkoba yang diotaki narapidana, salah seorang diantaranya berkewarganegaraan asing. Selain menangkap dua kaki tangan kedua tahanan, petugas menyita barang bukti 22.000 ekstasi dan 200 gram shabu-shabu yang rencananya akan dijual di sejumlah tempat hiburan di Jakarta.

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Arman Depari dalam konferensi pers yang digelar di Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Rabu (24/09) sore, mengatakan dua narapidana Lembaga Pemasyarakatan (LP) Salemba, yaitu A Siong dan Mirke diketahui menjadi otak peredaran 22 ribu butir ekstasi senilai Rp 4,4 miliar yang disalurkan melalui sindikat narkoba di Jakarta. Pihak kepolisian Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya pun saat ini telah sudah melakukan pemeriksaan atas kedua napi yang ditengarai telah lama menjalankan aksinya. Mirke diketahui merupakan warga negara Nigeria yang ditahan di LP Salemba karena kasus narkoba. Sementara A Siong merupakan tangan kanan Mirke yang juga ditahan karena menyalurkan ekstasi ke luar sel. “Kedua tersangka mengendalikan peredaran ekstasi dari dalam sel," kata Arman.

Ekstasi Baru Berjenis Kapsul

Dijelaskan Arman, barang bukti yang disita terkait kasus peredaran narkoba yang melibatkan kedua tahanan ini berjumlah 22 ribu butir ekstasy. "700 butir di antaranya merupakan ekstasi jenis baru yang dikemas dalam bentuk kapsul untuk mengelabui polisi. Secara kasat mata, ekstasi kapsul tersebut tampak seperti obat-obatan ringan yang biasa,” tukasnya. Menurut Arman, barang bukti puluhan ribu ekstasi tersebut bernilai 4,4 miliar rupiah dengan perhitungan harga per butir berkisar Rp 150-200 ribu.

Pengungkapan kasus ini bermula dari tertangkapnya seorang pengedar berinisial Srt di depan Hotel Mustika, Jakarta Barat beberapa waktu lalu. Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti 100 gram shabu. Berdasarkan hasil pengembangan, Srt mengaku hanya menjadi kurir dari seorang wanita berinisial Mmy. "Mmy ditangkap di Gajah Mada Plaza, Hayam Wuruk, Jakarta Pusat bersama Ls yang diduga merupakan rekan sesama pengedar shabu,” terang Arman.

Saat diinterogasi, Mmy mengaku menyimpan barang haram di sebuah rumah yang berlokasi di Jl Kemenangan III No 12 A, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat. Keterangan tersebut ditindaklanjuti petugas dengan mendatangi lokasi yang disebutkan. Hasilnya, petugas menemukan kardus berisi seratus gram shabu, 21.300 tablet ekstasi, serta 700 kapsul ekstasi. “Saat diinterogasi, Mmy mengaku disuruh oleh seseorang bernama A Siong yang tercatat sebagai napi LP Salemba. Petugas kemudian meluncur ke LP Salemba untuk menemui A Siong dan memperoleh keterangan bahwa dirinya mendapatkan ekstasi dari rekannya sesama napi berkewarganegaraan Nigeria bernama Mirke,” sahut Arman seraya mengatakan sejumlah ekstasi jaringan kedua tahanan tersebut, termasuk yang berbentuk kemasan baru disinyalir telah beredar di sejumlah tempat hiburan di Jakarta. (Bachtiar)

Selasa, 23 September 2008

3 In 1 di Cuti Bersama

3 In 1 tetap Berlaku saat Cuti Bersama

Jakarta - Meski pemerintah menetapkan libur bersama Hari Raya Idul Fitri selama enam hari, terhitung sejak Senin (29/9) hingga Jumat (4/9), Polda Metro Jaya tetap memberlakukan aturan 3 in 1.

Kepala Sub Direktorat Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Chryshnanda Dwi Laksana, Selasa (23/9) siang, menegaskan aturan yang mengharuskan satu mobil minimal diisi tiga orang itu akan tetap berlaku selama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak mengeluarkan aturan baru. “Selama bukan hari libur atau hari libur nasional, aturan 3 in 1 tetap berlaku. Aturan tersebut bisa saja tidak diberlakukan dalam kondisi darurat, seperti adanya pemindahan jalur atau banjir,” pungkasnya. “3 in 1 bisa saja tidak diberlakukan jika Pemprov DKI Jakarta mengeluarkan aturan baru,” lanjutnya.

Dijelaskan Chryshnanda, walaupun kondisi jalanan Jakarta diperkirakan akan lengang selama cuti bersama, 3 in 1 tetap diberlakukan guna mengantisipasi kemacetan di Ibukota. Sebelumnya, pada cuti bersama Idul Fitri di tahun 2007, Polda Metro Jaya tidak memberlakukan aturan 3 in 1. (Bachtiar)

Gelar Kendaraan Hasil Kejahatan

1000 Kendaraan Hasil kejahatan Digelar Polda Metro Jaya


Jakarta - Terhitung sejak Rabu (23/09) pagi, Polda Metro Jaya menggelar 1000 kendaraan roda dua dan roda empat hasil pengungkapan kejahatan di Satpas SIM Daan Mogot, Jakarta Barat.
Kasat Pencurian Kendaraan Bermotor (Ranmor) Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Nico Afinta, mengatakan ribuan kendaraan yang digelar tersebut di dapat dari hasil kejahatan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Nico menambahkan, bagi masyarakat yang merasa kehilangan kendaraannya, dipersilahkan untuk mengecek ke lokasi pembuatan SIM di kawasan Jakarta Barat tersebut dengan membawa kelengkapan surat-surat kendaraan dan kepemilikan. “Jika surat-suratnya sesuai, masyarakat dapat mengambil kembali kendaraannya yang hilang,” tukas Nico.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya kembali berhasil mengungkap sindikat pencuri kendaraan bermodus pembelian mobil dari penyedia jasa kredit mobil (leasing). Dalam press release yang digelar Selasa (22/09) siang, Nico mengatakan usai mendapatkan hasil curiannya, para pelaku kemudian melengkapinya dengan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) palsu dan menjual kembali dengan harga murah. Dari tangan keempat tersangka yang masing-masing bernama Djong Ju Kwan alias A Gian, Talam, Suryana, dan Wastari polisi menyita barang bukti berupa 19 kendaraan roda empat hasil kejahatan para tersangka yang sudah dilengkapi dengan identitas dan nomor polisi palsu.
Pengungkapan kasus ini berawal dari adanya laporan belasan perusahaan leasing ke Polda Metro Jaya terkait adanya pembeli yang tidak menyelesaikan cicilan. Polisi yang melakukan penyelidikan kemudian mendapatkan nama Djong Ju Kwan alias A Gian sebagai pelaku pencurian mobil dengan modus pembelian di leasing. “Tersangka menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) palsu dan hanya mencicil mobil selama lima hingga enam bulan. Setelah itu, tersangka membawa kabur mobil yang telah dilengkapi BPKB palsu dan menjualnya dengan harga murah. Djong Ju Kwan alias A Gian ditangkap di Batam,” kata Nico.
Setelah dilakukan pengembangan, A Gian diketahui tidak bekerja sendiri. Petugas kemudian menangkap tiga tersangka lain yang bertugas sebagai pencari penadah dan perantara pembuat STNK palsu. “Para tersangka telah melakukan aksinya sejak setahun lalu dan berhasil menjual puluhan mobil curian. Tersangka pemalsu STNK dan BPKB masih dalam pengejaran polisi,” imbuh Nico. Lebih jauh dirinya mengatakan keempat tersangka memiliki daerah operasi hingga Karawang dan Batam dengan sasaran kendaraan terbaru bernilai ratusan juta rupiah. (Bachtiar)

Senin, 22 September 2008

Home Industri Narkoba

Komplotan Home Industri Ekstasi Dibekuk

Jakarta - Belasan ribu butir ekstasi dan emirin senilai Rp 1,6 miliar disita polisi berikut empat tersangka pembuat dan pengedar ekstasi home industri. Selain psikotropika berjenis pil polisi turut menyita serbuk putih bahan dasar pembuat ekstasi seberat 2.360 gram, bubuk putih seberat 510 gram dan kristal putih seberat 3.990 gram, sepuluh botol cairan pembuat ekstasi, satu timbangan dan saringan, empat gelas takaran dan satu unit alat cetak ekstasi.

Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Arman Depari dalam jumpa pers, Kamis (18/09) sore, mengatakan keempat tersangka merupakan komplotan pembuat ekstasi home industri. “Hasil cetakannya cukup rapih. Satu butir biasa dijual dengan harga 150 ribu dengan modal awal berkisar 20-30 ribu rupiah,” terang Arman.

Dijelaskan Arman pengungkapan kasus ini bermula dari penangkapan MH di halaman parkir RS Mitra Keluarga, Kelapa Gading, Jakarta Utara. "Barang bukti yang berhasil kami sita adalah ekstasi sebanyak 8.985 butir dan emirin sebanyak 350 butir," pungkasnya.

Polisi kemudian melakukan pengembangan dan berhasil meringkus MY di kamar 1511 tower F Apartemen Paladian Park, Kelapa Gading, Jakarta Utara dengan barang bukti ribuan ekstasi beserta serbuk dan cairan pembuatnya. Dari keterangan MY, petugas kembali membekuk dua tersangka lain yaitu Aon dan Wen.

Ditambahkan Arman, keempat tersangka merupakan residivis dari kasus yang sama. “Pengakuan mereka bisnis ini telah dijalani sejak 3 tahun lalu dan sempat terhenti saat masuk penjara. Namun kembali dijalankan saat berhasil bebas beberapa bulan lalu,” sahut Direktur Narkoba. (Bachtiar)

Kisah Dibalik Mudik

Fenomena dan Problematika Mudik

Hampir bisa dipastikan jumlah pemudik setiap tahunnya selalu meningkat seiring bertambahnya populasi manusia khususnya di kota besar seperti Jakarta. Sejalan dengan perkembangan tersebut, muncul pula sebuah permasalahan-permasalahan serius di balik aktifitas mudik.

Jakarta - Semakin sulitnya perekonomian membuat masyarakat berpikir ulang agar dapat kembali pulang ke kampung halamannya dan bertemu kembali dengan keluarga serta sanak saudara yang lama ditinggalkan. Harga tiket pesawat, kapal laut, kereta, ataupun bus yang semakin lama terus melonjak, terlebih dengan meroketnya harga bahan bakar minyak, tak urung membuat masyarakat mencari alternatif lain. Menggunakan kendaraan pribadi misalnya.

Berbicara kenyamanan, kendaraan roda empat mungkin terbilang cukup menjanjikan. Tak ada hujan ataupun panas yang dirasa. Namun bukan berarti kenikmatan itu tak menemui kendala. Jumlah kendaraan roda empat yang meningkat tajam akhirnya membuat kemacetan di berbagai jalur mudik baik yang melalui rute di bagian barat Jakarta yang mengarah ke Pulau Sumatera ataupun jalur Timur Jakarta sebagai gerbang menuju Jawa Tengah ataupun Jawa Timur. Harga bahan bakar pun kian waktu semakin melonjak naik tanpa pernah sedikitpun menatap ke bawah. Kenyataan itu membuat masyarakat mulai mencoba solusi lain dengan rutinitas pulang kampung di Hari Raya menggunakan kendaraan pribadi. Motor contohnya. Harga murah dan bersaing dari produsen motor ditambah terbuktinya penggunaan bahan bakar yang jauh lebih irit membuat masyarakat sedikit banyak bisa bernafas lega. Terutama bagi mereka yang hidup sederhana ataupun di bawah garis hidup standar.

Untuk menghilangkan kebosanan dan demi keamanan di tengah perjalanan khususnya dari para pelaku kriminalitas, membuat para pemudik memilih berkelompok. Sejumlah perusahaan-perusahaan besar pun berlomba memberikan fasilitas mudik bersama secara besar-besaran. Tentu saja hal itu disambut senang masyarakat. Selesaikah permasalahan itu? Tidak juga….

Kesengsaraan Anak dan Tingginya Kecelakaan

Selama beberapa tahun terakhir kita kerap disuguhkan berbagai berita ataupun cerita miris di balik kondisi arus mudik jelang lebaran. Berdasarkan data yang diperoleh dari Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, angka kecelakaan terbilang cukup tinggi, khususnya saat jelang lebaran. Di tahun 2005 tercatat terjadi 59 kasus kecelakaan di wilayah hukum Polda Metro Jaya selama H – 7 hingga H + 8 Idul Fitri, atau biasa dikenal titik puncak arus mudik dan arus balik. Dari puluhan kasus itu, membuat 26 jiwa melayang, sementara 23 lainnya mengalami luka berat dan 33 lainnya luka ringan. Tahun 2006 angka kecelakaan meningkat tajam hingga 119 kasus dengan korban tewas 27 orang, 72 luka berat dan 99 orang luka ringan. Sedangkan di tahun berikutnya, kecelakaan yang terjadi berjumlah 97 kasus dengan korban tewas 22 orang, luka berat 25 orang dan 65 lainnya luka ringan.

Selain tingginya tingkat kecelakaan, masih ada pula kisah miris di balik kebahagiaan mudik. Perlakuan yang diterima anak-anak misalnya. Berdalih atas dasar kemampuan ekonomi dan keinginan orangtuanya, membuat mereka terpaksa mengalami kesengsaraan bepergian jauh. Tahun kemarin khalayak bahkan dibuat gempar dengan tewasnya seorang balita saat keluarganya memutuskan untuk pulang kampung dengan hajatan mudik bareng bersama salah satu perusahaan besar. Ironisnya, si ibu yang terus memeluk erat buah hatinya tak menyadari kapan tepatnya balita malang itu menghembuskan nafas terakhirnya. Awalnya sang bunda hanya menyangka bahwa anaknya tengah tertidur lelap di balik balutan jaket yang membungkusnya. Namun setelah sekian lama si mungil tak jua bergerak, dirinya akhirnya histeris. Diduga sang balita meninggal dunia akibat tak kuat menahan rasa panas. “Anak-anak sering mendapat kesengsaraan akibat aktifitas mudik menggunakan roda dua. Terkadang orangtua lupa bahwa anak mereka adalah harta paling berharga hingga dikorbankan. Siapa yang bisa menduga bahwa sang anak kelak akan menjadi pemimpin bangsa atau orang penting lainnya?” tukas Komisaris Besar Polisi Chondro Kirono saat pemaparan persiapan pengamanan mudik 2008, Senin (22/09) sore,

Dalam kesempatan yang sama Chondro mengatakan tahun ini terjadi peningkatan kesadaran dalam mudik bareng. Sejumlah perusahaan besar yang semula mengendapankan mudik bareng menggunakan motor secara beramai-ramai saat ini banyak yang telah menyediakan bus-bus dalam jumlah yang memadai untuk orangtua, kaum wanita ataupun anak-anak. Ditambahkannya, tahun ini jumlah pemudik yang berangkat dari wilayah hukum Polda Metro Jaya diperkirakan mencapai 2,5 juta orang atau menggelembung 15% dari tahun sebelumnya. Bagi para pemudik yang tetap memaksa untuk mengendarai kendaraan roda duanya, Chondro mengingatkan agar tak mengabaikan keselamatan diantaranya dengan menggunakan helm standar, tidak mengendarai motor lebih dari dua orang, tidak membawa beban berlebih ataupun melawan arus serta mematuhi peraturan lalu lintas.

Polda Metro Jaya Perketat Pengamanan

Guna mengamankan dan mencegah terjadinya hal yang tak diinginkan seperti diantaranya kecelakaan, Polda Metro Jaya menyiapkan dua Posko Peduli Kemanusiaan dan Keselamatan atau check point di simpul-simpul pintu ke luar Jakarta, yaitu di Bekasi dan Tangerang. "Check point sebagai upaya melakukan pengarahan, kontrol, konseling, dan penegakan hukum terhadap pemudik sepeda motor," katanya. Menurut Chondro, setiap lokasi check point terdiri dari dua pos, yaitu pos penyuluhan dan penilangan terhadap pengendara yang tak mematuhi aturan. Meski demikian, menurutnya polisi akan mengedepankan usaha persuasif diantaranya dengan meminta pengendara motor khususnya yang membawa anak-anak agar lebih berpikir menggunakan angkutan publik. "Sepeda motor tidak didesign untuk jarak jauh. Resiko mudik pengendara sepeda motor, lanjutnya, lebih besar dibanding pengendara mobil,” jelasnya.

Polda Metro Jaya juga telah berkoordinasi dan melakukan pengecekan ke sejumlah stasiun dan terminal. "PT Kereta Api sudah kami minta untuk menyediakan sarana transportasi sebanyak-banyaknya untuk menampung pemudik. Demikian pula dengan Dinas Perhubungan juga sudah diminta agar menyediakan sarana transportasi yang mencukupi,” lanjutnya. Sebanyak 18 ribu personil kepolisian atau dua per tiga dari kekuatan Polda Metro Jaya juga ditempatkan di sejumlah titik rawan guna mengantisipasi tindak criminal dan terjadinya kecelakaan. Dari jumlah tersebut, 3.500 diantaranya merupakan petugas lalu lintas yang mengatur lancarnya perjalanan arus mudik. Sementara untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya penyusupan kendaraan curian melalui aktifitas mudik, Chondro menjawab pihak kepolisian gencar melakukan razia melalui operasi ketupat. Selain itu para penyelenggara mudik bareng juga diminta mewaspadai para peserta yang mengikuiti kegiatan mereka. “Peserta mudik bareng harus dilengkapi KTP dan kendaraan laik pakai yang sesuai dengan surat-surat kendaraan bermotornya. (Bachtiar)

Minggu, 21 September 2008

Lintas Kebakaran

Rumah di Depan Polsek Ciracas Terbakar

Jakarta - Kebakaran kembali terjadi di Jakarta Timur, minggu (21/09) malam. Kali ini api menghanguskan sebuah rumah milik JF Pandelage di Jl Karsa No 1, Kramat Jati, Jakarta Timur, tepatnya di depan Polsek Ciracas.

Tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun kerugian yang diderita ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Api pertama kali terlihat sejak pukul 23.30 WIB dan berhasil dpadamkan oleh 8 unit petugas Suku DINAS Pemadam Kebakaran Jakarta Timur yang datang ke lokasi, setengah jam kemudian. Petugas Polsek Kramat Jati hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Dugaan sementara, kebakaran disebabkan korsleting listrik.

Berdasarkan data yang diperoleh SH, selama puaa tercatat telah terjadi 12 kali peristiwa kebakaran termasuk diantaranya yang memakan korban jiwa di Rawamangun. Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Munadi mengatakan umumnya kebakaran itu disebabkan karena listrik. (Bachtiar)

LIntas narkoba

172 Butir Ekstasi Disita dari Dua Pengedar

Jakarta - Dua pengedar narkoba diamankan petugas Polsek Senen di Jalan Karang Anyar, Jakarta Pusat, Minggu (21/09) sore. Dari tangan kedua tersangka yang masing-masing berinisial RI (49) dan AG (23) warga Kavling Sawah Indah II RT 04/05, Bekasi Utara, petugas menyita 172 butir ekstasi.
Pengungkapan kasus ini bermula dari penangkapan petugas terhadap kedua tersangka yang kedapatan membawa beberapa linting ganja saat dilakukan operasi rutin di kawasan Senen. Petugas kemudian mengembangkan kasus ini dan menggeledah kontrakan kedua tersangka yang berada di Jalan Karang Anyar, Sawah besar, jakarta Pusat dan menemukan ratusan butir ekstasi. 72 butir ekstasi berwarna kuning dengan logo S tersimpan di dalam 16 kantung plastik, dan 100 butir ekstasi berwarna merah dengan logo L tersimpan di dalam 1 kantung plastik berukuran sedang. Kedua tersangka kemudian digelandang ke Polsek Senen untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara itu, di saat yang bersamaan, seorang bandar ganja berinisial MSF alias Ipunk (26) juga diamankan petugas Polres Tangerang Kabupaten di Perum Binong Permai Blok I/10, Curug, Kabupaten Tangerang. Dari tangan tersangka, petugas mendapatkan barang bukti ganja kering siap pakai seberat 10,5 gram yang disimpan di dalam bungkusan rokok. Kasus ini hingga kini masih dikembangkan petugas Polres Tangerang Kabupaten. (Bch/lht)

Kamis, 18 September 2008

Pipa Gas Plaza Indonesia Meledak, 7 orang Terluka

Jakarta - Ledakan pipa gas terjadi di Plaza Indonesia yang berlokasi di Jl Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (19/09) dini hari. Selain mengakibatkan kerusakan di bagian dalam gedung dan sejumlah gerai, peristiwa ini juga mengakibatkan tujuh orang mengalami luka-luka.

Tiga diantara ketujuh korban mendapatkan perawatan secara intensif di RS Pelni, Petamburan, Jakarta Pusat karena menderita luka bakar hebat di sekujur tubuhnya. Ketiga korban itu masing-masing adalah Sunarto, warga Gang.Jati RT 09/11, Kelurahan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Suhartono (23), warga Bukit Duri Bunder RT 09/07,Tebet, serta Tri widi (22), warga Mampang Prapatan RT.01/05, Jakarta Selatan. Sunarto menderita luka bakar ditangan kanan dan muka, Suhartono menderita menderita luka bakar dibagian muka dan tangan kiri, sedangkan Tri widi mengalami luka bakar ditangan dan rambut Sementara keempat korban lain yang menderita luka bakar ringan diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit.

Informasi dihimpun, peristiwa ledakan yang terjadi pukul 00.30 WIB tersebut dikarenakan adanya kebocoran pada saluran pipa gas yang sedang diperbaiki. Lokasi pipa gas itu sendiri berada di dekat Restoran Lanmian Shio Long Bow yang sedang direnovasi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Jakarta Pusat, Kompol Agustinus Pangaribuan mengatakan pihaknya hingga kini masih menyelidiki adanya dugaan sabotase pada ledakan yang membuat getaran cukup hebat ini. Pihak kepolisian juga masih memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Petugas juga masih menyelidiki apakah pihak Plaza Indonesia dapat terjerat hukum terkait pasal kelalaian.

Akibat ladakan tersebut, gedung Plaza Indonesia mengalami kerusakan cukup parah, khususnya pada bagian kaca dinding dan kaca pintu serta plafon di dalam gedung. Beberapa outletyang mengalami kerusakan diantaranya adalah Starbucks Cafe, Optik Lily Kasoem, Kihanan Restaurant, Optik Melawai, dan Optik Seis. (Bachtiar)

Pemadam Kebakaran Siaga Saat Hari Raya


Jakarta - Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Munadi mengatakan selama bulan Ramadhan tercatat telah terjadi 11 kali kebakaran. Salah satu dari peristiwa kebakaran yang terjadi di kawasan rawamangun bahkan mengakibatkan seorang lelaki tua meninggal dunia. “Umumnya disebabkan karena listrik. Tapi kebakaran juga tak terlepas dari peralatan yang digunakan dan kelalaian,” jelas Munadi.

Ditambahkan Munadi, selama Hari Raya Idul Fitri, petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur akan terus bersiaga selama 24 jam penuh. “Anggota kami tak ada yang libur saat lebaran. Ada 165 personel setiap harinya yang siap menanggulangi bencana kebakaran. Sementara kendaraan operasional yang tersedia ada 50 unit, 30 diantaranya adalah mobil water canon atau lebih dikenal mobil pompa. Puluhan mobil itu tersebar di 16 pos di kawasan Jakarta Timur,” imbuhnya.

Sementara itu, 5 kios yang berlokasi kawasan Rawa Badung, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (19/09), pagi ini terbakar. Tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sapuji, petugas Suku Dinas Pemadam kebakaran Jakarta Timur yang dihubungi SH pagi ini mengatakan kobaran api pertama kali terlihat sejak pukul 07.30 WIB. Sebanyak enam unit petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran yang datang ke lokasi berhasil menjinakkan jilatan si jago merah tersebut dalam tempo kurang dari satu jam. Petugas Polsek Cakung hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang terjadi di belakang Yamaha Musik itu. Dugaan sementara kebakaran disebabkan ledakan kompor salah seorang pedagang. (Bachtiar)

Pencurian Mobil Menurun 40%

Jakarta – Jumlah kejahatan pencurian dan perampasan kendaraam roda empat di wilayah hukum Polda Metro Jaya mengalami penurunan hingga 40 %.

Pernyataan tersebut disampaikan, Kepala Satuan Pencurian Kendaraan Bermotor (Kasat Ranmor), Ajun Komisaris Besar Polisi Nico saat jumpa pers di Polda Metro Jaya, kamis (18/09) siang. “Jika sebelumnya dalam sehari bisa mencapai 80 kasus, pada bulan puasa julahnya menurun drastic hingga hanya sekitar 30 kasus,” jelas Nico Afinta.

Dalam kesempatan yang sama, Nico mengatakan dalam satu bulan terakhir pihaknya telah menangkap 15 tersangka curanmor. Seorang pelaku curanmor berinisial Wry (35) juga terpaksa ditembak mati karena melakukan perlawanan saat akan ditangkap di kawasan Tambora, Jakarta Barat. itu dilumpuhkan polisi karena berusaha melawan polisi. "Wry merupakan DPO pelaku pemalsuan surat-surat kendaraan dan sudah enam kali keluar masuk penjara. Dia ditembak mati ketika hendak bertransaksi dan melawan polisi dengan senjata api," Kasat Ranmor Polda Metro Jaya, AKBP Nico.

Sementara kelima belas tersangka yang ditangkap, menurut Nico terdiri atas empat kelompok yaitu kelompok Karawang, Jogjakarta, Bogor dan Indramayu. Belasan tersangka itu sendiri terdiri atas pemetik atau pengeksekusi, pemalsu surat, penadah, dan perantara. "Setelah mencuri mobil, tersangka memalsukan surat-surat kelengkapan kendaraan dan menjual dengan harga normal ke provinsi lain. Dalam menjalankan aksinya, para tersangka menggunakan kunci palsu. 15 tersangka itu tercatat sudah melakukan pencurian 71 kendaraan sejak 2004.," kata Nico. "Barang bukti yang disita adalah satu set bor listrik, kunci palsu, obeng, tang, gunting gembok, senter, empat clurit, sembilan mobil, sepuluh TNK palsu, dan lima BPKB palsu. Kita juga menyita blanko faktur, tiga set komputer, priner, scanner, plat besi untuk cek fisik nomor kendaraan dan nomor mesin, dan 20 pasang plat nopol,” ," lanjutnya seraya mengatakan pihaknya hingga kini masih mengejar tujub tersangka lain yang salah satunya berstatus sebagai anggota TNI aktif. (Bachtiar)

Pengojek Tertipu di Polda

Antar Pelanggan ke Polda Metro Jaya, Pengojek Kehilangan Motor

Jakarta - Diduga menjadi korban hipnotis, seorang tukang ojek bernama Dabe Delit (25), warga Kp. Peundeuy RT 01/06, Pandan Sari Ciawi Bogor, kehilangan motornya saat mengantar pelanggan ke Polda Metro Jaya, Rabu (17/09) pagi.

Data yang diperoleh dari Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, pelaku yang hingga kini belum diketahui identitasnya awalnya minta diantarkan korban dari Ciawi menuju Polrestro Bogor. Setibanya di sana , pelaku kembali meminta korban untuk mengantarkannya ke Polda Metro Jaya. Namun saat akan memasuki gerbang Polda Metro Jaya, pelaku membujuk korban untuk meminjamkan motor yang ditungganginya. Tak hanya itu, pelaku bahkan meminta korban untuk turut menyerahkan STNK motor bebek bernopol F 6757 HZ.

Setelah menunggun beberapa lama, pelaku ternyata tak kunjung kembali. Sadar dirinya menjadi korban penipuan, korban akhirnya melapor ke SPK Polda Metro Jaya. Kasus ini hingga kini masih ditangani Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. (Bch)

Nakoba Bea Cukai

100 Gram Kokain, 10 Gram Shabu dan 19 gram Hachis Disita Bea Cukai Bandara.

Jakarta – Direktorat Jendral Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta berhasil menyita 100 gram kokain, 10 gram shabu, 19 gram hachis.

Eko Darmanto,Kepala Penyidikan dan penindakan Bea Cukai yang dihubung SH Kamis (18/09) pagi, mengatakan barang bukti dan tersangka yang telah diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN) adalah hasil penangkapan seminggu. Tersangka yang diamankan diduga kuat merupakan anggota jaringan pengedar narkoba internasional.

Sumber SH di Bea Cukai menyebutkan salah seorang tersangka berinisal ED ditangkap di Bandara Soekarno Hatta karena berusaha menyelundupkan 100 gram kokain melalui kargo. Penangkapan tersebut kemudian berlanjut ke penangkapan seorang pengedar lainnya oleh Direktorat Mabes Polri di kawasan Jakarta Pusat, beberapa hari lalu. Info yang diterima, petugas saat ini masih mengembangkan kasus dan melakukan pengejaran terhadap tersangka lain di kawasan Cilacap. (Parluhutan Gultom/Bachtiar)

Tes Urine di Terminal

BNP dan Dit Narkoba PMJ Tes Urine Pengemudi Angkutan Luar Kota

Jakarta - Badan Narkotika Provinsi DKI Jakarta, bekerja sama dengan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dalam waktu dekat akan melakukan tes urine terhadap para pengemudi angkutan di sejumlah terminal di Jakarta, terkait aktifitas mudik jelang lebaran.

Kepala Bagian Represif BNP, Ajun Komisaris besar Polisi (AKBP) Sigit Gumantio yang dihubungi SH melalui telepon genggamnya, Kamis (18/09) pagi, mengatakan kegiatan dimaksudkan untuk memberi rasa aman pada para pemudik. “Rencananya akan kita lakukan antara H-5 hingga H-3. Pagi ini saya berkoordinasi dengan Direktorat Narkoba PMJ, pihak Dinas Perhubungan dan Kepala-kepala Terminal,” jelasnya.

Dikatakan Sigit, lokasi yang akan menjadi sasaran tes urine adalah terminal-terminal yang menjadi penghubung antar kota dan antar provinsi. Beberapa diantara terminal tersebut adalah Terminal Kampung Rambutan, Terminal Pulogadung, Terminal Lebak Bulus dan Terminal Kalideres. “Kita harapkan dengan tes urine ini dapat mencegah terjadinya kecelakaan khususnya yang disebabkan karena pemakaian narkoba. Pengemudi yang terbukti positif mengandung zat narkoba akan ditindak dan dilarang mengemudikan busnya,” tegas Sigit. (Bachtiar)

Selasa, 16 September 2008

Sidang TVRI

Keluarga Terdakwa Nilai Tiga Saksi Sidang TVRI Tidak Relevan

Jakarta - Persidangan kasus dugaan korupsi senilai Rp 12,4 miliar dengan terdakwa mantan Direktur Utama (Dirut) TVRI, Sumita Tobing, yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, Selasa (16/9) memasuki fase permintaan keterangan saksi. Para saksi yang dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) masing-masing adalah mantan Manajer Pembendaharaan TVRI Ashar Mara, mantan General Manager Akutansi dan Keuangan TVRI Risky Herianto, dan GM Produksi, Armen, dianggap pihak kuasa hukum dan keluarga terdakwa tidak memiliki bukti kuat.
Dalam keterangannya di depan Majelis Hakim, Ashar mengatakan terdakwa telah menyalahi SK Menteri Keuangan No. 501 dalam pengangkatan sejumlah orang yang dilakukannya sehingga berimbas pada kinerja di TVRI. Sementara perihal penyimpangan dana, Ashar menyebutkan proyek-proyek di TVRI di antaranya dikarenakan pengadaan barang tidak lagi melibatkan dirinya, tapi langsung ke Dirut TVRI. “Seharusnya Dirut TVRI harus mendapat persetujuan dari dewan redaksi lainnya,” ujarnya.
Pernyataan Ashar dijawab kuasa hukum terdakwa, Hinca Panjaitan, SH yang mengingatkannya untuk melihat kembali pasal 17 ayat 1 huruf a, di mana jelas tertulis Dirut TVRI dapat mengambil keputusan tanpa persetujuan direksi lainnya. Hinca juga berkeyakinan kuat bahwa pernyataan saksi tidak memiliki bukti kuat soal penyimpangan dana. Pasalnya saat ditanya apakah dirinya pernah melihat isi surat perjanjian dengan salah satu rekanan TVRI dalam proyek pengadaan barang, Ashar mengaku hanya mendengar saja. Begitu pun ketika ditanya, apakah pernah melihat SK Menkeu No. 501, Ashar mengaku tidak. Persidangan ini diwarnai peringatan yang diberikan Ketua Majelis Hakim Panusunan Harahap, SH, agar Ashar menjelaskan perihal yang ditahunya.
Sementara pernyataan saksi kedua yang datang untuk menjelaskan persoalan tentang pemberian skorsing pada dirinya dan penuturan saksi ketiga yang terkesan menyiratkan masalah yang terjadi di TVRI hanya seputar kewenangan saja, bukanlah korupsi membuat Bambang Hutagalung, anak dari Sumita Tobing berkesimpulan persidangan merupakan rekayasa. “Ini jelas sentiment pribadi. Ibu saya difitnah,” tandasnya. Rencananya sidang akan dilanjutkan kembali Selasa (23/9) besok, dengan mendengarkan penjelasan saksi dari JPU kembali.

Kebakaran, 1 tewas

Kebakaran di Rawamangun, Lelaki Tua Tewas Terpanggang

Jakarta - Puluhan rumah yang berlokasi di Jalan Kayu Jati V, RW 05, Kelurahan Rawa Mangun, Pulogadung Jakarta Timur, Rabu (17/09) pagi terbakar. Seorang warga bernama H. Nasir (60) diketahui tewas terbakar dalam peristiwa tersebut.
Informasi yang berhasil dihimpun SH, kebakaran berlangsung sejak pukul 08.30 WIB. Menurut keterangan warga sekitar, sumber api bermula dari rumah kontrakan milik H. Rojali yang berlokasi di RT 6. Diduga sumber api berasal dari ledakan kompor gas. Hal itu diperkuat dengan didengarnya ledakan sebelum api membesar. “Angin kencang membuat api dengan cepat menjalar ke RT 10,” ujar Budi salah seorang warga RT 10. Sementara itu, keterangan yang diperoleh SH, korban tewas sebelumnya diketahui menderita penyakit stroke sehingga tak mampu keluar dari rumahnya saat jilatan si jago merah menghanguskan kediamannya.
Sebanyak 20 unit petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur yang datang ke lokasi baru berhasil memadamkan kebakaran yang menghanguskan sedikitnya 30 rumah permanent yang umumnya merupakan kos-kosan dan kontrakan itu sekitar pukul 11.00 WIB. Jenazah korban kemudian dievakuasi petugas Polsek Pulogadung ke RSCM untuk divisum.
Petugas Polsek Pulogadung hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Selain korban jiwa, kebakaran yang berlangsung sekitar 500 meter dari Kampus Universitas Negeri Jakarta tersebut diperkirakan memakan kerugian hingga ratusan juta rupiah. (Bachtiar)

Bobol ATM Mandiri

ATM mandiri Dibobol, Rp. 199.900.000 Raib

Jakarta – ATM Mandiri Permata yang berlokasi di Puri Cimanggis Depok, dibobol komplotan pencuri. Akibat peristiwa tersebut, PT Universal Security Indonesia selaku pemilik ATM itu mengalami kerugian hingga Rp. 199.900.000. Peristiwa yang dilaporkan kemarin sore ke Polres Depok ini berlangsung pada hari Sabtu (13/09) pukul 17.30 WIB.

Sebelum peristiwa diketahui, Salman karyawan perusahaan setempat menyerahkan kotak yang telah diisi sejumlah uang kepada M. Iqbal, penanggung jawab mesin, untuk diisikan ke ATM Mandiri Permata dengan tanda terima ATM Sevicing Report dengan nomor 14745. Ditemani rekannya, Iqbal kemudian memasang kotak berisi uang itu ke mesin ATM Mandiri dengan laporan bukti ATM Blotter Transaction bernomor 14275 tertanggal 11 September.

Merasa ada kejanggalan, Bahtiar selaku operator mesin ATM meminta seorang rekannya yang bernama Fikri untuk mengecek keberadaan uang di dalam kotak tersebut. Setelah diperiksa, uang ratusan juta yang semula tersimpan di dalam mesin ternyata telah raib. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polres Depok.

Kasat Reskrim Polres Depok, Kompol Rohimat membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya hingga kini masih menyelidiki kasus ini dan dugaan adanya orang dalam yang bermain. (Bachtiar)

Razia Kok Nunggu Moment...

24 PMKS Jakarta Barat Terjaring Operasi

Jakarta - Sebanyak 24 orang Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) terjaring dalam operasi yang dilakukan Suku Dinas Trantib Jakarta Barat, Selasa (16/09) malam. Delapan diantara puluhan PMKS tersebut diketahui merupakan Pekerja Seks Komersial (PSK)

Kepala Seksi Penertiban Bina Mental Kesejahteraan Sosial Jakarta Barat, Syahid, mengatakan operasi dilakukan untuk menciptakan suasana nyaman khususnya dengan maraknya keberadaan para tuna wisma, pengamen, dan pelacuran jelang lebaran. Sasaran dari operasi yang dimulai sejak pukul 23.00 WIB dan berakhir dua jam kemudian itu diantaranya, Jalan Daan Mogot, Tubagus Angke, Latumenten, dan Kali Besar. Puluhan PMKS yang terjaring kemudian diserahkan ke Panti Sosial Kedoya untuk dibina.

Berdasarkan pantauan SH, razia diduga kuat bocor. Pasalnya, sejumlah titik yang kerap ramai meski di bulan puasa tampak sepi. Seperti di Jalan Daan Mogot dan Tubagus Angke. Di Jalan Daan Mogot, tepatnya sekitar kawasan Diskotik TO dan BDR hingga menjelang Indosiar, biasanya terlihat ramai dengan keberadaan kupu-kupu malam yang berpakaian seksi. Hal serupa terjadi di jalan belakang yang berada persis di samping Kali Grogol, di mana para pelacur jalanan yang gemar bersembunyi di balik pohon tak lagi terlihat.

Kawasan Tubangus Angke, persisnya di sekitar Jembatan Genit. Tenda-tenda liar untuk transaksi cinta serta senyuman dan godaan centil dari para penjual kehangatan maupun penjual minuman yang sejak beberapa hari di awal puasa telah menjamur, malam tadi sama sekali tak terlihat.

Menanggapi razia yang dilakukan petugas Satpo PP Jakarta Barat, Yudi warga Jembatan Genit mengaku senang. Meski demikian, dirinya menyayangkan sikap petugas yang terkesan menunggu momen-momen tertentu seperti malam nuzulul qu’ran untuk melakukan operasi penertiban. “Setiap ada razia PSK di pinggir kali Jembatan genit pasti menghilang semua. Tapi sehari-hari kalau tak ada petugas, baru beberapa jam dari buka puasa, puluhan tenda sudah berdiri tegak. Padahal lagi bulan puasa,” lirihnya. (Bachtiar)

Pencurian Air di Palyja

PALYJA Temukan 1470 Kasus Pencurian Air

Jakarta – Hingga pertengahan semester tahun ini, Palyja menemukan tak kurang dari 1470 kasus pencurian air. Dari ribuan kasus tersebut, 870 kasus diantaranya dilakukan oleh pelanggan. Sementara 600 lainnya merupakan kasus penyambungan illegal oleh non pelanggan. Wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Barat merupakan dua wilayah terbanyak kasus pencurian air dengan angka 50 %.

Meyritha Maryanie, Corporate Communications Head PALYJA dalam keterangannya saat acara berbuka puasa bersama antara PALYJA dan wartawan di Kawasan Jakarta Selatan, Selasa (16/09), sore mengatakan beberapa sambungan liar tersebut diantaranya berada di Jl. Terusan Bidara, Air Baja, Muara Karang, Kali Jodo dan Pejagalan. Dikatakannya, guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan khususnya peningkatan pasokan, PALYJA secara serius melakukan perbaikan kebocoran yang tampak maupun tidak tampak.

Untuk menanggulangi kobocoran fisik yang tidak tampak (invisible leaks), PALYJA menggunakan Metode Gas Helium. Tercatat hingga bulan Agustus 2008 ini, PALYJA menemukan dan memperbaiki 860 titik kebocoran yang ditemukan dengan metode Gas Helium ini. Hasilnya, PALYJA berhasil menyelamatkan sedikitnya 2 juta m3 air bersih, atau sama dengan yang dikonsumsi oleh sekitar 40.000 penduduk.

Proses Hukum Bagi Pencuri Air

Selain melakukan Kampanye “Stop Pencurian Air” sejak 2 tahun lalu, PALYJA juga berkomitmen untuk serius memberantas pencurian air di wilayahnya dengan menempuh jalur hukum. Tercatat setidaknya 11 kasus kriminal berupa pencurian air yang ditemukan. Dua diantaranya bahkan telah masuk dalam persidangan. Dalam persidangan yang berlangsung akhir Agustus ini, terdakwa dari salah satu kasus pencurian yang diproses di pengadilan Jakarta Barat, akhirnya dijatuhi hukuman selama 8 (delapan) penjara. Sementara sembilan kasus lainnya masih dalam proses di beberapa Polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya. “Tindakan pencurian air ini merupakan pemborosan besar yang dapat menghambat kelangsungan layanan air bersih dan sangat merugikan banyak pihak terutama pelanggan. Akibat pencurian ini pelanggan mengalami kekurangan pasokan air serta dapat menyebabkan air bersih terkontaminasi atau tercemar,” tukas Meyritha.

Sementara Advisor PT Palyja, Kumala Siregar menjelaskan proses hukum diharapakkan dapat membuat efek jera terhadap pelaku pencurian air. Menurut Kumala tingkat kehilangan air saat ini yang dialami PT Palyja berada diantara 45-46% dari jumlah air yang dikeluarkan. 25% dari tingkat kehilangan air tersebut diantaranya disebabkan karena ulah pelaku pencurian air. Lebih jauh dirinya menuturkan sejauh ini sikap pihak kepolisian dalam menanggapi keluhan yang diadukan PT Palyja telah terbilang baik. “Memang tidak semua kasus dapat diselelsaikan karena berbagai hal, diantaranya karena kurangnya saksi-saksi. Meski demikian kerja pihak kepolisian khususnya Polda Metro Jaya sangat bagus dalam menanggapi kasus pencurian air yang dialami kami. (Bachtiar)

Laka Tewas di Gerbang Pemuda

Pedagang Tanaman Hias Tewas Tertabrak

Jakarta - Seorang pedagang tanaman hias tewas setelah tempat usahanya yang berlokasi di Jalan Gerbang Pemuda, Jakarta Pusat tertabrak mobil Suzuki Carry B 8319 TS, Rabu (17/09) dini hari. Korban yang diketahui bernama Sukardi (40) menghembuskan nafas terakhirnya dengan kondisi kepala pecah.

Menurut keterangan Iban pengemudi Suzuki Carry, kecelakaan disebabkan karena dirinya mengantuk. "Saya mengantuk karena capek perjalanan jauh dari Suka Bumi menuju rumah di Srengseng," ujarnya. Kecelakaan itu sendiri turut mengakibatkan dirinya beserta sang istri mengalami luka ringan. Beruntung putranya yang masih berusia 7 tahun tak mengalami luka-luka.

Sementara menurut keterangan, pedagang tanaman hias lain yang tak mau disebutkan namanya, sekitar pukul 02.00 WIB saat memasuki Jalan Gerbang Pemuda, mobil Carry naas tersebut telah berjalan oleng ke kiri. Tanpa diduga, tiba-tiba mobil yang dikendarai Iban itu langsung menabrak gubuk tempat sukardi tidur.

Petugas Laka Lantas Polda Metro Jaya yang datang ke lokasi kemudian mengevakuasi jasad sukardi ke Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo untuk divisum. Sementara Iban beserta kendaraannya dibawa ke Unit Laka Lantas Polda Metro Jaya untuk dimintai keterangan.

Sebelumnya sekitar pukul 00.30 WIB, seorang pria bernama Hadi Sutisna (36) warga Bandung di temukan meninggal dunia di dalam truk trailer B 9275 JY. Saat jenazah ditemukan, truk yang sedang dalam antrian di Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta Utara itu dalam kondisi mesin yang menyala. Petugas Laka Lantas Jakarta Utara yang datang ke lokasi segera mengevakuasi jenazah korban ke RSCM untuk divisum. Petugas hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban. (Bachtiar)

Poskotis Lebaran

16. 248 Polisi dan 170 Pos Amankan Pemudik

Jakarta – Terhitung sejak H-7 Hari Raya Idul Fitri, Polda Metro Jaya dan jajarannya menyiagakan 16. 248 personel dan 170 pos pengamanan di titik rawan seperti terminal, stasiun dan pelabuhan. Sebanyak Polda Metro Jaya dan jajarannya.

Pernyataan tersebut dilontarkan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Condro Kirono, usai rapat koordinasi bersama Kapolda Metro Jaya Inspektur Jendral Polisi (Irjen Pol) Adang Firman, perihal persiapan mudik, di Gedung Biro Operasi Polda Metro Jaya, , Selasa (16/9) siang. Ditambahkan mantan Dir Lantas Polda Jatim ini, selain polisi, TNI dan Satpol PP akan turut ditempatkan di pos pengamanan yang akan mengantisipasi kemungkinan terjadinya tindakan kriminal saat arus berangkat dan arus balik pemudik. “Masyarakat yang menjadi korban tindakan kriminal bisa melapor ke petugas di pos tersebut,” kata Condro.

Lebih jauh dirinya mengatakan selain mengamankan para pemudik yang melalui jalur umum, polisi juga akan melakukan pengamanan di empat lokasi pemberangkatan mudik bareng yang menggunakan sepeda motor. Keempat titik pemberangkatan itu berada di Monas, Kemayoran, Sunter, dan Senayan. Setiap rombongan mudik bareng itu akan mendapatkan kawalan dua mobil polisi di depan dan belakang. Ditambahkan Condro pihak Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) sepeda motor yang mengadakan mudik bareng, seyogyanya menyiapkan secara khusus sarana bus bagi anak guna menghindari terjadinya kecelekaan.

Dalam kesempatan terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Zulkarnain mengungkapkan pihak Polda Metro Jaya saat ini juga memperketat pembagian Zakat di Jakarta. Hal tersebut menurutnya dilakukan guna mengantisipasi tak terulangnya peristiwa pembagian zakat seperti di Pasuruan, Jawa Timur yang menewaskan 21 warga. “Siapa pun yang akan membagikan zakat dalam jumlah banyak kepada masyarakat harus berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat," tukas Zulkarnain. Mantan Kabid Telematika ini mencontohkan pembagian zakat secara tertib diantaranya dengan memberikan kupon terlebih dahulu bagi mereka yang berhak. (Bachtiar)

Minggu, 14 September 2008

Pria Misterius Tewas

Pria Tak Dikenal Tewas di Dalam Sekolah

Jakarta – Seorang pria ditemukan tewas di halaman SDN Pekojan, yang berlokasi di Jalan Masjid Pekojan I RT 03/06, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Senin (15/09) pagi. Korban tewas dengan enam luka tusukan di bagian perut dan kedua lengannya.
Menurut keterangan Usman, petugas hansip di lingkungan setempat, jenazah lelaki berciri-ciri kulit hitam, berpostur sedang dan berambur pendek itu pertama kali diketahui oleh seorang sopir bajaj yang kebetulan melintas di lokasi. “Sopir bajaj itu melapor ke saya karena mendengar seorang lelaki yang berteriak minta tolong. Setibanya di sana, saya melihat lelaki itu telah meninggal dunia,” ujar Usman. Penemuan jenazah yang belum diketahui identitasnya itu dibenarkan oleh Titin, salah seorang guru yang menetap di lingkungan sekolah. “Saya dibangunkan oleh Pak Usman dan langsung melihat jenazah itu,” jelasnya.
Hasil olah TKP yang dilakukan petugas Polsek Tambora dan Polres Jakarta Barat yang datang ke lokasi, korban diduga tewas dibunuh. Hal tersebut berdasarkan temuan tiga luka tusuk di perut korban. Korban juga ditengarai melakukan perlawanan karena ditemukan tiga luka sayatan di kedua tangan korban. Hingga kini petugas masih menyelidiki identitas korban yang tak memiliki kartu pengenal. Warga sekitar juga mengaku tak mengenal korban. (Bachtiar)

Polisi Ditodong

Polwan Ditodong di Dalam Metromini

Jakarta – Seorang anggota Polisi Wanita (Polwan) menjadi korban penodongan di Metromini 07 jurusan Senen-Tanjung Priok, Jakarta Pusat, Minggu (14/09), malam.

Saat kejadian berlangsung, korban yang diketahui bernama Febriyanti (23) bermaksud pulang ke rumahnya yang berlokasi di Kali Baru Gg V RT 06/05, Senen, Jakarta Pusat. Sekitar pukul 21.00 WIB, korban yang menumpang metromini 07 tiba-tiba didatangi beberapa pria tak dikenal yang langsung menodongkan senjata tajam ke perut dan lehernya. Dibawah ancaman senjata tajam, korban akhirnya merelakan sebuah HP CDMA miliknya. Usai menggasak harta korban, pelaku kemudian melarikan diri.

Kanit Reskrim Polsek Senen, Iptu Haryono yang dihubungi melalui telepon genggamnya pagi ini membenarkan peristiwa tersebut. Menurut Kanit saat ini pihaknya telah mengamankan tiga lelaki yang diduga menjadi pelaku perampasan tersebut. (Bch)

Plat Nomor Polda

Kombinasi Tiga Huruf Plat Nomor Mobil Baru

Jakarta - Guna mengantisipasi peningkatan jumlah kendaraan roda empat di DKI Jakarta dan sekitarnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya mengeluarkan kombinasi tiga huruf untuk nomor polisi (nopol) kendaraan roda empat baru keluaran pabrikan.
Kasi Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Polda Metro Jaya, Kompol Sambodo Yudho Purnomo yang dihubungi melalui telepon genggamnya Senin (15/09) pagi, mengatakan pemberlakuan tiga huruf pada plat nomor mobil baru itu telah efektif sejak seminggu terakhir. "Jumlah kendaraan di wilayah hukum Polda Metro Jaya berjumlah sembilan juta unit, sepertiga di antaranya adalah mobil. Pertambahan mobil dalam satu hari mencapai 500 unit. Sedangkan, sepeda motor mencapai 1.500 unit per hari,” jelas pria yang juga merangkap sebagai koordinator TMC Polda Metro Jaya ini.
Seperti diketahui sebelumnya, sejak tahun 1970an kendaraan roda empat menggunakan kombinasi nomor polisi menggunakan dua huruf di belakangnya. Namun kombinasi dua huruf seperti B XXXX AB sejak sepekan terakhir berubah menjadi B XXXX ABC. Meski mengalami perubahan nomor polisi pada keluaran baru, namun para pemilik mobil yang lama tak perlu khawatir karena tak perlu melakukan perubahan nomor polisi kendaraannya. (Bachtiar)

Cracker Ditangkap

Cracker Pembobol 2 Miliar Ditangkap Polisi

Jakarta – Bekerjasama dengan Federal Berau of Investigation (FBI) dan kepolisian Singapura, Satuan Cyber Crime Polda Metro Jaya mengungkap dan menangkap Afunk seorang cracker tersangka kasus pembobolan kartu kredit jaringan international.

dengan total kerugian sebesar 200.000 dolar AS atau Rp 2 miliar.

Berdasarkan data kepolisian, tersangka Afunk yang memiliki lima nama alias diketahui telah melakukan pembobolan terhadap sembilan perusahaan internasional dan bank penerbit kartu kredit. Kesembilan perusahaan itu adalah Priam Technologies Canada, Wagner Alternators USA, Summit Pump Inc USA, Ocean Int’I Supplier Inc USA, Diano Motorcycle Company USA, Matthiesen Equipmen Company USA, Citi Bank Amerika, Chase Bank Amerika.
Kasat Cyber Crime Polda Metro Jaya, AKBP Winston Tommy Watuliu, kepada wartawan Ahad (14/9) mengatakan dalam aksinya Afunk menggunakan teknologi informasi dengan melakukan intercept ke beberapa situs, yaitu www.priamtech.com, www.wagneraltenators.com, www.summitpumelektronikinc.com, www.boschinc.com, www.maskersafetyinc.com, dan www.rosmountinc.com. Pelaku yang mengaku berdomisili di Singapura itu lalu mencari data kartu kredit milik orang lain dengan cara chatting melalui mIRC dengan server dalnet di room 5588 dan menggunakan nama Swagelok. Melalui seseorang bernama Vider, Afunk meminta satu data kartu kredit Platinum dan memperbanyaknya dengan mengubah 4 digit terakhir pada nomor kartu kredit Platinum secara acak dan membelanjakannya.

Kasus pembobolan yang dilakukan Afunk baru diketahui saat Bank penerbit kartu kredit melakukan audit internal dan memberitahu pemilik kartu kredit yang menjadi korban. "Kerugian para korban diperkirakan mencapai 200.000 dolar AS," kata Winston. “barang bukti yang disita adalah beberapa paket spare part, peralatan teknik, beberapa laptop, dan dokumen elektronik korespondensi yang digunakan tersangka berupa balasan email dari korban, termasuk informasi email dari beberapa Bank. Diduga pelaku melakukan aksinya sejak tahun 2005 “Tersangka sudah berada di rumah tahanan Polda Metro Jaya dan dalam tahap maksimalisasi penuntutan," kata Winston

Sebelumnya, Polda Metro Jaya juga menangkap Ricky Martin alias Steve Rass dan Texanto alias Doni Michael, pada 11 Juni 2008 silam karena membobol situs perusahaan besar di AS. Akibat ulah kedua tersangka itu, Tim Tamsin Invex Corp mengalami kerugian hingga 45.000 dolar AS. (Bachtiar)

Aqiqah Massal

Aqiqah Massal di Masjid At-Tin

Jakarta – Bertempat di Masjid At-Tien TMII Jakarta Timur, Sabtu (13/09) sore, sebanyak 129 bayi dan anak dibawah usia 2 tahun melakukan aqiqah missal. Kegiatan sosial yang dilakukan PT Eagle Indo Pharma selaku produsen produk Telon Cap Lang ini juga tercatat dalam rekor MURI.
Susilo Gunardi, manager Director Telon Cap Lang mengatakan event bertajuk Aqiqah Massal Telon Cap Lang ini merupakan kegiatan Brand Social Responsibility (BSR). “Kita tergerak untuk membantu masyarakat kurang mampu di wilayah Jabodetabek. Awalnya ada 600 keluarga yang mendaftarkan anaknya untuk ikut dalam aqiqah missal ini. Namun kita menyaringnya menjadi 129 orang. Karena dalam agama islam diwajibkan pembayaran mahar, maka kita menentukan seikhlasnya, maksimal 50 ribu per orang,” jelas Susilo. “Kita memotong 200 kambing untuk 129 peserta aqiqah masal di Balaraja, Tangerang. Setiap peserta mendapat sepertiga dari kambing yang diaqiqahkan. Kalau bayi atau anak itu berjenis lelaki maka dikali dua,” lanjutnya.
Ketua Penyelenggara Aqiqah Massal, Erlan Gantira mengatakan sebagian besar peserta berasal dari Jakarta seperti Petogogan, Cilandak, dan panti asuhan-panti asuhan. “Menurut catatan MURI, Aqiqah ini merupakan kali pertama yang terbanyak di Indonesia,” tukasnya. (Bch)

Ciputat Siaga Satu

Kawasan Ciputat Masih Siaga Satu Tawuran

Jakarta - Terkait aksi tawuran yang mengakibatkan enam warga Ciputat tewas Minggu, (14/09) pukul 05.30 WIB, pihak kepolisian hingga kini masih menjaga ketat kawasan di sekitar Danau Sasak Tinggi yang berlokasi di Jalan Pejajaran Bambu Apus Pamulang, Jakarta Selatan.

Kapolres Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Chariul Anwar saat dikonfirmasi Senin (15/09) pagi mengatakan hingga kini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini. “Kematian korban murni kecelakaan karena tenggelam. Kita masih mengembangkan kasus ini. Sudah ada beberapa tersangka yang kita periksa. Belum ada tersangka yang ditetapkan,” jelasnya. “Sejumlah polisi telah kita tempatkan di lokasi untuk berjaga-jaga mengantisipasi tawuran susulan,” lanjutnya.

Berdasarkan data yang dihimpun SH korban yang masing-masing diketahui bernama Ibnu Ganesa (12), Maulana (13), Iqbal (15), Inong (16), Randi (15) dan Solihin (15), tewas karena nekat menceburkan diri saat menghindari tawuran yang terjadi menjelang pagi itu. Naas keenam korban tak pandai berenang sehingga tengelam dan meninggal dunia. Sementara seorang korban lainnya yang bernama Abimanyu (15) dirawat di RS. Bhakti Husada Pondok Cabe, Pamulang, Jakarta Selatan.

Keenam korban saat ini telah dikebumikan oleh keluarga masing-masing. Sementara dari lokasi polisi menyita 2 buah gir, 2 batang besi plat, 1 batang besi, 1 bilah pisau dan 1 buah pedang. (Bachtiar)

239 Kendaraan Disita Polda Metro Jaya

239 Kendaraan Disita Polda Metro Jaya

Jakarta – 187 kendaraan roda dua dan 52 unit kendaraan roda empat yang tak memiliki kelengkapan surat kendaraan disita petugas Polda Metro Jaya dalam sepekan terakhir. Selain menyita ratusan kendaraan, petugas juga menindak dengan menilang 3893 SIM dan 5409 STNK dari pelanggar lalu lintas.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Humas Polda Metro Jaya, jumlah pelanggaran yang terjadi sejak tanggal 5-11 September 2008 ini mencapai 9541 kasus. Sementara jumlah kecelakaan yang terjadi mencapai 93 kasus dengan korban tewas 13 orang, luka berat 39 orang dan luka ringan 52 orang.
Selain mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka, kecelakaan yang terjadi selama seminggu terakhir juga mengakibatkan kerugian 162 mobil dan motor mengalami kerusakan berat. Sementara jumlah kerugian materi diperkirakan mencapai Rp. 260.050.000. (Bch)

Jumat, 12 September 2008

Tulisan Balap Liar

Selain Penindakan, Peran Orangtua Lebih Penting

Jakarta - Untuk menangani permasalahan balapan liar tak bisa hanya dilakukan oleh pihak kepolisian. Polisi memang mempunyai kewenangan untuk memberi tindakan kepada para pelaku balap liar agar jera. Namun peran orang tua dinilainya lebih penting. “Peran orang tua sangat penting untuk mengawasi anaknya agar tak terlibat balap liar, misalnya dengan memantau keberadaan sang anak saat malam hari setelah teraweh ataupun jelang dan setelah sahur,” kata Kordinator Traffic Management cantre (TMC) Polda Metro Jaya, Kompol Sambodo dalam wawancara melalui telepon, Sabtu (13/09) siang.

Lelaki berkaca mata lulusan Akpol ini mengatakan hingga Jumat (12/09) malam, pihak kepolisian terus melakukan penindakan tegas terhadap pelaku balapan liar. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, pihaknya terus melakukan operasi secara gencar di titik-titik rawan balapan liar seperti Kawasan Kemayoran dan Karet Tengsin, tanah Abang, Jakarta Pusat, Jalan Panjang dan Jalan Baru di samping Tol Kebon Jeruk, kawasan Kembangan Jakarta Barat, Fly Over Pasar Rebo Jakarta Timur dan Jalan Lenteng Agung serta Margonda Jakarta Selatan. “Operasi pengebutan terus kami lakukan sejak tanggal 30 Agustus lalu di lokasi rawan pengebutan. Sampai hari ini sudah 1543 kendaraan yang kami tilang dengan barang bukti surat-surat kendaraan. 78 kendaraan juga kami sita karena tak memiliki kelengkapan surat,” ujar Sambodo. “Rata-rata 120-130 kendaraan yang kami tinak perhari,” jelasnya lagi.

Sediakan Fasilitas Balap yang Terorganisir

Salah satu solusi lain yang mungkin bisa menjadi alternatif dalam menangani balap liar menurutnya adalah penyediaan sarana. “Di Jakarta ini pemerintah bersama produsen kendaraan seperti Honda ataupun Yamaha contohnya bisa menyediakan lokasi balap yang aman. Kegiatan balapan aman yang terarah ini bisa menyalurkan hobi para generasi muda yang gemar memacu adrenalin secara positif bahkan dapat dijadikan ajang pencarian bibit pembalap,” terang Sambodo.

Sosialisasi terhadap klub-klub motor juga merupakan salah satu cara lain untuk menekan kebiasaan balap liar. Di bebarapa lokasi, Taman Mini Indonesia Indah contohnya, kerap kita saksikan atraksi kepiawaian menunggangi motor. Bukan dengan memacu gas kendaraan roda duanya dengan sekencang-kencangnya. Melainkan dengan pertunjukan berbagai kealhian gaya bebas dan unik (free style). Kegiatan ini tentunya lebih positif dibandingkan ajang balap liar yang telah banyak memakan korban jiwa.

Masih ada pula ide gila lain yang mungkin menjadi pemecah masalah balapan liar yaitu pembatasan kecepan kendaraan. “Produsen mengeluarkan produk kendaraannya dimana mesin yang terpasang hanya dirancang untuk batas kecepatan tertentu. Dengan demikian pemakai kendaraan tak akan mampu mengeksplor laju kendaraannya dengan kebut-kebutan. Tapi itu baru sekedar ide yang mungkin bisa mulai dipikirkan pemerintah,” sahut Sambodo mengakhiri pembicaraan. (Bachtiar)

Bentrokan Manggarai

Pemuda Menteng Trenggulun dan Pasar Rumput Kembali Bentrok

Jakarta – Untuk kesekian kalinya, bentrokan massa yang melibutkan dua kelompok pemuda antar Kampung menteng Trenggulun dan Pasar Rumput kembali terjadi, Sabtu (13/08) dini hari di Jalan Sultan Agung, Manggarai, Jakarta Selatan. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun peristiwa ini tak urung membuat halte Busway yang berada di sekitar lokasi kembali mengalami kerusakan berupa pecah kaca.

Peristiwa berlangsung sekitar pukul 00.30 WIB. Selain bersenjatakan batu dan botol, warga juga mempersenjatai diri dengan bambu dan senjata tajam. Tawuran yang berlangsung sekitar setengah. Untuk membubarkan tawuran kampung ini, petugas Polres Jakarta Selatan datang ke lokasi bahkan terpaksa melepaskan beberapa kali tembakan peringatan ke udara. Selain menyebabkan kerusakan halte busway, tawuran ini mengakibatkan ruas Jaan Sultan Agung ditutup selama dua jam.

Bedasarkan data yang dihimpun SH, peristiwa tawuran ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Selama puasa, hampir setiap hari, situasi di lokasi terlihat mencekam karena terjadinya bentrokan antar kampung yang hanya dipisahkan oleh kali tersebut. Beberapa hari lalu, bentrokan antar pemuda Kampung Menteng Trenggulun Pasar Rumput diketahui mengakibatkan halte bus Trans Jakarta mengalami pecah kaca. Ratusan petugas Polres Jakarta Selatan juga tampak terus berjaga-jaga di sekitar lokasi setiap malamnya. Belum diketahui pasti penyebab ritual tawuran di dekat Markas Pom Jayakarta yang selalu terjadi setiap tahun pada bulan puasa ini. (Bachtiar)

Wanita Tua Tewas Terbakar

Wanita Tua Terbakar di Kamar Rumahnya

Jakarta – Seorang wanita tua tewas dalam peristiwa kebakaran yang terjadi di rumahnya yang berlokasi di Jalan Kelapa Molek IV Blok F No 66 RT 096/19 Kelapa Gading Timur, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (12/08), malam. Korban yang diketahui bernama Rita (60) ditemukan di kamar yang berlokasi di lantai 3.

Kebakaran pertama kali diketahui oleh Yanti (26), pembantu rumah tangga di sebelah rumah korban yang kebetulan keluar rumah. Seraya berteriak kebakaran, Yanti segera melaporkan penglihatannya kepada sang majikan yang bernama Rifti (21) sebelum akhirnya melapor ke petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara. Sebanyak 10 unit petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara yang datang ke lokasi berhasil memadamkan kobaran api sekitar dua jam kemudian.

Menurut keterangan Deni, petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara yang dihubungi SH pagi ini, sumber kebakaran berasal dari korsleting listrik di plafon lantai satu rumah korban yang mengenai bahan mudah terbakar. Keterangan tersebut diperkuat dengan keterangan Rifti yang mengaku mendengar suara letupan kecil dari rumah korban, selepas dirinya berbuka puasa. “Korban ditemukan di kamarnya yang berada di lantai 3. Empat anggota keluarganya yang lain berhasil selamat,” ujarnya. Diduga kuat saat kejadian berlangsung, korban tengah tertidur.

Petugas Polsek Kelapa Gading hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran yang menghanguskan tiga tempat tinggal di perumahan mewah ini. kerugian yang diderita akibat peristiwa ini diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. Untuk kepentingan penyelidikan petugas Polsek kelapa Gading mengevakuasi jenazah korban ke RSCM untuk divisum. (Bachtiar)

PSSI Tipu Hotel Kaisar

Tipu Pembayaran 75 Kamar, PSSI Dilaporkan ke Polisi

Jakarta - Akibat membayar biaya penginapan dengan cek kosong, Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), dilaporkan ke polisi.

Kepada wartawan di Polres Jakarta Selatan, kemarin sore, Deolipa Yumara, SH, kuasa hukum Hotel Haisar mengatakan pelaporan tersebut dikarenakan pihak PSSI telah berkali-kali mengingkari janjinya untuk memenuhi kewajiban membayar tagihan 75 kamar sebesar Rp 685.783.260.

Menurut Deolipa, kamar tersebut disewa pada tanggal 2 Juli hingga 21 Juli 2008. “Kamar-kamar tersebut digunakan untuk menginap peserta kejuaraan Asean Football Federation (AFF) usia 16 tahun beserta officialnya,” kata Deolipa. “Sesuai perjanjian, PSSI akan menyelesaikan pembayaran paling lambat 18 Juli. Namun hingga perhelatan PSSI selesai, beban tersebut tak kunjung dibayar. Pihak Hotel Kaisar kemudian menagih dan berhasil mendapat cek sebesar Rp 200 juta. Namun saat dicairkan di Bank Mega, cek itu ternyata kosong,” jelasnya.

Sadar tertipu, pihak hotel kemudian kembali menagih. “PSSI kembali mengeluarkan bilyet giro pada tanggal 21 dan 26 Agustus senilai masing-masing Rp 250 juta. Ternyata giro itu bodong juga,” tukas Deolipa. Hal yang sama terjadi7 Juli 2008. Ketika itu manajemen Hotel Kaisar mendapat guarantte letter yang ditandatangani oleh Sekjen PSSI Nugroho Besoes.“Di surat itu Sekjen PSSI berjanji akan membayar pada tanggal 9 Juli 2008 sebesar Rp 150 juta, dan disisanya akan diselesaikan pada tanggal 20 Juli 2008. Tapi hingga tanggal yang dijanjikan, PSSI tak juga membayar,” sahutnya.

Laporan pihak Hotel Kaisar terkait kasus penipuan yang dilakukan PSSi tersebut tercatat dengan nomor laporan 1450/K/IX/2008/RES/Jaksel. (Bachtiar/Bch)

WN Nigeria Tewas

Dua WN Nigeria Pengedar Heroin Tewas Ditembak Polisi

Jakarta – Dalam dua hari berturut-turut, petugas Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menembak mati dua pengedar heroin berkebangsaan Nigeria.
Peristiwa teranyar terjadi Jumat (12/9) dini hari. Berawal dari penggerebekan terhadap Steve (38) yang merupakan hasil pengembangan dari tersangka sebelumnya di Hotel NC Kemayoran, Jakarta Pusat. Di kamar yang dihuni Steve, petugas menemukan seratus gram heroin berjenis brown sugar senilai 200 juta rupiah yang diakuinya dibeli dari seseorang pria bernama Mek. Petugas pun kemudian meminta Steve untuk menunjukkan tempat tinggal Mek yang diketahui berada di Bukit Sentul, Bogor. "Di tengah perjalanan, Steve meminta ijin untuk buang air kecil yang ternyata merupakan dalihnya untuk berontak dan berusaha melarikan ke perkampungan di kawasan Citeureup,” jelas Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Arman Depari dalam press release yang digelar kemarin sore.
Menurut Arman ketika itu petugas melepaskan satu tembakan ke udara sebagai peringatan agar Steve menghentikan langkahnya. Karena terus berlari, petugas akhirnya mengarahkan tembakan ke bagian kaki da tubuh Steve. Pria asal Nigeria ini pun akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya dengan dua timah panas yang bersarang di di bagian dada dan punggung. Jenazah Steve pun kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramat Jati untuk divisum. Petugas hingga kini masih memburu Mek yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). “Dia diduga merupakan anggota sindikat pengedar heroin internasional,” kata Arman.
Sehari sebelumnya, petugas Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya juga menembak mati warga negara Nigeria pengedar heroin 100 gram heroin, Oliver Ochechukwu Osondu (32). Oliver yang merupakan DPO sejak tahun 2006 itu tewas denga tembakan di rusuk kanan, karena berusaha melarikan diri saat akan ditangkap di rumahnya yang beralamat di Jl Mutiara Gading, Perumahan Mutiara Gading, Bekasi Timur. Di hari yang sama, petugas juga pria kulit hitam asal Afrika Selatan, Victor Thembo Macoba, di Jl Jomas RT 02/RW 05 No 1 H, Meruya Utara, Kembangan, Jakarta Barat. Dalam penangkapan tersebut, petugas melepaskan tembakan ke betis Victor yang terbukti memiliki 59,6 gram heroin dalam satu bungkus rokok, karena berusaha melarikan diri. Penangkapan Viktor dikembangkan dengan terungkapnya nama Steve (38) yang akhirnya tewas tertembak polisi. (Bachtiar)

Rabu, 10 September 2008

STNK Palsu

Mobil Ber STNK Palsu, Diamankan Polisi

Jakarta – Diduga menggunakan STNK Palsu sebuah mobil Toyota Avanza berwarna Warna Hitam,dengan nopor polisi B 7199 BS diamankan petugas Satuan Penegakan Hukum (Gakum) Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya,yang melakukan operasi rutin di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, kemarin pagi.
Dihubungi melalui telepon genggamnya, Kasat Gakum Dit Lantas PMJ, AKBP Nanang Avianto membenarkan penangkapan tersebut. Menurutnya, kasus ini telah diserahkan ke Sat V Pencurian Kendaraan Bermotor (Ranmor) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. “Kasus dan barang bukti telah kita serahkan ke Sat Ranmor,” jelasnya.
Nanang mengatakan teknologi yang digunakan pelaku pemalsuan saat ini telah semakin berkembang sehingga nyaris tak ada perbedaan antara STNK asli dan palsu. “Untuk orang awam mungkin akan kesulitan untuk membedakannya. Tapi ada perbedaan antara tulisan dan cetakannya. Kejelian petugas sangat diharapkan dalam membedakan STNK asli ataupun palsu ini,” kata Nanang. “Kami menyarankan bagi para pembeli kendaraan yang merasa ragu dengan keabsahan surat-suratnya agar terlebih dahulu mengecek ke Dit Lantas Polda Metro Jaya,” lanjutnya seraya mengakhiri pembicaraan. (Bch).

Pengedar Ganja Depok

Empat Pengedar Ganja Dibekuk di Depok

Jakarta – Empat pengedar ganja tertangkap di Depok, Rabu (10/09) malam. Dari tangan Keempat tersangka yang masing-masing berinisial Bk, AS, Hm dan IYH petugas menyita 11 paket ganja seiap edar.
Penangkapan pertama berlangsung di Jalan Benuang Raya RT 05/11, bakti Jaya Sukmajaya, Depok, pukul 20.00 WIB. Di lokasi setempat petugas menangkap HM dengan barang bukti 2 ampel ganja kering siap edar yang dibungkus dengan kertas. Penangkapan kedua terjadi di Jalan Target RT 01/29, Abadi Jaya, Sukmajaya, Depok. Selain membekuk BK dan AS, petugas juga menyita 5 paket ganja kering.
Masih di jam yang sama, petugas juga mengamankan seorang pengedar lain yaitu IYH yang terbukti menyimpan dan mengdarkan ganja dengan barang bukti 4 paket ganja kering. Keempat tersangka kemudian digelandang ke Polres Depok untuk menjalani pemeriksan lebih lanjut. (Bch)

Tahu Formalin

Peracik dan Penjual Tahu Berformalin Ditangkap

Jakarta – Enam peracik dan penjual tahu berformalin ditangkap dalam razia yang digelar petugas gabungan Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya, Balai Pengawas Obat dan Makanan (POM), Disperindag DKI Jakarta, Depkes, dan BNP DKI Jakarta.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Arman Depari saat press release, Rabu (10/09) sore mengatakan ketujuh tersangka diamankan di dua lokasi pembuatan tahu berformalin yaitu di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan dan Jatinegara, Jakarta Timur. Sebanyak tujuh jeriken berisi seratus liter formalin dan tiga unit mesin pembuat tahu dijadikan barang bukti. Menurut Arman, berdasarkan pengakuan para tersangka yang masing-masing bernama Wardi, Mundofar, Siman, Sutarno, Jecky Mulyawan dan Tukino umumnya mereka telah menggeluti bisnis tahu formalin selama satu tahun. Sementara tahu yang diproduksi setiap harinya mencapai puluhan ton dengan omzet ratusan juta rupiah. “Tahu berformalin yang diproduksi mereka langsung diedarkan ke sejumlah pasar tradisional di sekitar Jakarta . Setahun produksi, satu pabrik tahu menghasilkan omzet sebanyak 2,3 miliar rupiah.
Arman mengatakan mereka yang tertangkap dijerat Pasal 80 Undang-Undang (UU) RI No 23 Tahun 1992 tentang kesehatan dan Pasal 55 UU No 7 tahun 1996 tentang pangan. “ Para tersangka juga melanggar Peraturan Menteri Kesehatan RI No 168/Menkes/Per/X/1999,” ujar Arman. Sementara Wakil Kepala Disperindag DKI Jakarta, Supeno, menuturkan formalin tidak bisa diedarkan secara bebas di pasaran dan harus memiliki izin untuk pembeliannya. Diungkapkan Supeno pihaknya mengindikasi sebagian besar pabrik tahu di Jakarta menggunakan formalin. Untuk mengatasi hal itu, polisi dan Disperindag DKI Jakarta akan mengintensifkan pemeriksaan dan penyuluhan ke sejumlah pemilik pabrik tahu.
Supeno menjelaskan tahu berformalin mempunyai ciri-ciri ;ebih keras dan kenyal. Tahu ini memang mempunyai daya tahan yang lebih lama karena menggunakan bahan yang digunakan untuk mengawetkan jenazah. Sementara untuk tahu yang tidak dicampur formalin hanya akan tahan selama satu hari. Meski demikian, penggunaan tahu berformalin dalam waktu lama akan mengakibatkan efek samping terkena penyakit, diantaranya kanker. (Bachtiar)