48 Preman dan PSK Ditangkap di Kawasan Senen
Jakarta – 48 orang yang tak mempunyai identitas terjaring dalam razia yang digelar petugas Polsek Senen, Jakarta Pusat, Jumat (05/09) malam. Enam diantara mereka yang terjaring disinyalir merupakan pekerja seks komersial. Sementara sisanya sebagian besar adalah preman yang kerap meresahkan warga di kawasan Senen.
Wakapolsek Senen, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Kasmono yang memimpin langsung razia tersebut mengatakan puluhan preman dan PSK yang diamankan petugas terjaring di tiga lokasi. Lokasi itu masing-masing adalah Simpang Lima Senen, Stasiun Senen dan sekitar Pasar Proyek Senen. “Operasi Cipta Kondisi di bulan Ramadhan ini sekaligus usaha untuk menghapus image negative masyarakat tentang rawannya premanisme di daerah Senen,” jelas Kasmono.
Selain mengamankan puluhanpreman dan pekerja seks, sekitar 50 personel yang turun dalam operasi kali ini juga turut memberantas keberadaan warung jamu yang ditengarai menjual minuman keras. Mereka yang terjaring kemudian diserahkan ke Panti Sosial Cipayung untuk pendataan dan pembinaan lebih lanjut.
Sementara itu, sebuah kos-kosan yang berlokasi di Ciputat RT 01/04, Jakarta Selatan, tepatnya di samping kampus UIN, Sabtu dini hari digerebek warga karena dinilai dicurigai melakukan perbuatan mesum. Dari lokasi setempat, warga mengamankan lima pemuda dan dua perempuan.
Agus, ketua RT setempat yang ditemui wartawan mengatakan,sebelum digerebek lokasi setempat memang telah diawasi secara khusus oleh warga. “Warga sering melihat orang keluar masuk dari kosan tersebut. Saat didatangi, kami melihat sepasang muda-mudi tengah berduaan di ruang tamu. Sementara sepasang lainnya diketahui hanya berdua di dalam salah satu kamar. Tiga pemuda lainnya ketika itu berada di dalam satu kamar lainnya,” kata Agus. Menurut Agus, berdasarkan data yang diperolehnya, hanya dua pemuda diantara mereka yang diketahui menetap di kosan tersebut. Salah seorang pemuda yang tertangkap basah hanya berduaan di dalam kamar diketahui adalah HMS (24), mahasiswa jurusan Tehnik Informatika di kampus yang berada tak jauh dari lokasi.
Ketika ditanya warga, HMS mengaku wanita berinisial NN (17) yang berada di dalam kamarnya merupakan adik angkatnya yang sedang mendaftar sebagai mahasiswa baru di kampusnya. Sementara seorang perempuan lainnya yang berinisial (SLH) adalah teman dari adik angkatnya. (Bachtiar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar