Rabu, 10 September 2008

Razia PMKS Selatan


53 Gepeng dan Pengamen Terjaring di Jakarta Selatan

Jakarta - Sebanyak 53 gelandangan dan pengemis (Gepeng) serta pengamen terjaring dalam razia Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang digelar puluhan aparat Suku Dinas Trantib Jakarta Selatan, Rabu (10/09) malam.

Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Trantib Jakarta Selatan, Bambang B.W, mengatakan puluhan penyandang masalah kesejahteraan sosial ini terjaring di beberapa wilayah seperti di Jalan Fatmawati Raya, Pondok Pinang, Blok M, Pancoran dan sekitar Patung Pemuda. Pantauan SH di lokasi, sebagian besar dari mereka yang terjaring merupakan anak dibawah umur dan kaum ibu.

Ditemui di Walikota Jakarta Selatan, Ayu bocah kelas IV SD yang terjaring karena mengemis di kawasan Fatmawati mengaku terpaksa turun ke jalan untuk biaya sekolahnya yang berlokasi di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. "Sehari bisa dapat 20 ribu kak," lirihnya.

Dikatakan Ayu, di sore hari selepas sekolah, ia beserta keempat saudaranya diantar sang ibu yang berdagang Aqua ke tempatnya menadong, istilah dalam meminta-minta. "Malamnya saya dan saudara saya pulang naik angkot," kata Ayu. Hal senda diungkapkan Wati, remaja yang menetap di kawasan Kramat Jati. "Kita terdesak ekonomi. Lumayan sehari bisa dapat di atas 15 ribu," kilahnya.

Kepala Suku Dinas Trantib Jakarta Selatan, Jurnalis mengatakan operasi dilakukan dalam rangka menekan maraknya Gepeng dan Pengamen di kawasan Jakarta Selatan, khususnya dalam bulan Ramadhan. "Kita akan terus melakukan razia ini hingga lebaran nanti," tukas Jurnalis. "Mereka yang terjaring dikirim ke Panti Sosial Kedoya untuk mendapatkan pembinaan," lanjutnya. (Bachtiar)

Tidak ada komentar: