Minggu, 26 Oktober 2008

Car Free day Diwarnai SIM Keliling

SIM Keliling Pada Car Free Day

Jakarta – Guna mempermudah masyarakat memperpanjang SIM, Direktorat Lalu LIntas Polda Metro Jaya menggelar Pelayanan SIM keliling pada pelaksanaan car free day di Jalan Sudirman-Thamrin, Minggu (26/10) pagi.

Kegiatan yang baru pertama kali dilakukan pada hari bebas kendaraan bermotor ini mendapat antusias yang tinggi dari masyarakat. Pasalnya mereka dapat melakukannya sambil berolah raga. Selain itu, kesibukan bekerja membuat warga menyambut baik kebijakan pelayanan SIM di hari libur, dibanding jika mereka harus mendatangi kantor Satpas SIM. “Ini merupakan solusi bagi masyarakat yang bekerja dan hanya punya waktu di hari libur. Sambil olah raga, bisa mengurus SIM,” kata Wijaya, Warga Jakarta Timur seraya tersenyum.

Kepala Seksi SIM Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Gatot Subroto mengatakan sepanjang Minggu kemarin, disediakan tiga unit mobil perpanjangan SIM di tiga titik yang termasuk dalam jalur pelaksanaan car free day. Titik-titik itu masing adalah di depan Monas, Bundaran Hotel Indonesia dan Pintu 7 Senayan. Menurutya, hingga pelaksanaan selesai, tercatat ratusan pengunjung yang memperpanjang jenis SIM A dan C.

Ditambahkan Gatot, selain di tiga lokasi tersebut, dua unit mobil SIM juga disiapkan di dua lokasi yang banyak dikunjungi masyarakat untuk berolahraga, yaitu Taman Impian Jaya Ancol dan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). “Program ini kami namakan sunday morning service. Program ini merupakan bentuk implementasi dari kebijakan Polri tentang peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya. “Jika dalam evaluasi nanti program ini dinilai berhasil, akan kita lanjutkan setiap ada kegiatan car free day,” tambahnya. (Bch)

BD Heroin Digeb

Tiga Bandar Heroin Dibekuk Petugas

Jakarta – Tiga pengedar dan pemakai narkotika yang tengah berpesta di sebuah kontrakan yang berlokasi di Jalan Pisangan Lama, Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat (24/12) sore diamankan petugas Satuan Unit Narkoba Polres Jakarta Timur. Dari tangan ketiga tersangka petugas menyita barang bukti berupa 30 gram heroin dan beberapa jarum suntik yang rencananya digunakan untuk pesta putau.

Ketiga tersangka yang kesemuanya merupakan warga Cipinang, Jatinegara, Jakarta Timur tersebut masing-masing diketahui bernama Dodi (30), Mario (28) dan Ivan (27). Pelaku mencoba mengelabui petugas dengan menyimpan puluhan gram heroin yang mereka milik ke dalam celana dalam. Namun petugas yang telah melakukan observasi dari laporan warga sekitar tentang maraknya peredaran narkoba di kawasan tersebut, tak mudah tertipu.

Berdasarkan keterangan saat diperiksa, Dodi salahs eorang tersangka mengaku mendapat suplai barang dari seorang lelaki berkewarganegaraan Nigeria . Menurutnya, barang tersebut biasannya akan dijual kembali olehnya di Kawasan Jakarta Timur

Kanit III Narkoba Polres Jakarta Timur, AKP Bambang TW mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan kasus ini. “Kita masih melakukan pengejaran terhadap warga negara asing yang menyuplai barang haram tersebut,” ujarnya. (Bachtiar)

Pria Tewas Dianiaya

Diduga Dianiaya, Pria Tewas Setelah Sehari Dirawat



Jakarta - Diduga kuat menjadi korban penganiayaan, seorang lelaki bernama Indra (38), warga Utan Jaya RT 22/ 01, Kemayoran, Jakarta Pusat , Jumat (24/10) malam, menghembuskan nafas terakhirnya. Korban yang sempat mendapatkan perawatan sejak sehari sebelumnya di RS AL Mintohardjo, tewas dengan luka berat di bagian kepala dan wajahnya yang diduga akibat hantaman benda tumpul.

Peristiwa berawal ketika korban ditemukan, Purwadi (40), pengojek yang kerap mangkal tak jauh dari POM Bensin Pejompongan, Tanah Abang, Jakarta Pusat. “Sebelumnya dia datang dengan jalan kaki dari arah Karet Bivak ke Pejompongan. Dia sempat minta uang kepada petugas POM bensin tetapi tak diberikan dan memilih duduk di Jalan raya tak jauh dari pintu keluar POM Bensin,” kata Purwadi yang ditemui wartawan di dekat pangkalannya.

Melihat banyaknya darah yang keluar dari luka pada bagian kepala, Purwadi dan teman-temannya kemudian membawa korban ke RS. AL. Mintohardjo untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun karena luka dalam yang dideritanya terlampau parah, korban akhirnya meninggal dunia.

Petugas Polsek Tanah Abang yang menangani kasus ini kemudian mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk divisum. Hingga kini petugas masih menyelidiki penyebab dan pelaku yang mengakibatkan korban tewas. Hingga dini hari belum ada satupun pihak keluarga korban yang mendatangi RSCM. (Bachtiar)

Kuli Bangunan Mencuri

Berniat Mencuri, Kuli Bangunan Nyaris Babak Belur



Jakarta - Tertangkap basah ingin mencuri di Universitas Muhammadiyah Profesor Doktor Hamka yang berlokasi di Jalan Limo II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, seorang lelaki berusia 40 tahun, Jumat (24/10) malam, babak belur dihajar massa. Pelaku yang belakangan diketahui bernama Ngadirian (40), warga Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur akhirnya diserahkan ke Polsek Kebayoran Baru untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Berdasarkan keterangan Puryono (33), petugas keamanans setempat, pelaku diketahui berhasil masuk ke dalam lokasi kampus dengan cara menjebol plafon Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat ruang B 42. Agar berhasil masuk ke dalam plafon, Ngadirian menata meja dan tangga sebagai pijakan. Naas bagi Ngadirian, sebalum aksinya berhasil dijalankan, Puryono yang tengah melakukan patroli memergokinya. Puryono akhirnya ditangkap.

Ulah Ngadirian sempat membuat warga sekitar yang mengatahui kejadian tersebut menjadi geram hingga berniat memukulinya sebelum dibawa ke kantor polisi. Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan, Ngadirian akhirnya diamankan di ruang auditorium. Ketika itulah, beberapa petugas keamanan setempat merasa yakin bahwa wajah Ngadirian pernah dikenal mereka

Saat dimintai keterangan, Ngadirian mengakui bahwa dirinya pernah bekerja sebagai kuli bangunan di Universitas Uhmaka. Hal itulah yang membuatnya mengetahui seluk beluk lokasi incarannya. Petugas Polsek Kebayoran Baru yang datang ke nlokasi kemudian menggelandang pelaku ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Bachtiar)

Pertahankan Motor Ojekers Terluka

Pertahankan Motor, Tukang Ojek Terluka

Jakarta - Seorang tukang ojek nyaris kehilangan motornya akibat menjadi korban kejahatan di Kampung Bali XXVI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (25/10) dini hari. Meski berhasil menyelamatkan kendaraan roda dua miliknya, namun korban yang diketahui bernama Yayah (54), terpaksa dilarikan ke RS. AL Mintoharjo, Jakarta Pusat karena menderita luka sobek di bagian wajahnya.

Menurut keterangan Sutarno, warga di sekitar lokasi kejadian yang menolong korban, peristiwa berlangsung sekitar pukul 02.30 WIB. “Dia bilangnya nyaris jadi korban perampasan motor sama pelanggannya. Menurut korban, dia mendapat pelanggan di pangkalannya di Kawasan Kebon Kacang. Si penumpang bilang minta diantar ke Benhil. Tapi di tengah jalan si penumpang minta diantar ke Kampung Bali terlebih dahulu dengan alasan ingin mengambil baju,” ujar Sutarno.

Sesampainya di tempat sepi, ternyata si penumpang berusaha merampas motornya dengan cara mengancam menggunakan senjata tajam. “Korban berusaha melawan dan akhirnya terluka di bagian pipi kanan hingga robek di bagian bibir. Untung motor yang dikendarainya tak berhasil diambil karena warga sekitar telah berdatangan. Pelaku akhirnya melarikan diri,” lanjutnya.

Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Tanah Abang. Petugas yang datang bergegas membawa korban yang tercatat sebagai warga Kampung Poncol 08/01, Ciledug, Tangerang, ke Rumah Sakit Angkatan Laut Montohardjo, Jakarta Pusat, untuk mendapat perawatan. Sementara motor Yamaha Vega R bernopol B 6670 PKE milik korban dijadikan barang bukti. Hingga kini petugas Polsek tanah Abang masih melakukan penyelidikan dan pengajaran terhadap pelaku yang telah melarikan diri. (Bch)

Tewas Jatuh dari kereta

Lelaki Tak Dikenal Tewas Terjatuh dari Kereta
Jakarta - Seorang lelaki tanpa identitas, meninggal dunia setelah terjatuh dari kereta api listrik (KRL) ekonomi jurusan Jakarta Bekasi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kamis (23/10) malam, tepatnya di depan Mal Klender, Duren Sawit, Jakarta News. Belum dapat dipastikan apakah peristiwa tersebut merupakan kecelakaan atau unsur kesengajaan.
Warga sekitar yang mengetahui adanya korban yang terjatuh dari kereta api bergegas membawanya ke rumah sakit Islam Pondok Kopi. Namun karena luka berat di bagiab kepala, lelaki berperawakan tinggi sekitar 169 Cm dengan kulit sawo matang dan berusia kisaran 35 tahun itu akhirnya meninggal dunia.
Petugas Polsek Duren Sawit yang menangani kejadian ini kemudian mengevakuasi jenazah korban ke RSCM untuk divisum. Petugas juga masih menyelidiki penyebab pasti terjatuhnya korban. (Bch)

Bayi Tewas

Bayi Tewas di Pembuangan Sampah
Jakarta - Sesosok mayat bayi berjenis kelamin laki-laki, Kamis (23/10) pukul 19.30 WIB, ditemukan di lokasi pembuangan sampah PAL RT 07/04, Tugu, Cimanggis, Depok.
Saat ditemukan warga sekitar, Jenazah bayi yang masih lengkap dengan tali pusarnya ini terbalut sarung kotak-kotak hijau biru, dengan kaos putih kerah biru berlogo Yayasan Asma Indonesia Klub Asam Tugu Ibu dan terbungkus plastik hitam. Yang lebih memilukan, pada bagian hidung korban tampak luka lecet memar berwarna merah kebiru-biruan. Diduga korban menghembuskan nafas terakhirnya karena saluran pernafasannya ditutup hingga menimbulkan bekas memar.
Menurut keterangan Nuryani (39), warga sekitar, plastik hitam berisi korban didalamnya, dibuang oleh dua lelaki berusia kisaran 40 tahun. Petugas Polsektro Cimanggis hingga kini masih menyelidiki identitas kedua lelaki yang disebutkan saksi. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RSCM untuk divisum. Sementara sarung dan kaos yang digunakan membungkus korban dijadikan barang bukti. (Bch)

Judi Togel

Tiga Pengedar Judi Togel Ditangkap
Jakarta - Tiga pengedar dan pemain judi togel diamanakan petugas Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya di Jalan Maharaja, Perum Maharaja, Rangkapan Jaya, Pancoran Mas, Depok, Kamis (23/10) pukul 15.00 WIB. Dari tangan ketiga tersangka yang masing-masing berinisial NAS, IR dan AR, petugas menyita 6 lembar rekapan angka pasangan togel dan uang tunai sebesar 249 ribu rupiah.
Penangkapan ketiga tersangka berawal dari laporan warga sekitar yang mengatakan bahwa di kawasan Pancoran Mas masih marak dengan aktifitas judi togel. Di bawah pimpinan AKP Hadi Mulyo, petugas kemudian melakukan observasi di lokasi sekitar. Hasilnya, petugas menangkap basah ketiga tersangka yang berikut barang bukti rekapan dan uang hasil penjualan kupon togel.
Ketiga tersangka kemudian digelandang ke Dit Reskrimum Um Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Petugas hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap besar yang berada di belakang ketiga tersangka. (Bch)

Kasus Ricuh PN Jakarta Pusat

Dua Pengeroyok Boy Waroka Dibekuk

Jakarta - Aparat Polres Jakarta Pusat menangkap dua tersangka yang terlibat kericuhan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat beberapa hari lalu yang menyebabkan seorang pengunjung sidang bernama Boy Waroka terluka. Selain mengamankan kedua tersangka, petugas menyita sebuah pisau, konblok, ikat pinggang , baju dan celana bernoda darah serta beberapa barang bukti lainnya.

Dalam press release yang digelar Kamis (23/10) sore, kapolres Jakarta Pusat, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ike Edwin mengatakan kedua tersangka di tangkap di tempat yang berbeda. Alex Wattimena (50) ditangkap di rumahnya yang berlokasi di Binong Permai B 14 No 8 RT07/02 Binong, Curug, Tangerang, Banten. Sementara Aldo Hitipeuw (29) dibekuk di depan Pom Bensin Berlan, Matraman, Jakarta Timur. Penangkapan kedua tersangka berdasarkan bukti rekaman CCTV di lokasi kejadian. Dalam kesempatan yang sama, Kapolres mengungkapkan pihaknya akan mengembangkan kasus ini untuk mengungkap identitas pelaku pembunuhan seorang pengunjung sidang lainnya bernama Stanley Mukuan. “ Ada kemungkinan tersangka bertambah,” ujar Kapolres.

Dikatakan Ike Edwin, berdasarkan keterangan tersangka saat dilakukan pemeriksaan sementara, penyebab kericuhan berawal ketika Boy Waroka berbuat onar dengan menendang pot bunga dan tong sampah yang ada di lantai 3 PN Jakarta Pusat, seusai mendengar keputusan hakim yang menunda persidangan. “Kedua tersangka akan dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan serta Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman lima tahun penjara,” tukas Ike Edwin. (Bch)

Kamis, 23 Oktober 2008

Kios Air

Kios Air Untuk Suplai Air Bersih

Jakarta – Guna memenuhi kebutuhan air bersih, PT Pam Lyonnaise Jaya (Palyja), Kamis (23/10), pagi, mengoperasikan Kios Air yang kedua.di Kelurahan Kamal Jakarta Barat. Kios dengan kapasitas 5 m3 (5.000 liter) ini diharapkan dapat melayani sekitar 150 kepala keluarga dengan tarif Rp 400 per jerigen atau 20 liter.

Corporate Communication Head (Palyja) Meyritha Maryanie mengatakan pengelolaan kios mandiri itu selanjutnya akan dilakukan secara mandiri. "Pengelolaannya dipimpin oleh satu orang tokoh masyarakat yang dipilih oleh warga," ujarnya. Dikatakan Meyritha, meski masyarakat tak mendapat air secara gratis, namun harga yang ditetapkan di kios air tersebut sangat jauh lebih murah dibandingkan membeli air pikulan. Di kios air, masyarakat dapat memperoleh dua jerigen air dengan harga 800 rupiah. Sementara dengan membelil air pikulan, masyarakat harus mengeluarkan uang antara 1500 hingga 2000 rupiah. Ditambahkannya, pengelola kios air dipastikan akan mendapat keuntungan lumayan. Pasalnya Palyja menetapkan harga Rp 3.550 per m3 atau Rp71 per jerigen dengan kapasitas 20 liter.

Selain mengoperasikan kios air kedua, Palyja juga meluncurkan Palyja Layanan Keliling (Paling) kedua yang dilokasikan di Pasar Centra Rawa Buaya Jakarta Barat. Paling itu selanjutnya akan melayani aktivitas pembayaran rekening air bersih, permohonan sambungan baru dan berbagai informasi tentang air bersih. Di hari yang sama, Palyja juga meresmikan Kantor Unit Pelayanan Palyja Selatan di Jl Dharmawangsa Raya Jakarta Selatan serta dan. Acara peresmian ditandai dengan halal bihalal antara karyawan dan manajemen PT Palyja. (Bachtiar)

Mati Untuk Teman

Bela Harga Diri teman, Pelajar SMA Tewas Terbunuh

Jakarta - Niat membela kehormatan teman, seorang pelajar SMA, Kamis (23/10) malam, tewas terbunuh di Perumahan Reni Jaya, Jalan Jawa 3 RT 0506, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang. Korban yang bernama Reza Danizal (17), Tangerang warga Jalan Ampera RT 10/03, Serpong, Tangerang, tewas dengan satu tusukan di lehernya.
Peristiwa itu bermula ketika Reza mendengar cerita sahabatnya, Kiki. Kepada Reza, Kiki mengeluh bahwa bahwa kekasihnya dua hari lalu akan diperkosa oleh seorang lelaki bernama Satria (21), yang berdasarkan informasi adalah seorang mahasiswa semester satu Universitas Pamulang. Kiki pun meminta Reza untuk menemaninya menanyakan langsung kebenaran berita tersebut kepada Satria. Sebagai seorang sahabat, Reza pun memenuhi ajakan tersebut.
Singkat cerita, sekitar pukul 19.30 WIB, Kiki bersama Reza dan beberapa teman lainnya akhirnya berhasil menemui Satria yang tengah bersama dua temannya di Perumahan Reni Jaya. Tanpa basa-basi, Kiki pun menanyakan langsung kebenaran tindakan Satria yang akan menyetubuhi pacarnya. Tanpa diduga, Satria ternyata tak mebantah pertanyaan itu. Ribut mulut yang berbuntut baku hantam pun terjadi. Tanpa disangka Kiki dan kawan-kawan, Satria ternyata mengeluarkan pisau yang dibawanya dan mengayunkannya ke mereka. Tak mau gegabah, Kiki dan teman-temannya lalu bergerak mundur seraya menghindari ayunan belati Satria. Namun, naas bagi Reza yang tertusuk di bagian lehernya. “Kita tak ada yang tahu kalau Reza tertusuk,” Asro, salah seorang rekan korban yang turut datang ke lokasi kejadian saat ditemui wartawan di rumah sakit.
Melihat salah seorang korbannya terjatuh, Satria dan kedua temannya bergegas melarikan diri. Sementara Kiki dan teman-temannya bergegas membawa Reza yang telah tersungkur bersimbah darah ke RS Bakti Husada di Pasar Gaplek. Namun karena luka yang diderita terlampau parah, pelajar Kelas satu SMK Gunadarma Bangsa ini akhirnya menghembuskan nafas terakhir di perjalanan. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polsek Pamulang, Jakarta Selatan. Hingga kini petugas Polsek Pamulang yang menangani kasus ini masih melakukan pengejaran terhadap Satria dan kedua temannya.. (Bachtiar)

KDRT Polisi

Ayunan Tangan Besi Polisi Untuk Sang Pendamping

Jakarta - Selayaknya, polisi menjadi penegak hukum. Namun apa jadinya jika para penegak hukum ini justru menjadi pelaku kejahatan? Bahkan di lingkungan terkecil di keluarganya.
Seperti yang terjadi beberapa hari lalu. Seorang polisi berpangkat perwira dilaporkan istrinya ke Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya karena tindak kekerasan yang dilakukannya di tempat tinggalnya yang berlokasi di Jl. Ayub Gg. B RT.011/01 Pejaten Barat, Pasar Minggu Jakarta Selatan. Tak tanggung-tanggung, kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan polisi berinisial AKP SR ini telah berlangsung selama 20 tahun usia pernikahannya. Tak hanya sang istri yang berinisial Dra.R.I, bahkan putrinya, MR pun turut menjadi korban olehnya.
Peristiwa serupa terjadi Agustus lalu. MA(28, seorang penyanyi dangdut yang pernah menjadi duta narkoba, juga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh suaminya, Ajun Inspektur Dua (Aipda) berinisial WTA. Penganiayaan yang diterimanya itu sendiri berpangkal dari permintaan MA atas stastus hubungan mereka. Awalnya, Jumat (22/10) siang, MA mendatangi Polda Metro Jaya, tempat dimana sang suami bertugas. Karena sang suami tak juga mau menemuinya, MA pun membawa pulang mobil yang dikendarai suaminya. Dua hari kemudian MA yang kesal karena tak mendapat respon, kembali mendatangi WTA di kediamannya di bilangan Joglo, Jakarta Barat. Namun bukan sambutan hangat yang diterimanya. Alih-alih, sang suami bersama istri pertamanya yang merasa kesal malah memukuli MA yang telah berhasil masuk dengan cara memanjat pagar dan mendobrak rumah. Walhasil MA pun mengalami luka memar di kepala, tangan dan kakinya.
Masih ada pula kisah tentang penganiayaan yang dilakukan oleh seorang anggota Brimob Polda Metro Jaya berinisial Bripda JS yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena tindakannya yang kerap menyiksa istrinya, RH (37). Selain penganiayaan fisik yang dimulai sejak pernikahan mereka di tahun 200 silam, JS juga sering mengancam istrinya dengan sebilah pisau. Atas tindakannya itu, JS akhirnya berurusan dengan Provost Polda Metro Jaya.

Stress Kerja Dibawa Pulang

Menanggapi tindak kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan aparat kepolisian, Kriminoloh UI, Adrianus Meilala mengatakan hal tersebut tidaklah mengherankan. Menurutnya, keluarga aparat penegak hukum memang kerap dekat dengan kekerasan. Hal tersebut dikarenakan pengaruh pekerjaan yang bernuansa fisik. Pengaruh itu sendiri menurutnya tak hanya berpengaruh pada pasangan hidupnya, namun juga pada keturunannya. "Di mana-mana jarang anak keluarga polisi yang bahagia. Itu terkait dengan cara kerja polisi, dalam hal ini waktu bisa 24 jam. Pekerjaan buat anggota polisi merupakan istri pertama," tukas Adrianus. "Budaya polisi sendiri yang mengidap kecurigaan. tidak mudah percaya. ujung-ujungnya penuh dengan konflik yang akhirnya bermuara pada benturan benturan fisik," ujarnya.
Selain pekerjaan, faktor lain yang berpengaruh adalah status. "Pada dasarnya pria lebih tinggi dari segi status. Sifat pria akan lebih sensitif saat hal itu tidak terjadi. Diakui atau tidak, menurut Adrianus sampat saat ini masih banyak polisi yang mencari pendamping dari kalangan keluarga berada, misalnya mereka yang berprofesi sebagai dokter ataupun pengusaha sehingga kehidupan keluarga mereka akan lebih terjamin. "Pada waktu usia pernikahan masih muda, kondisi itu akan terlihat saling menopang, Tapi saat pernikahan telah menapak jenjang lebih dewasa, sang istri akan mulai terasa dieksploitasi atau dimanfaatkan," jelasnya.
Senada dengan Adrianus, kriminolog UI lainnya, Erlangga Masdiana membenarkan bahwa tingkat emosional petugas kepolisian memang lebih tinggi dibanding mereka yang mempunyai profesi lain. "Penegak hukum kita cenderung melakukan tindakan kekerasan karena faktor stress terhadap pekerjaannya. Kondisi itu berimbas ke kehidupan rumah tangganya di mana tekanan di kantor terbawa ke dalam rumah," kata Erlangga. "Tingkat rumah tangga di aparat penegak hukum umumnya bisa dibilang kurang harmonis. Berdasarkan riset, aparat penegak hukum yang bekerja di dalam kantor cenderung lebih humanis. Kurang harmonisnya kehidupan rumah tangga bisa disebabkan karena waktu bertemu yang minim. Ditambah lagi unsur keuangan anggota kepolisian yang mendapatkan gaji rendah," imbuhnya.
Erlangga meyakinkan, guna mencegah terjadinya kasus kekerasan dalam rumah tangga yuang dilakukan anggota kepolisian, bisa dilakukan dengan beberapa cara. Solusi untuk jangka panjang diantaranya dengan memikirkan tingkiat kesejahteraan yang layak. Sementara untuk jangka pendek, bisa dilakukan dengan rotasi. “Polisi juga harus diajak lebih relax. Beban pekerjaan harus lebih dikurangi,” sahut Erlangga.
Masih terkait dengan alternatif pemecahan masalah KDRT yang dilakukan polisi, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Condro Kirono mengatakan salah satunya bisa dilakukan dengan cara tes psikologi. Menurutnya dengan cara itu, bisa diketahui karakter, prilaku dan kepribadian yang akan mempengaruhi tingkah laku anggota kepolisian bersangkutan. "Kalau dia arogan pasti akan ketahuan melalui tes psikologi. Ditegaskannya, seorang polisi sepatutnya mempunyai tingkat emosi yang stabil, ramah dan sopan. (Bachtiar)

Selasa, 21 Oktober 2008

Gudang Susu Didatangi Perampok

Gudang Susu Didatangi Perampok



Jakarta – Sebuah gudang susu yang berlokasi di Jalan Kolonel Sugiyono RT 18/06, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (22/10) dini hari didatangi komplotan perampok. Meski tak mengambil harta berharga, namun para pelaku sempat mengikat penjaga gudang yang membuka usaha warung rokok di depan lokasi tersebut.

Informasi yang dihimpun SH, kejadian berlangsung sekitar pukul 02.30 WIB. Para pelaku diketahui datang ke lokasi menggunakan kendaraan avanza. Setibanya di sana , tiga pelaku yang turun dari dalam mobil, segera mendatangi Udin yang tengah berada di dalam warung rokok. Dibawah ancaman senjata tajam, Udin kemudian dipaksa untuk membuka kunci gerbang dari gudang susu yang dijaganya itu.Sesampainya di dalam, para pelaku mengikat Udin di teras gudang dan kemudian melangkah masuk ke dalam ruang perkantoran. Setelah beberapa saat berada di dalam, para pelaku kemudian melarikan diri meninggalkan Udin dalam keadaan terikat.

Sementara itu, Rita, pemilik gudang yang datang ke lokasi pagi ini mengatakan, para pelaku tak mengambil satupun benda berharga yang berada di dalam gudang ataupun kantor miliknya. Melihat dari kondisi pintu yang tak rusak, pelaku diperkirakan masuk tanpa cara paksa. Kapolres Jakarta Timur, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Hassanudin yang dihubungi melalui telepon genggamnya mengaku pihaknya belu menerima laporan terkait percobaan perampokan tersebut. Kasus ini hingga kini masih dalam penanganan Polsek Duren Sawit, Jakarta Timur. (Bch)

Tewas Ditusuk di PN Pusat

Pengamanan PN lemah, Pengunjung Sidang Tewas Tertusuk

Jakarta - Seorang pengunjung tewas dan seorang lainnya mengalami luka-luka dalam bentrokan yang berlangsung di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Selasa (21/10) sore, usai persidangan kasus pembunuhan Manager Hotel Klasik. .

Humas PN Jakarta Pusat Sugeng Riyono yang dihubungi SH pagi ini mengatakan insiden berdarah yang terjadi di Pengadilan Jakarta Pusat kemarin sore tak akan mengganggu aktifitas persidangan hari ini ataupun hari-hari berikutnya. Tak ada police line yang terpasang seperti olah TKP yang kerap dilakukan petugas kepolisian saat menangani kasus pembunuhan. Menurutnya, hal tersebut telah dikoordinasikan dengan pihak Polres Jakarta Pusat. “Persidangan selanjutnya tetap akan berjalan. Ruangan persidangan juga bisa digunakan kembali. Tak ada police line karena keterbatasan ruangan yang akan digunakan untuk persidangan,” ujarnya.

Disinggung mengenai lemahnya pengamanan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Sugeng membantahnya. “Sebenarnya pengamanan sudah bagus. Petugas yang berjaga sesuai dengan tingkat kerawanan dan keramaian sidang. Kemarin waktu demo sidang FPI pun polisi yang berjaga juga banyak. Cuma ini kan sidangnya umum dan berlangsung malam. Polisi yang ditugaskan hanya satu, lainnya Satpam. Kejadiannya juga cepat,” jelasnya. “Peristiwa itu juga terjadi setelah persidangan selesai,” tambahnya. Ditanya perihal motif dibalik penusukan tersebut, dirinya menerangkan hal itu adalah kewenangan kepolisian selaku penyidik. Namun, berdasarkan informasi yang dihimpunnya, kedua korban berasal dari pihak Didik Pontoh yang tewas terbunuh

Meski demikian, Sugeng mengakui kericuhan yang berbuntut kematian seorang pengunjung sidang itu akan menjadi catatan baginya guna memperkuat sistem pengamanan di PN Jakarta Pusat. Berdasarkan pantauan SH, di pintu pengadilan negeri di Jakarta memang tersedia metal detector guna mengantisipasi adanya senjata tajam ataupun senjata api yang dibawa masuk ke dalam ruang pengadilan. Meski demikian, kondisi itu tak sama dengan pintu samping yang terlihat lenggang tanpa pengamanan ataupun metal detector. Menanggapi hal tersebut, Sugeng mengungkapkan pihaknya kesulitan untuk menyaring para pengunjung yang datang ke lokasi persidangan. “Jumlah pengunjung yang datang kan banyak. Kita sulit untuk memeriksa satu-persatu. Kejadian ini merupakan pelajaran buat kita. Kami akan membahas masalah pengamanan secara lebih lanjut,” imbuhnya.

Kerusuhan berdarah di ruang 306 tersebut terjadi sekitar pukul 18.15 WIB, usai persidangan ketujuh kasus pembunuhan empat bulan lalu dengan korban manajer Diskotik Klasik, Didi Pontoh dan terdakwa James Venturi. Sidang itu sendiri beragendakan mendengarkan keterangan saksi. Keributan yang berlangsung mendadak tersebut tak mampu dilerai oleh seorang petugas kepolisian dan dua sekurity yang berjaga-jaga di lokasi. Bentrokan berlanjut ke luar ruang sidang. Hingga akhirnya seorang simpatisan almarhum Didik Pontoh, yaitu Stanley Mukuah (26) akhirnya menghembuskan nafas terakhir di tangga gedung Pengadilan Negeri Jakarta Pusat karena luka tusukan di tubuhnya. Sementara seorang lainnya yang diketahui bernama Boy Warukoh (29), terluka parah akibat hantaman benda tumpul di tubuhnya. Sementara terdakwa berhasil diamankan petugas kepolisian yang berada di lokasi.

Petugas Polres Jakarta Pusat dipimpin Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Ike Edwin yang mendapat laporan tersebut kemudian melakukan olah TKP. Selain menyita berbagai barang bukti diantaranya, sebuah tiang bendera yang turut digunakan sebagai senjata dalam huru-hara tersebut. Polisi juga menyelidiki identitas pelaku melalui Camera Closed Television (CCTV). Sementara jenazah Stanley dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum. Sedangkan Boy dilarikan ke rumah sakit yang sama untuk mendapat perawatan. Hingga tadi malam, pihak keluarga Stanley yang ditemui wartawan tak mau memberikan keterangan seputar kejadian tersebut. Hari ini jenazah Stanley akan dibawa pihak keluarga ke Kampung Halamannya di Manado.

Pasca kejadian tersebut, pihak Polres Jakarta Pusat telah memintai keterangan terhadap sembilan orang, termasuk seorang Jaksa, seputar insiden maut itu. Meski telah mengidentifikasikan pelaku penusukan, namun polisi belum menetapkan seorang pun sebagai tersangka. Di lokasi kejadian, informasi, pelaku penusukan berhasil melarikan diri menggunakan motor. (Bachtiar)


Laka Maut, 1 Tewas, belasan Luka

Kopami tabrak pembatas Under Pass, 1 Tewas Belasan Penumpang Luka

Jakarta - Kecelakaan maut kembali terjadi di wilayah Jakarta Pusat. Rabu (22/10) dini hari, sebuah Kopami P 12 Jurusan Senen-Kalideres bernopol B 7057 NP, menabrak dinding pembatas under pass di Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (22/10) dini hari. Dalam kecelakaan tersebut, belasan penumpang mengalami luka ringan. Sementara seorang penumpang lainnya tewas di tempat akibat terjatuh ke under pass yang berada sekitar 15 meter di bawah lokasi kejadian.
Haryadi, saksi mata di lokasi kejadian mengatakan peristiwa berlangsung sekitar pukul 04.30 WIB. Ketika itu, Kopami berpenumpang belasan orang tersebut melaju kencang dari arah Bungur. “Dari jauh, mobil itu sudah terlihat kencang. Setibanya di pertigaan, saya heran melihat mobil itu tak berbelok ke kiri. Beberapa detik kemudian, mobil telah menabrak dinding pembatas under pass,” kata Haryadi. “Sesaat setelah menabrak, kondisi mobil yang kepalanya kembali ke arah perempatan lampu merah Hotel, menjadi terseret dalam kondisi miring dengan posisi setengah body berada di dinding pembatas. Kondisinya mengereikan. Kaca-kaca mobil pecah semua, dengan kepala penumpang yang keluar dari jendela. Satu penumpang akhirnya terjatuh ke under pass,” ujarnya.
Dikatakan Haryadi, pasca kejadian yang berlangsung tepat di seberang Golden Boutique Hotel tersebut, sang sopir Kopami yang belakangan diketahui beridentitas Andri Tobing, warga Cipinang, Jakarta Timur berusaha kabur, meski tangan kanan dan tubuhnya terluka. “Dia berusaha kabur dengan berbagai alasan. Saya tahan dia dan langsung menghubungi Polsek Kemayoran. Sementara warga lain menolong para penumpang. Polisi yang datang kemudian mengamankan sopir dan membawanya ke RS Mitra Kemayoran untuk mendapatkan perawatan terlebih dahulu. Sementara kondekturnya yang diduga anak perempuan si sopir, melarikan diri,” tukas Haryadi.
Untuk menghindari gangguan arus lalu lintas, petugas Polsek Kemayoran yang datang ke lokasi segera mengevakuasi Kopami naas yang bagian depan dan kanannya telah hancur ke Unit Laka Lantas Polres Jakarta Pusat. Sementara jenazah korban dibawa ke RSCM untuk divisum. Belasan korban lain juga diperbolehkan melanjutkan perjalanan setelah dipastikan tak mengalami luka serius.
Informasi yang berhasil dihimpun SH di lokasi kejadian, korban tewas bernama Sugeng (41) warga Dusun Cangkring 04/01, Desa Pandan Harum, Kecamatan Gabus, Semarang, Jawa Tengah. Sugeng yang baru saja tiba di Jakarta melalui Stasiun Senen, duduk tepat di bangku belakang sopir sebelum akhirnya terlempar keluar dari jendela.
Petugas Laka Lantas Polres Jakarta Pusat masih menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut. Dugaan sementara, sopir mengendalikan kendaraan dalam keadaan mabuk dan mengantuk. Sementara itu, hingga pagi ini, Andri masih dalam perawatan insentif RS Mitra Kemayoran, Jakarta Pusat. Pihak Rumah Sakit menolak kedatangan wartawan yang hendak meliput dengan alasan pasien tengah ditangani. “Pasiennya sedang ditangani mas. Kondisinya juga tak sadarkan diri,” ujar salah seorang petugas keamanan setempat yang tak mau disebutkan namanya. (Bachtiar)

Senin, 20 Oktober 2008

maling mokat kesetrum

Diduga Maling, Pemuda tanpa Identitas Tewas Tersetrum di Kolam Ikan



Jakarta - Seorang lelaki tanpa identitas, Senin (20/10) pagi, ditemukan tewas di dalam kolam ikan sebuah rumah mewah yang berlokasi Komplek Menteng Cakrawala Rt 03/17 No 9A, Kelurahan Lagoa Koja, Jakarta Utara. Korban diduga merupakan pelaku kejahatan yang hendak menguras harta di rumah tersebut.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Srimawati (40), salah seorang penghuni rumah setempat. Ketika itu sekitar pukul 06.00 WIB, Srimawati yang tengah membuka pintu utama rumah, kaget melihat tangan yang tersembul keluar dari dalam kolam ikan di depannya. Saat dipastikan, Srimaawati melihat sesosok jenazah yang telah menghitam, mengambang di dalam kolam ikan. Tak hanya itu, ikan-ikan mas yang berada di dalamya pun turut mati. Dirinya kemudian memberitahukan penglihatannya kepada H. Jaja yang tak lain adalah kakak sekaligus pemilik rumah yang langsung melapor ke Polsek Koja.

Petugas Polsek Koja yang datang ke lokasi segera melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah lelaki berperawakan kurus dengan tinggi 170 Cm dengan perkiraan usia sekitar 30 tahun itu ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk divisum. Hasil olah TKP sementara, korban tewas akibat tersengat arus listrik yang ikut terjatuh bersama dirinya ke dalam kolam ikan. Selain tak memiliki kartu identitas, korban yang menganakan pakaian hitam-hitam juga diyakini warga bukanlah penghuni sekitar. Dugaan sementara, pelaku hendak mencuri harta berharga yang berada di rumah dua lantai berwarna gading tersebut. Namun saat memanjat pagar setinggi 3 meter, pelaku tanpa segaja menyenggol kabel dan terjatuh ke dalam kolam ikan berukuran 3X3 meter itu. Untuk kepentingan penyelidikan petugas menyita kabel listrik yang terjatuh ke dalam kolam renang tersebut

Sementara ketika diwawancara wartawan yang datang ke lokasi, H. Jaja yang berprofesi sebagai karyawan Pertamina, mengaku rumahnya sebelumnya juga pernah menjadi korban pencurian. Peristiwa itu sendiri berlangsung sekitar sebulan lalu ketika bulan puasa. Saat itu sang pencuri yang beraksi ketika rumah dalam keadaan kosong berhasil mengambil sebuah handycam miliknya. Namun dirinya belum bisa memastikan apakah lelaki yang ditemukan tewas di rumahnya adalah pelaku yang sama dengan peristiwa tersebut. Petugas Polsek Koja masih menyelidiki kasus ini. (Bachtiar)

Minggu, 19 Oktober 2008

YSI Dilaporkan ke Polda

Yayasan Seni Indonesia Dilaporkan ke Polda

Jakarta – Dituding melakukan pembajakan lagu, Yayasan Seni Indonesia Kamis (15/10) malam, dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh seorang penulis lagu-lagu anak, DS Soewitimiharjo (68).

Berdasarkan data di Biro Operasional Polda Metro Jaya, pelanggaran hak cipta ini berawal ketika sehari sebelumnya Soewitimiharjo berada di Toko Buku Gramedia Jl Kebahagian No 109, Jakarta Barat. Di tempat tersebut, dirinya menemukan buku terbitan YSI dengan judul Seleksi Lagu Anak-Anak Populer dan Lagu Anak-Anak Sepanjang Masa. Di dalam isi buku itu, Soewitimiharjo mendapati 16 lagu berikut not angka dan not balok yang dikutip dari buku hasil karyanya tanpa adanya permintaan izin terlebih dahulu.

Kasat Industri dan Perdagangan (Indag) Polda Metro Jaya, AKBP Golkar Pangarso yang dihubungi wartawan pagi ini membenarkan pihaknya menangani kasus tersebut. "Kasusnya kami yang menangani, namun kami belum menerima laporannya secara rinci," ujar Golkar. (Bch)

Feri Impor Bekas Disita Polisi

Feri Bekas Asal Singapura Disita Bea Cukai
Nilai 5 Milyar, Rencana Dijual Per Kilo
Jakarta - Sebuah kapal feri bekas asal Singapura, Kamis (16/10) malam, diamankan petugas Bea dan Cukai Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara di Perairan Teluk Jakarta.
Selain mengamankan kapal bernama New Orlean, petugas turut mengamankan delapan awak yang berada di dalamnya serta sebuah kapal tug boat yang berfungsi sebagai penarik. Para awak yang ditangkap saat ini berada di Polisi Air Mabes Polri, Tanjung Priok Jakarta Utara untuk menjalani pemeriksaan berikut barang bukti kedua kapal yang diamankan. Mereka dijerat Undang-undang Kepabeanan tentang pembongkaran barang impor dengan ancaman hukuman satu hingga sepuluh tahun penjara atau denda lima puluh juta hingga lima milyar rupiah.
Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Kantor Pelayanan Utama, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Heru Silastiyono, yang ditemui wartawan di lokasi mengatakan, kapal feri bekas berbobot 90 ton tersebut diketahui berasal dari Singapura. Menurut Heru, penyitaan kapal tersebut dikarenakan tak lengkapnya surat kepabeanan. "Sejak sore hari kapal tersebut telah dicurigai dan dipantau. Saat diperiksa ternyata tidak dilengkapi dokumen kepabeanan," jelas Heru.
Menurut Heru, kapal ilegal itu diduga akan dijual dengan cara dibelah-belah. "Diduga kapal sebarat 90 ton ini akan dibesi tuakan dengan cara dijual per kilo. Diperkirakan nilainya mencapai 3,5 - 4 milyar rupiah," imbuhnya.
Rencananya hari ini petugas akan memeriksa lebih lanjut seputar muatan dan tujuan didatangkannya kapal tersebut. Petugas juga masih menyelidiki pihak pemesan kapal ilegal ini. Menurut keterangan salah seorang awak yang tak mau disebutkan namanya, kapal itu dipesan oleh seorang berinisial H.S. Dirinya juga mengaku hanya bertugas menjaga kapal tanpa mengetahui tujuan didatangkannya kapal tersebut. (Bachtiar)

Pengedar Uang Palsu Kegeb

Dua Pengedar Uang Palsu Dibekuk

Jakarta –Dua pengedar uang palsu ditangkap petugas Polsek Bekasi Barat, di Kampung Irian Teluk Pucung bekasi Utara, Kamis (16/10) sore. Dari tangan kedua tersangka petugas menyita 559 lembar uang palsu dalam pecahan 50 dan 100 ribu rupiah.

Terungkapnya kasus ini bermula dari informasi warga sekitar yang mengatakan di sekitar lokasi sering beredar uang palsu. Laporan tersebut ditindaklanjuti petugas dengan melakukan observasi di lokasi. Hasilnya, petugas mendapatkan nama AR dan DR sebagai pengedar uang palsu di lingkungan itu.

Setelah yakin penghuni rumah adalah pengedar uang palsu, petugas segera melakukan pengerebekan. Kedua tersangka tak berkutik ketika petugas menemukan ratusan lembar uang palsu bernilai total puluhan juta rupiah tersebut. Kedua tersangka kemudian digelandang ke Polsek Bekasi Barat untuk mempertanggungjawabkan perbuataannya. Hingga kini petugas masih menyelidiki . (Bch)

BD Heroin Kegeb

Bandar Heroin Dicokok Polisi

Jakarta – Tertangkap tangan membawa heroin, seorang pengedar heroin berinisial BS, Kamis (16/10), petang ditangkap petugas Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya tepat di seberang pom bensin di Jalan Industri Raya RT 10/06 No 1 Gunung Sahari, Sawah besar, Jakarta Pusat. Dari tangan tersangka, petugas menyita barang bukti berupa empat paket kecil heroin seberat 4,82 gram. Tersangka berikut barang bukti kemudian digelandang ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Sementara itu, sekitar pukul 02.00 WIB, petugas Polres Jakarta Barat mengamankan dua pengguna narkoba berinisial JO (41) dan RB (31) di Jalan Mangga Besar VII RT 05/05, Tangki, Taman Sari, Jakarta Barat. barang bukti yang berhasil disita petugas yaitu dua paket kecil ganja dibungkus koran seberat 3,6 gram.

Tiga jam sebelumnya, dua pengedar ganja lainnya yang masing-masing berinisial AM dan BH, juga dibekuk polisi di depan puskesmas Tiga Raksa, Jalan Raya Aria Santika Kampung Gudang RT 04/04, Desa Pasir Nangka, Tiga Raksa, Kabupaten Tangerang. Kedua tersangka yang terbukti membawa tiga bungkus ganja terbungkus koran saat ini telah ditahan di Polres Tiga Raksa dan menjalani pemeriksaan lanjutan untuk proses pengembangan. (Bch)

Pengamen Tewas Ditusuk

Pengamen Tewas Ditusuk

Jakarta - Diduga berebut lahan mengamen, seorang pemuda Jum'at (17/10), pukul 20.30 WIB, ditemukan tewas mengenaskan di Jl PLK, Kampung Makasar RT 05/01, Kramat Jati, Jakarta Timur. Korban yang diketahui bernama Budiman (37), tewas dengan lima luka tusuk di dipunggungnya.

Tak ada warga sekitar yang mengetahui pasti kapan peristiwa penusukan itu terjadi. Menurut keterangan Hamim, warga sekitar, sebelum ditemukan tewas, korban diketahui berlari di pinggiran jalan.

Petugas Polsek Kramat Jati yang menerima laporan warga atas penemuan jenazah di dekat pangkalan Trans Halim Cililitan tersebut, segera mendatangi lokasi. Awalnya petugas yang melakukan olah TKP kesulitan untuk mengidentifikasi karena tak ditemukan kartu identitas korban. Beruntung warga sekitar mengenal korban sebagai warga Kampung Makssar, Jakarta Timur. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk divisum guna keperluan penyelidikan.

Sementara itu Saleh, kerabat korban yang ditemui wartawan di RS Polri mengatakan selama beberapa hari terakhir, Budiman tak diketahui keberadaannya hingga akhirnya ditemukan tewas. Petugas Polsek Kramat Jati hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap pelaku penusukan. (bachtiar)

Rekayasa Lelang TVRI

Endro Utomo dan Ronny Chandra Dituding Rekayasa Lelang

Jakarta - Ketua Panitia Lelang pengadaan peralatan teknik produksi Divisi II Siaran Nasional, Berita dan Informasi di TVRI, Endro Utomo bekerjasama dengan Ronny Chandra selaku Direktur Utama PT Afandi Chandra Putra, dituding sebagai otak pelaku yang merekayasa proses lelang sehingga merugikan negara sebesar 5,21 miliar rupiah dan mencederai mantan Dirut TVRI Sumita Tobing.

Berdasarkan data dan dokumen dalam berkas perkara terdakwa Sumita Tobing, rekayasa lelang itu dilakukan Endro dengan cara memasang pengumuman lelang palsu di salah satu harian Ibukota. Sementara Ronny mempersiapkan sejumlah perusahaan fiktif untuk mengikuti proses lelang. Untuk melancarkan rencananya, Ronny kemudian melibatkan istrinya, Fanny Lugito.

Pada 30 Desember 2002, PT Lilir Kaman Guna yang ditunjuk yang ditunjuk sebagai pemenang tender mendapat kucuran dana sebesar Rp 11,13 miliar dari TVRI. Hanya berselang tiga hari kemudian, tepatnya 2 Januari 2003, Fanny Lugito mentransfer dana tersebut kepada Sonny Chandra, Tonny Chandra, dan Foe Tjauw Sin yang mengatasnamakan PT Dian Karya Pancar Jaya, sebesar 743 juta rupiah.

Bambang Hutagalung, putra dari terdakwa Sumita Tobing mengatakan menilik fakta yang ada, mengapa pihak Mabes Polri tidak memblokir atau menyita uang hasil korupsi Rp 743 juta tersebut. "Anehnya, pihak penyidik malah mengeluarkan Surat Pemberitahuan Penghentian Penyidikan (SP3), terhadap tersangka Ronny Chandra. Sementara ketua lelang, Endro Utomo saat ini tidak diketahui keberadaannya, sehingga Jaksa Penuntut Umum tidak dapat meminta keterangannya sebagai saksi," lirihnya.

Dalam kasus dugaan korupsi yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, JPU Mulyono SH, hanya menghadirkan 2 saksi, yaitu Linda Rita dan Gustaria Simanjutak. Sedangkan saksi pelapor, Badaruddin Achmad yang merupakan mantan Direktur Administrasi dan Keuangan TVRI tidak memenuhi panggilan dengan alasan mencalonkan diri sebagai Dirut TVRI. Rencananya, Selasa (21/10) besok, persidangan dengan terdakwa Sumita Tobing akan digelar kembali di PN Jakpus dengan agenda mendengar keterangan dari saksi JPU.

Buruh Tewas Jatuh dari Lantai 17

Buruh bangunan Tewas Terjatuh Dari Lantai 17 Proyek Aston Grand Soho



Jakarta – Seorang buruh bangunan, Jumat (17/10) malam, tewas akibat terjatuh dari lantai 17 di Proyek Pembangunan Grand Aston Soho, Jalan S Parman, Slipi Jakarta Barat.

Informasi yang berhasil dihimpun SH, saat peristiwa berlangsung korban yang

Menurut keterangan Walid, mandor proyek setempat, sekitar pukul 16.00 WIB, korban yang diketahui bernama Fadli Zarkasih, tengah bekerja untuk memasang instalasi listrik bersama dua rekannya di lantai 17. “Dua rekannya sedang mengukur, sementara dia menunggu. Tiba-tiba dia menghilang,” ujar Walid. Sadar Fadli menghilang, kedua rekannya kemudian berusaha mencari ke sekitar lokasi. Dengan menggunakan fasilitas lampu tembak di lokasi, korban akhirnya ditemukan telah menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah kubangan berisi air sebatas lutut dengan ukuran sekitar 5 X 3 M yang rencananya akan dijadikan saluran lift di gedung tersebut. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban terlihat mengenaskan dengan kepala mengalami luka parah dan paha bagian kanan yang nyaris putus.

Informasi yang berhasil dikumpulkan SH, saat peristiwa berlangsung, korban diketahui tidak mengenakan alat pengaman berupa tali yang mengikat tubuhnya. Menurut Walid, korban tersebut dikarenakan korban yang erupakan lulusan STM hanya berugas menunggu alat-alat yang digunakan kedua rekannya. Petugas Polsek Palmerah dan Polres Jakarta Barat yang mengetahui kejadian tersebut bergegas mendatangi lokasi. Setelah melakukan olah TYP petugas kemudian mengevakuasi jenazah korban ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum.

Sementara itu, Ahmad, paman korban yang bekerja di lokasi yang sama mengungkapkan Fadli baru sehari bekerja di proyek pembuatan apartemen itu.Saat ini jenazah korban telah dibawa pulang pihak keluarga ke tempat tinggalnya di Jalan Wahab No 25 RT 02/09, Kelurahan Kayu Utara, Matraman, Jakarta Timur.

Kapolres Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Iza Fadri yang dihuungi SH, Sabtu (18/10) mengatakan pihaknya hari ini akan memeriksa sejumlah saksi yaitu kedua rekan korban yang berada di lantai yang sama saat peristiwa berlangsung serta pihak penanggung jawab proyek. Kecelakaan kerja yang merenggut nyawa korban bukanlah yang pertama kali terjadi pada trahun ini. Tercatat setidaknya telah beberapa kali terjadi kecelakaan kerja di wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. (Bachtiar)

Blanko Bertandatangan Mantan Dirlantas

Ribuan Blanko PKB Masih Ditandatangani Mantan Dirlantas PMJ

Jakarta - Meski jabatan Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya telah digantikan posisinya oleh Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Condro Kirono, namun ribuan banko pengesahan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang dikeluarkan Satuan Administrasi Satu Atap (Samsat) Polda Metro Jaya masih menggunakan tanda tangan Kombes Pol Joko Susilo.
Penggantian jabatan Dirlantas itu sendiri telah berlangsung sejak pertangahan September lalu. Berdasarkan data di Polda Metro Jaya, dalam sepekan, rata-rata terdapat seribu wajib pajak yang membayar PKB di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Hal tersebut berarti setidaknya ada 30 ribu blanko PKB bertanda tangan Joko Susilo yang kini telah menjabat sebagai Wakil Direktur Lalu Lintas di Mabes Polri. Jumlah tersebut belum ditambah para pemohon STNK kendaraan baru, di mana dalam satu hari pertambahan mobil mencapai 500 unit 1500 unit untuk sepeda motor.
Kenyataan masih ditetapkannya tanda tangan mantan Direktur Lalu Lintas di blanko PKB itu ternyata membuat keresahan tersendiri bagi para wajib pajak yang sebelumnya tidak mengetahui kondisi tersebut. Mereka khawatir jika nantinya kendaraan yang mereka miliki akan bermasalah dalam hal administrasi. “Bagaimana kalau nanti kendaraan saya akan dijual. Saat pembeli mengetahui surat PKB kendaraan saya ditandatangani oleh yang sudah tidak menjabat direktur lalu lintas lagi, apakah tidak menjadi masalah? Atau ketika berusurusan dengan kepolisian, apakah dijamin saya tidak dituduh memalsukan surat kendaraan karena blanko pajaknya ditandatangani mantan dirlantas?” ujar Ade Zakir (24), warga Mampang Prapatan, Jakarta Selatan yang mengurus perpanjangan pajak kendaraan bermotornya, akhir pekan lalu.
` Ketika dikonfirmasi oleh wartawan, Kepala Seksi STNK Polda Metro Jaya, Kompol Indra Jafar, mengatakan blanko PKB yang disahkan oleh pejabat lama itu tetap sah dan berlaku secara hukum. Dirinya menambahkan, para wajib pajak agar tidak merasa resah dengan situasi tersebut. "Uang pun masih tetap berlaku meski gubernur Bank Indonesia yang menandatangani sudah tidak menjabat lagi," tegasnya.
Dijelaskan Indra, munculnya masih digunakannya blanko PKB bertandatangan pejabat lama dikarenakan masih banyaknya stok blanko PKB lama yang tersedia. "Stok lama masih ada, jadi masih kita gunakan," katanya singkat. Meski demikian, dirinya memastikan, PKB yang sudah ditandatangi Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya yang baru akan segera dikeluarkan oleh Samsat pada satu atau dua pekan ke depan.
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, mengatakan, meski blanko PKB yang ditandatangi oleh pejabat lama masih berlaku dan hanyalah merupakan persoalan administrasi saja, namun dirinya mengingatkan agar instansi terkait segera memperbaharui blanko PKB dengan yang baru dan ditandatangi oleh Direktur Lalu Lintas yang menjabat sekarang.
Permasalahan blanko PKB sebenarnya bukanlah yang terjadi pertama kali. Sebelumnya selama Juni hingga September 2008, pihak Samsat bahkan sempat mengeluarkan blanko PKB yang menggunakan kertas putih biasa tanpa menggunakan kertas berhologram. Permasalahan itu sendiri dijawab pihak Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya dengan alasan Pemrov DKI Jakarta belum memberkan stok blanko PKB. (Bachtiar)

Pasangan Mesum Tewas Terlindas Kereta

Pasangan Mesum Tewas Terlindas Kereta

Jakarta - Sepasang kekasih tewas telanjang akibat tertabrak kereta barang di Stasiun Kampung Bandan, RT 06/04, Pademangan, Jakarta Utara, Minggu (19/10) malam.
Informasi yang dihimpun SH di lokasi kejadian, jenazah kedua korban yang nyaris tak dikenali lagi itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 23.20 WIB. "Saya mengetahui kejadian ini dari seorang warga yang menemukan kedua jenazah korban," ujar Budi Suwarno, ketua RT setempat. Saat peristiwa terjadi, kedua korban diduga kuat tengah berhubungan badan di bantaran rel sehingga tak menyadari kereta yang melintas.
Petugas Polsek Pademangan yang datang ke lokasi menemui kesulitan untuk mengidentifikasi kedua korban karena tak ditemukan kartu identitas. Namun sekitar 50 meter dari lokasi kejadian, petugas menemukan tas dan STNK motor atas nama Saifuloh yang tercatat sebagai warga Jalan Amil, RT 06/06, Jakarta Selatan. Jenazah keduanya kemudian dievakuasi ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo untuk divisum. (Bch)

Mobil Dinas TNI Tabrak Rumah

Mobil Dinas TNI Tabrak Rumah

Jakarta - Sebuah mobil Katana yang merupakan kendaraan dinas TNI bernopol 5483 – 00, Minggu (19/10) malam, menabrak rumah dan tiang listrik di Jalan Basuki Rahmat arah Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Data yang diperoleh dari Traffic Manegement Centre Polda Metro Jaya (TMC-PMJ), kecelakaan disebabkan pengendara mobil yang beridentitas Y Iden Sianus (37), berusaha menghindari sepeda motor yang melintas di depannya dengan membuang kemudi yang dipegangnya ke arah kiri. Akibatnya, mobil yang dikendarainya naik ke atas trotoar dan menabrak rumah dan tiang listrik sebelum akhirnya terguling di jalan. Meski menimbulkan kerusakan, namun tak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Peristiwa yang berlagsung tepat di depan SPBU di dekat Pertigaan Cipinang Indah ini sempat membuat arus lalu lintas khususnya arah Kampung Melayu – Pondok Kopi menjadi tersendat. Petugas Laka Lantas Polres Jakarta Timur yang datang ke lokasi kemudian dievakuasi ke kantor Sat Wil Lantas Polres Metro Jakarta Timur. (Bch)

Dua Perampasan dalam Sehari

Dua Perampasan dalam Sehari

Jakarta - Dua aksi perampasan terjadi dalam sehari di Jakarta. Minggu (19/10) pukul 20.00 WIB, seorang wanita bernama Peni (22), terpaksa kehilangan harta berharganya saat bajaj yang tengah ditumpanginya melintas di Jalan Jembatan Tiga Raya, Pejagalan, Jakarta Utara.
Ketika itu korban yang baru saja pulang fitness bersama seorang rekannya, terperanjat kaget saat seorang lelaki tak dikenal tiba-tiba menghentikan laju bajaj yang ditumpangiya. Dibawah ancaman pisau, Peni dipaksa menyerahkan satu unit laptop, dua buah HP dan dua lembar pakaian fitness yang dibawanya. Puas mendapatkan hasil kejahatannya, pelaku kemudian melarikan diri. Selepas kepergian pelaku, Peni kemudian melapor ke Polsek Penjaringan, jakarta Utara.
Di hari yang sama, sekitar pukul 04.30, seorang lelaki beridentitas Drs. M. Tony Pangaribuan (57) turut menjadi korban kejahatan di Jalan Kayu Jati Raya, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur. Selain mengambil mobil kijang Innova bernopol B 2636 OP, dompet berisi surat kendaraan dan SIM serta dua buah HP, pelaku juga melukai korban dengan senjata tajam ke bagian kepala, tangan kiri dan kaki korban. Kasus ini hingga kini ditangani Polsek Pulogadung, Jakarta Timur. (Bch)

Selasa, 14 Oktober 2008

Pembunuh Mahasiswi Gundar Dikenali Korbannya

Pelaku Pembunuhan Mahasiswi Gunadarma, Dikenal Korban



Jakarta - Polisi hingga kini masih belum menemukan titik terang pelaku pembunuhan Irma Yuli (19), mahasiswi semester 1 jurusan kebidanan Universitas Gunadarma Salemba yang ditemukan tewas mengenaskan di kawasan Kampus UI, Senin (13/10) sore lalu. Meski demikian, polisi meyakini pelaku adalah orang yang dikenal korban yang tadi malam jenazahnya telah dibawa orangtuanya dari RS Polri Kramat Jati untuk dikebumikan tak jauh dari tempat tinggal mereka di Kampung Baru Timur RT 01/08, Cikampek Utara, Kota Baru, Karawang, Jawa Barat.

Penegasan tersebut disampaikan oleh Kapolsek Beji Depok, AKP Ardien Hutagaol saat dihubungi SH, Rabu (15/10) pagi. Berdasarkan keterangan pemilik kos, ada suara lelaki yang meledek korban saat berkomunikasi dengannya melalui telepon genggam saat berada di Stasiun Manggarai. Indikasi itu juga terlihat pada luka yang tampak pada tubuh korban. “Kemungkinan korban diajak ke lokasi pembunuhan oleh pelaku,” ungkap Ardien. Namun Ardien mengatakan pihaknya belum mengetahui apakah pelaku telah bersama korban sejak di Cikampek atau bertemu di Jakarta .

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Depok, Komisaris Polisi (Kompol) Rohimat mengatakan sejauh ini pihaknya baru mendatangi sebuah toko di Cikampek yang ditengarai sempat disinggahi korban sebelum keberangkatannya ke Jakarta . “Hasil olah TKP kami menemukan sebuah tiket kereta yang telah terpakai dengan tujuan Karawang – Jakarta . Selain itu juga ditemukan sepasang sepatu yang diduga dipakai korban serta dua pasang sandal bermotif mickey mouse yang diduga dibeli korban di sebuah toko di Cikampek. Kemarin kami sudah mendatangi toko itu untuk mencari petunjuk.,” jelas Rohimat. Pihak Polsek Beji dan Polres Depok juga masih menyelidiki pemilik suara yang terdengar saat korban berkomunikasi dengan ibu semang di kosannya.

Sementara itu ditemui wartawan di RS Kramat Jati, Nursyah ayah korban mengatakan, Irma diketahui berangkat dari rumah pada hari minggu dengan membawa uang tunai lebih dari tujuh juta rupiah. Lima juta diantaranya adalah uang pemberian orangtua yang akan dibayarkan ke kampusnya, sedangkan lainnya adalah uang sisa lebaran yang diberikan kerabatnya. Nursyah mengungkapkan dirinya baru mengetahui putri keduanya telah tiada dari Nani, ibu kos tempat Irma tinggal. Berdasarkan cerita yang diberikan oleh Nani, di hari yang sama dengan keberangkatannya, Irma sempat berkomunikasi melalui telepon genggamnya dan mengatakan tengah berada di Manggarai. Nani juga memberitahu bahwa dirinya mendengar celetukan seorang pria kepada korban.

Seperti diberitakan sebelumnya, tiga hari sebelumnya korban ditemukan tewas di semak-semak di pintu gerbang kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Senin (13/10), sore. Saat ditemukan, kondisi korban terlihat mengenaskan dengan luka lebam di leher, perut dan puggungnya. Korban juga dicurigai diperkosa terlebih dahulu sebelum dihabisi nyawanya. Kecurigaan itu muncul berdasarkan kenyataan posisi celana jins korban saat ditemukan telah turun hingga sepaha, serta celana dalam yang robek tepat di bagian kewanitaannya. Meski sejumlah harta seperti HP, tas dan dompet berisi uang korban dinyatakan raib, namun beberapa perhiasan yang menempel di tubuh korban diketahui tak menghilang. (Bachtiar)

Pipa Gas Meledak///

Pipa Gas di Toko Tiga Meledak

Jakarta - Sebuah pipa gas yang berlokasi di Jalan Toko Tiga Glodok, RT 08/02, Taman Sari, Jakarta Barat, Selasa (14/10), malam, mengalami kebocoran. Akibat peristiwa tersebut, terdengar beberapa kali ledakan kecil dan membuat kobaran api membumbung hingga menjebol aspal di atasnya.
Ono (41), warga Tambora, Jakarta Barat yang berdagang kopi di atas lokasi mengatakan, ledakan pertama terjadi sekitar pukul 21.30 WIB. "Awalnya ada tiga kali ledakan kecil. Tiba-tiba ada asap keluar dari saluran dii bawah," ujar Ono. Ditambahkannya, seminggu sebelumnya, ledakan cukup keras juga beberapa kali terdengar di lokasi yang sama. "Pemilik toko dan orang-orang sini menyangka itu hanya kabel listrik yang terbakar. Tak ada perbaikan di dalam saluran itu. Saya dan warga hanya menutupi seadanya," tukasnya.
Keterangan Ono dibenarkan oleh ketua RW setempat, Ferry (57). "Memang benar seminggu sebelumnya telah terdengar ledakan, tapi pemilik rumah menyangka kerusakan kabel PLN. Soalnya di sini sering terjadi kerusakan kabel PLN," imbuhnya. "Warga sini juga kurang peduli sosialnya," lanjutnya.
Sebanyak 3 unit petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran yang datang ke lokasi awalnya sempat kesulitan untuk memadamkan kobaran api yang muncul dari dalam permukaan tanah tersebut. Untuk memastikan kobaran api berhasil dipadamkan, petugas bahkan menggunakan bahan kimia pyfol. Dalam tempo satu jam, api akhirnya berhasil dipadamkan. Rencananya, pagi ini petugas Perusahaan Negara Gas dan Bumi akan dipanggil untuk segera memperbaiki saluran gas yang rusak guna menghindari musibah lanjutan. Untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan, warga akhirnya membatas lokasi kejadian dengan seutas tali. (Bachtiar)

wartwan indosiar dipukuli

Liput Tawuran Mahasiswa, Wartawan Indosiar Dianiaya

Jakarta - Kekerasan terhadap wartawan kembali terjadi. Selasa (14/10) siang,
seorang wartawan Indosiar bernama Endro Bawono (25) menjadi korban kekerasan
saat meliput peristiwa tawuran yang terjadi di Jalan Salemba Raya, Jakarta
Pusat. Akibat penganiayaan itu, korban mengalami luka memar dan sesak di dada.
Peristiwa kekerasan terjadi
saat tawuran antara mahasiswa UKI dan YAI
berlangsung. Ketika itu, korban yang tengah meliput tawuran, mendadak ditunjuk
dan diancam oleh pelaku yang belakangan diketahui adalah mahasiswa UKI bernama
Frans Alfader Alfonso.
Tak hanya itu, pelaku tiba-tiba menendang korban hingga terjatuh dan menimpa
sebuah gerobak. Pelaku kemudian melarikan diri. Sore harinya usai berperang
dengan kampus YAI, puluhan massa UKI kembali berjibaku dengan sejumlah mahasiswa
Univeritas Bung Karno (UBK).
Petugas Polres Jakarta Pusat yang menerima laporan penganiayaan terhadap
wartawan Indosiar segera menindaklanjuti kasus tersebut. Sore hari, pelaku
ahkirnya berhasil diamankan petugas Polres Jakarta Pusat. Laporan penganiayaan
itu sendiri terdaftar dengan nomor 1021/K/X/2008/RES JP.
Sebelumnya, di jalan yang sama, seorang wartawan TV One bernama Ahmad Sakirin
juga mengalami penganiayaan saat meliput sengketa tanah antara Kampus YAI
dengan
GKI, beberapa bulan lalu. (Bachtiar)

Korban Money Investasi

Puluhan Nasabah Korban Penipuan Datangi Polda

Jakarta - 27 nasabah yang menjadi korban penipuan PT Batara Mitra Asia Capital (BMAC), Senin (13/10), siang, mendatangi Polda Metro Jaya mempertanyakan keseriusan polisi dalam menangani kasus yang telah dilaporkan bulan lalu. Kerugian yang diderita puluhan nasabah tersebut diketahui mencapai Rp 35 miliar.
Kuasa hukum nasabah, R Dewi Kania Sundari, kepada wartawan, mengatakan selain mempertanyakan kapan Diruktur Utama PT BAMC, Haliman Zeter (35) bisa segera diadili, para nasabah juga menyinggung mengenai status uang mereka. "Kami sudah melaporkan kasus ini bulan lalu dan sekarang ingin mengetahui uang nasabah dibawa ke mana. Para nasabah berharap uang yang pernah mereka setorkan bisa kembali, ," tukasnya.
Ditegaskan Dewi, PT BAMC terbukti telah melakukan pengumpulan dana masyarakat secara ilegal. Dalam kesempatan yang sama dirinya juga meminta Pusat Pengawasan dan Analisa Transaksi Keuangan (PPATK) agar menelusuri aliran dana nasabah. Menurutnya, total nasabah PT BAMC ini mencapai 150 nasabah, sehingga total kerugian bisa mencapai 300 miliar rupiah. (Bachtiar)

BD Narkoba Kegeb

Tiga Pengedar Narkoba Ditangkap di Warakas
Jakarta - Tiga pemakai dan pengedar narkoba, Selasa (14/10) sore, diamankan petugas Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya di Kawasan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Dari tangan ketiga tersangka, petugas menyita 2 gram sabu-sabu yang dibungkus dalam 10 plastik klip kecil.
Tertangkapnya ketiga tersangka berawal dari informasi warga sekitar yang mengatakan kawasan Warakas marak dengan peredaran narkoba. Setelah melakukan observasi, petugas berhasil menangkap dua pemakai dan pengedar berinisial BP dan AE di Jalan Warakas II Gang 4, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pukul 15.30 WIB. Dari tangan tersangka, petugas menyita dua paket kecil sabu-sabu seberat 0,4 gram yang dibungkus uang lembar seribu rupiah.
Berdasarkan keterangan kedua tersangka, petugas melakukan pengembangan dan kembali menangkap bandar berinisial SP alias Black dengan barang bukti 8 plastik klip kecil berisi 1,6 gram sabu-sabu yang disembunyikan di dalam bungkusan korek api. Ketiga tersangka kemudian digelandang ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. (Bch)

Rampok Senpi Marak di Pusat

Empat Hari, Dua Perampokan Bersenpi di Tanah Abang
Jakarta - Dalam empat hari, Komplotan perampok bersenjata api dua kali beraksi di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat.
Peristiwa terakhir terjadi Selasa (14/10) dini hari. Seorang akuntan Price Water House Cooper yang berlokasi di Kuningan, Jakarta Selatan kehilangan Honda Jazz Silver B 898 EK karena menjadi korban perampokan empat pelaku bersenjata api.
Ditemui SH di Tanah Abang, Erik (27), warga Karet Pedurenan yang menjadi korban mengatakan peristiwa perlangsung sekitar pukul 02.05 WIB. Menurutnya ketika peristiwa berlangsung, dirinya bermaksud mengantarkan Natalia (23), teman wanitanya yang mengontrak di Gang 7, Benhil, Jakarta Pusat. "Kami baru pulang dari Circle K. Setibanya di depan gang kost teman saya, sebuah mobil memalang di belakang mobil saya," ujar Erik. "Dua lelaki kemudian keluar dari mobil. Satu lelaki mengancam saya dengan senjata api, sementara lelaki lainnya menempelkan celurit ke teman wanita saya. Sedangkan dua lainnya menunggu di dalam mobil. Mereka lalu memaksa saya untuk menyerahkan mobil berikut dompet berisi STNK, uang dan telepon genggam kami," tambahnya.
Usai mendapatkan hasil rampasannya, para pelaku kemudian melarikan diri menuju Jalan Benhil Raya. Sementara kedua korban meminta pertolongan warga sekitar dan diantar ke Polsek Tanah Abang untuk melaporkan kejadian yang mereka alami. Kepada petugas Natalia mengaku lelaki yang mengancamnya menggunakan celurit mempunyai ciri-ciri berkepala botak dan tubuh gemuk. "Pelaku menggunakan mobil seperti Avanza hitam bernopol hitam B 8579," ungkapnya.
Sementara itu, Safrialdi (30), petugas keamanan di lokasi kejadian mengatakan peristiwa berlangsung hanya beberapa menit setelah patroli melintas. Diakuinya, kawasan setempat memang dikenal rawan. Saat bulan ramadhan, sebuah mobil milik penghuni juga raib digondol maling. "Selain patroli setiap satu jam sekali kita juga mengingatkan teman-teman dari anak kos agar jangan terlalu lama berhenti saat mengantar," imbuhnya. Hingga kini petugas Polsek Tanah Abang masih melakukan pengejaran terhadap para pelaku.
Sebelumnya, seorang warga negara China bernama Hng Zhijian (25) menjadi korban penculikan dan perampokan oleh enam pelaku bersenjata api. Meski tak mengalami luka fisik berarti, namun korban yang diketahui memegang jabatan sebagai Direktur Utama PT. Kaye International Trading di Jl. Muara OX Selatan No.52 Jakarta Utara ini mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Berdasarkan data di Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, peristiwa berlangsung Sabtu (11/10) pukul 11.00 WIB ketika korban hendak menuju Roxy Mas. Dalam aksinya, para pelaku yang mengendarai mobil Toyota Kijang Innova No.Pol. B 8742 HI berwarna Kuning Silver, di Kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat mengancam korban dengan senjata api dan memaksanya menunjukkan lokasi tempat tinggalnya.
Sesampainya di kediaman korban, para pelaku dengan leluasana menggasak 1 unit Laptop merk Acer, 1 unit alat Receiver Parabola, 1 unit HP merk Taksiko, uang tunai sebesar 3 juta rupiah dan 2.500 Yuan. Belum puas, komplotan perampok ini kembali memaksa korban untuk memberikan uang tunai sebesar 300 juta rupiah. Namun permintaan tersebut hanya disanggupi korban dengan memberikan uang tunai sebesar Rp. 91.000.000 dan Rp. 10.000.000 sisanya dengan cara transfer. Setelah transaksi dipastikan berjalan lancar, para pelaku lalu menyuruh korban pergi dan diarahkan masuk ke jalan tol dekat area Jakarta Fair, Jakarta Pusat.
Kasat Jatanras Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Fadil Imron membenarkan peristiwa tersebut. Pihaknya hingga kini masih menyelidiki dan mengejar para pelaku. (Bachtiar)

Laka Tol

Tuna Wisma Tewas Tertabrak di Tol
Jakarta - seorang lelaki tak dikenal, Senin (13/10) malam, ditemukan tewas mengenaskan di ruas tol Lingkar Jakarta arah Pasar Rebo-Pondok Indah, tepatnya di KM 29.
Yanto, petugas Patroli Jalan Raya yang ditemui di lokasi kejadian mengatakan awalnya petugas mendapatkan informasi kecelakaan dari pengguna jalan raya. "Kami mendapat informasi dari pengguna jalan yang mengatakan ada mayat tergeletak. Kejadian diperkirakan pukul 22.45 WIB," ujar Yanto. "Menurut informasi, korban diketahui adalah tuna wisma yang kerap nongkrong di jembatan penyebrangan," lanjutnya.
Tak ditemukan identitas pada tubuh korban. Diduga lelaki malang yang diperkiarakan berusia 30 tahunan itu merupakan korban tabrak lari. Pasalnya, di lokasi kejadian, Petugas Unit Laka Lantas Polres Jakarta Timur yang menangani kasus ini menemukan logo depan mobil Kijang Innova berwarna abu-abu. Jenazah lelaki bertinggi badan 160 Cm tersebut kemudian dievakuasi ke RSCM guna divisum.
Insiden ini sempat membuat satu jalur paling kanan di ruas tol yang menjadi lokasi kejadian, ditutup. Namun usai proses evakuasi korban, petugas PJR kembali membuka palang pembatas lokasi kejadian. (Bachtiar)

Minggu, 12 Oktober 2008

Mutilasi, Unjuk Gigi Atau Hasil Pembelajaran?

Mutilasi, Unjuk Gigi Atau Hasil Pembelajaran?

Jakarta - Masih lekat diingatan kita tentang peristiwa mutilasi sadis Heri Santoso yang dilakukan Verry Idham Henyaksyah di kediamannya di kamar 309A, Apartemen Margonda Residence, Depok, Jumat (11/7) malam lalu. Belum juga usai proses hukum terhadap lelaki yang mempunyai kelainan seksual menyukai hubungan sejenis ini, masyarakat kembali dihenyakkan dengan kenyataan terjadinya kasus pembunuhan bermotif mutilasi.

Senin (29/9), sore, tepat dua hari menjelang hari raya Idul Fitri, 13 potongan tubuh ditemukan dalam dua bungkusan plastik merah di dalam bus Mayasari Bakti P64 jurusan Pulogadung-Kalideres di Jl Raya Bekasi kilometer 18, Cakung, Jakarta Timur. Yang lebih menakutkan, dalam bungkusan tersebut tak ditemukan kepala, jari tangan, dubur dan organ tubuh korban. Walhasil, polisi kesulitan untuk mengetahui identitas korban. hanya satu petunjuk kuat yang dimiliki polisi, yaitu sebuah tato kepala macan yang tergambar di lengan kanan korban.

Potongan jenazah korban mutilasi pertama kali diketahui oleh Ayung Bulkini Sidik yang tak lain adalah sang kondektur bus Mayasari Bakti P64. Kepada petugas Polsek Pulogadung yang menangani kasus ini, Ayung mengaku terakhir kali mengingat penumpang yang duduk di bangku tempat ditemukannya korban adalah seorang wanita. Polisi pun kemudian memfokuskan penyelidikan kepada identitas dan keberadaan wanita pembawa kedua plastik merah itu. Namun hingga kini, belum ditemukan hasil positif. Hal serupa juga terjadi pada pengungkapan identitas korban. Awalnya, ada dua keluarga yang melapor ke Polsek Pulogadung dan Poldab Metro Jaya yang mengaku kehilangannya anggota keluarganya. Berdasarkan tato macan, salah satu keluarga asal Bekasi menduga korban kemungkinan adalah Hasan Basri (36). Namun berdasarkan hasil otopsi dari tim forensic RSCM, ciri-ciri fisik korban ternyata berbeda dengan Hasan Basri. Penyelidikan pihak kepolisian terhadap identitas korban pun kembali buram.

Peran Mafia Atau Kesalahan Media?

Berbagai pendapat mencuat tentang para pelaku mutilasi. Kriminolog Universitas Indonesia (UI), Ronny Rahman Nitibaskara kepada wartawan, Jumat (10/10) petang, mengatakan para pelaku bisa saja merupakan anggota kelompok kejahatan teroganisir yang ingin menunjukkan kekuatan dan peringatan kepada pesaing ataupun anggotaya. "Contohnya, mutilasi dilakukan untuk memberikan semacam teguran kepada anggota yang berkhianat atau kepada lawan," ujarnya.

Berbeda dengan Rony, Erlangga Masdiana, kriminolog Universitas Indonesia (UI) lainnya meyakini bahwa kasus mutilasi yang terjadi di Indonesia belumlah sampai pada tahapan kelompok mafia. Menurutnya, sejauh ini mutilasi yang terjadi masih berbasis pada kasuistik belaka. Mutilasi dianggap sebagai cara untuk bisa membunuh tanpa diketahui pihak kepolisian. Kalaupun berhasil teridentifikasi, akan memerlukan waktu yang lama,” jelasnya saat dihubungi SH Senin (13/10) pagi.

Lebih jauh Erlangga mengatakan, maraknya kasus mutilasi yang pertama kali muncul di Indonesia sejak tahun 1990-an ini dikarenakan efek peniruan (imitation effect), Dengan kata lain, pelaku meniru peristiwa sebelumnya yang dilakukan oleh pelaku lain. Peran media massa pun diyakini tak urung berpengaruh dalam pola pikir pelaku kejahatan. Dirinya mencontohkan, dalam pemberitaan, media massa kerap terlalu detail dalam memberitakan kasus mutilasi bahkan hingga reka ulang yang dilakukan oleh pelaku mutilasi yang tertangkap. Selain mendapat inspirasi dari tehnik yang dilakukan pelaku sebelumnya, pemberitaan media massa turut mengajarkan pelaku baru untuk dapat belajar dari kesalahan menghilangkan jejak.

Sementara itu, berdasarkan data di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, kasus mutilasi Cakung adalah kasus ke delapan sejak awal 2007 lalu. Ironisnya, dari delapan kasus tersebut, hanya dua kasus saja yang berhasil terselesaikan. Hal tersebut dikarenakan sulitnya pihak kepolisian mengetahui identitas para korban mutilasi. Fakta lainnya, peristiwa mutilasi umumnya terjadi di kawasan Timur Jakarta dan Bekasi.

Terkait sulitnya pengungkapan kasus mutilasi, Erlangga menyebutkan hal tersebut dikarenakan kurangnya bukti-bukti yang mengarah ke pelaku karena hilangnya identitas korban. “Saat korban berhasil teridentifikasi pun, polisi masih harus mencari relevansi dengan kasus lain,” imbuhnya. Erlangga menambahkan hingga kini pihak kepolisian belum mempunyai sistem deteksi dari identitas warga Negara Indonesia. “Ini kaitannya dengan sistem adminsitarasi kependudukan. Polisi agar dapat meminta pemerintah pusat untuk mendata warga negara secara lengkap. Sejauh ini kan hanya pada identitas nama alamat dan sidik jari pada KTP,” pungkasnya. “Seharusnya pemerintah dapat menerapkan identifikasi secara detail, termasuk medical record, seperti catatan gigi ataupun rambut warga negara. Catatan itu tak perlu ditunjukkan pada KTP, tapi bisa disimpan di kelurahan. Hal ini akan mempermudah polisi dalam mengungkap identitas korban,” sahut Erlangga. (Bachtiar)

Jaya 65 Muara Baru

Tiga RT di Muara Baru Terbakar

Jakarta - Ratusan rumah di kawasan Pelelangan Ikan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (12/10) malam, hangus terbakar. Meski tak menimbulkan korban jiwa, namun kebakaran yang terjadi di tiga RT, masing-masing RT 16,17 dan 18 RW 11 tersebut mengakibatkan setidaknya 500 warga kehilangan tempat tinggalnya.

Kobaran api diketahui pertama kali terlihat sejak pukul 23.00 WIB. Sebagian besar warga mengaku mengetahui peristiwa kebakaran saat jilatan api telah membesar. “Saya sedang tidur. Sadar ada kebakaran saat api sudah membesar,” ujar Mustono warga RT 16. Menurutnya, sumber api diketahui warga berasal dari salah satu rumah yang berlokasi di RT 17.

Meski hujan sempat turun deras, namun api yang telah membumbung tinggi ternyata tak mudah dipadamkan. Hal tersebut dikarenakan rumah semi permanen warga saing berdempetan. Sebanyak 19 unit petugas suku Dinas Pemadam Kebakaran dibantu warga sekitar, akhirnya berhasil memadamkan api secara keseluruhan sekitar enam jam kemudian. Tiga orang warga bahkan mengalami luka ringan karena tertimpa asbes dan tertusuk paku saat membantu proses pemadaman. Sementara ratusan warga lainnya yang kehilangan tempat tinggal terpaksa mengungsi ke sebuah pabrik baja yang berada di dekat lokasi.

Pihak aparatur kelurahan setempat, pagi ini membuka tenda penampungan di dekat lokasi kejadian untuk menampung para korban. Berdasarkan catatan di Suku Dinas Pemadam kebakaran Jakarta Utara, peristiwa kebakaran di wilayah Muara Baru ini bukanlah kali pertama terjadi. Menurut warga sekitar, setidaknya telah tiga kali kebakaran terjadi di wilayah pemukiman mereka.

Petugas Polsek Penjaringan hingga kini masih meyelidiki penyebab pasti kebakaran. Dugaan sementara, api dikarenakan adanya korsleting arus listrik pada salah satu rumah warga. Namun beberapa warga menduga, peristia kali ini tak lepasa dari unsure sabotase terkait rencana penggusuran di wilayah pemukiman mereka. (Bachtiar)

Kamis, 09 Oktober 2008

Pembunuhan Apoteker Fatmawati Selatan

Apoteker RS Fatmawati Tewas Mengenaskan

Jakarta – Seorang apoterker RS Fatmawati, Jakarta Selatan ditemukan tewas mengenakan di dalam kamar mandi kontrakannya yang berlokasi di Jalan Akasia RT 02/01, Pamulang Timur, Tangerang, Banten, Jumat (10/10), pagi. Dugaan sementara, korban yang diketahui bernama Windi (38), asal Ciamis, Jawa Barat, tewas dibunuh.

Jenazah korban pertama kali ditemukan oleh Habibah (40), tetangga sekitar. Ketika itu sekitar pukul 03.30 wib, dirinya merasa curiga melihat motor Supra Fit hitam bermopol B 6087 NEC milik Windi masioh terparkir di luar kontrakan. Padahal biasanya, motor tersebut selalu dimasukkan korban ke dalam kontrakannya.

Khawatir terjadi sesuatu, Habibah kemudian melapor ke pemilik kontrakan yang bernama Nyala (55). Setelah beberapa kali memanggil tak ada jawaban, Nyala akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kontrakan Habibah yang tak terkunci. Kekhawatiran itu akhirnya terbukti. Windi ditemukan dalam kondisi terlentang di dalam kamar mandinya. Temuan tersebut kemudian dilaporkan ke aparat Polsek Pamulang dan Polres Jakarta Selatan. Hasil olah TKP, ditemukan luka pada bagian kepala korban yang diduga akibat benturan atau hantaman benda tumpul.

Sementara itu, sesosok mayat yang diduga menjadi korban pembunuhan juga ditemukan di Jalan Waru, Kalideres, Jakarta Barat, pagi ini. Hingga berita ini diturunkan, petugas Polsek Kalideres dan Polres Jakarta Barat masih melakukan olah TKP terkait identitas dan penyebab kematian korban. (Bachtiar)


Tabrakan Beruntun

4 Kendaraan Tabrakan Beruntun

Jakarta – Kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan terjadi di Slipi, Jakarta Pusat, tepatnya sebelum lampu merah yang mengarah ke Grogol Jakarta Barat, Jumat (10/10) pukul 07.15 WIB. Seorang pengendara motor mengalami luka patah kaki dalam kecelakaan sehingga mendapat perawatan di RS Pelni Jakarta Barat.

Berdasarkan data Traffic Management Centre Polda Metro Jaya keempat kendaraan yang mengalami kecelakaan tersebut masing-masing adalah PPD Jurusan Cililitan - Grogol B.7160 TX, Kijang Inova B. 1066 IS, Bus Sumber Jaya K 1066 IS dan Sepeda Motor Honda B. 6811 BDS. Sempat terjadi kemacetan akibat kecelakaan ini, sebelum akhirnya Petugas Laka Lantas Polda Metro Jaya datang ke lokasi dan mengevakuasi keempat kendaraan berikut para poengemudi.

Tak lama berselang, tepatnya sekitar pukul 08.25 WIB, sebuah kendaraan berjenis Daihatsu Zebra terbalik di Tol dalam kota , Out Ramp Polda. Lima orang mengalami luka serius akibat peristiwa yang terjadi tepat di samping Samsat Polda Metro Jaya ini. Petugas Laka Lantas Polda Metro Jaya yang mendatangi lokasi bergegas melarikan para korban ke RS. Mintoharjo untuk mendapat perawatan. Sementara kendaraan korban diderek ke Unit laka Lantas Polda Metro Jaya. Hasil penyelidikan sememtara, penyebab kecelakaan tunggal tersebut dikarenakan pecah ban belakan kiri. (Bachtiar)

Massa BMB Diamankan Polres Selatan

12 Anggota BMB Diamankan Polres Jakarta Selatan

Jakarta - Belasan anggota organisasi massa (Ormas) Barisan Muda Betawi yang melakukan penyisiran di sekitar kawasan Pamulang diamankan petugas Polres Jakarta Selatan, Jumat (10/10) dini hari.
Sebelumnya, Kamis (09/10) malam, sekitar 200 anggota dan simpatisan BMB berkendara motor mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan di Jalan Wijaya II, Jakarta Selatan, menuntut kepolisian mengusut dan menangkap pelaku penganiayaan beberapa waktu lalu yang menyebabkan enam anggota BMB akhirnya mengalami luka-luka.
Penganiaayaan itu sendiri diyakini pihak BMB dilakukan oleh warga Asrama Brimob, pasca tewasnya lima remaja setempat karena tenggelam di danau saat tyerjadi tawuran. Sekitar pukul 20.00 WIB, puluihan motor yang ditunggani massa BMB telah menutupi ruas Jalan Wijaya II dan membuat arus lalu lintas di lokasi tertutup. Polisi akhirnya menerima 3 orang perwakilan BMB untuk mengaspirasikan maksdu kedatangan mereka.
Usai menyerbu Polres Jakarta Selatan, massa BMB bergerak ke kawasan Pamulang dan melakukan sweeping di sekitar Asrama Brimob. Tindakan massa yang ditengarai dapat menimbulkan konflik lebih meluas ini akhirnya membuat petugas Polres Jakarta Selatan bereaksi. Dini hari, sebanyak 16 anggota BMB yang mayoritas remaja dan pemuda, diamankan petugas dan digelandang ke Polres Jakarta Selatan.
Pantauan SH, hingga pukul 03.00 WIB pemeriksaan terhadap belasan anggota Barisan Muda Betawi tersebut masih berlangsung. Sebagian besar keluarga dari mereka yang tertangkap juga tampak mendatangi Polres Jakarta Selatan. Ketua Umum Barisan Muda Betawi, Aay Samudra yang dihubungi SH melalui telepon genggamnya membenarkan penangkapan keenam belas anggotanya. “Usai mendatangi Polres Jakarta Selatan, massa berkonsentrasi di Pamulang. Benar ada anggota yang ditangkap. Kabag Ops Polres Jakarta Selatan menghubungi saya dan mengabarkan hal itu. Saya masih berkoordinasi dengan dewan penasihat untuk menyelesaikan masalah ini,” jelasnya singkat. (Bachtiar)