24 PMKS
Kepala Seksi Penertiban Bina Mental Kesejahteraan Sosial Jakarta Barat, Syahid, mengatakan operasi dilakukan untuk menciptakan suasana nyaman khususnya dengan maraknya keberadaan para tuna wisma, pengamen, dan pelacuran jelang lebaran. Sasaran dari operasi yang dimulai sejak pukul 23.00 WIB dan berakhir dua jam kemudian itu diantaranya, Jalan Daan Mogot, Tubagus Angke, Latumenten, dan Kali Besar. Puluhan PMKS yang terjaring kemudian diserahkan ke Panti Sosial Kedoya untuk dibina.
Berdasarkan pantauan SH, razia diduga kuat bocor. Pasalnya, sejumlah titik yang kerap ramai meski di bulan puasa tampak sepi. Seperti di Jalan Daan Mogot dan Tubagus Angke. Di Jalan Daan Mogot, tepatnya sekitar kawasan Diskotik TO dan BDR hingga menjelang Indosiar, biasanya terlihat ramai dengan keberadaan kupu-kupu malam yang berpakaian seksi. Hal serupa terjadi di jalan belakang yang berada persis di samping Kali Grogol, di mana para pelacur jalanan yang gemar bersembunyi di balik pohon tak lagi terlihat.
Kawasan Tubangus Angke, persisnya di sekitar Jembatan Genit. Tenda-tenda liar untuk transaksi cinta serta senyuman dan godaan centil dari para penjual kehangatan maupun penjual minuman yang sejak beberapa hari di awal puasa telah menjamur, malam tadi sama sekali tak terlihat.
Menanggapi razia yang dilakukan petugas Satpo PP Jakarta Barat, Yudi warga Jembatan Genit mengaku senang. Meski demikian, dirinya menyayangkan sikap petugas yang terkesan menunggu momen-momen tertentu seperti malam nuzulul qu’ran untuk melakukan operasi penertiban. “Setiap ada razia PSK di pinggir kali Jembatan genit pasti menghilang semua. Tapi sehari-hari kalau tak ada petugas, baru beberapa jam dari buka puasa, puluhan tenda sudah berdiri tegak. Padahal lagi bulan puasa,” lirihnya. (Bachtiar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar