Selain Penindakan, Peran Orangtua Lebih Penting
Lelaki berkaca mata lulusan Akpol ini mengatakan hingga Jumat (12/09) malam, pihak kepolisian terus melakukan penindakan tegas terhadap pelaku balapan liar. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, pihaknya terus melakukan operasi secara gencar di titik-titik rawan balapan liar seperti Kawasan Kemayoran dan Karet Tengsin, tanah Abang, Jakarta Pusat, Jalan Panjang dan Jalan Baru di samping Tol Kebon Jeruk, kawasan Kembangan Jakarta Barat, Fly Over Pasar Rebo Jakarta Timur dan Jalan Lenteng Agung serta Margonda Jakarta Selatan. “Operasi pengebutan terus kami lakukan sejak tanggal 30 Agustus lalu di lokasi rawan pengebutan. Sampai hari ini sudah 1543 kendaraan yang kami tilang dengan barang bukti surat-surat kendaraan. 78 kendaraan juga kami sita karena tak memiliki kelengkapan
Sediakan Fasilitas Balap yang Terorganisir
Salah satu solusi lain yang mungkin bisa menjadi alternatif dalam menangani balap liar menurutnya adalah penyediaan sarana. “Di Jakarta ini pemerintah bersama produsen kendaraan seperti Honda ataupun Yamaha contohnya bisa menyediakan lokasi balap yang aman. Kegiatan balapan aman yang terarah ini bisa menyalurkan hobi para generasi muda yang gemar memacu adrenalin secara positif bahkan dapat dijadikan ajang pencarian bibit pembalap,” terang Sambodo.
Sosialisasi terhadap klub-klub motor juga merupakan salah satu cara lain untuk menekan kebiasaan balap liar. Di bebarapa lokasi, Taman Mini Indonesia Indah contohnya, kerap kita saksikan atraksi kepiawaian menunggangi motor. Bukan dengan memacu gas kendaraan roda duanya dengan sekencang-kencangnya. Melainkan dengan pertunjukan berbagai kealhian
Masih ada pula ide gila lain yang mungkin menjadi pemecah masalah balapan liar yaitu pembatasan kecepan kendaraan. “Produsen mengeluarkan produk kendaraannya dimana mesin yang terpasang hanya dirancang untuk batas kecepatan tertentu. Dengan demikian pemakai kendaraan tak akan mampu mengeksplor laju kendaraannya dengan kebut-kebutan. Tapi itu baru sekedar ide yang mungkin bisa mulai dipikirkan pemerintah,” sahut Sambodo mengakhiri pembicaraan. (Bachtiar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar