Tiga Kebakaran Sepanjang Malam di Jakarta
Jakarta – Tiga kebakaran terjadi di Jakarta Utara dan Jakarta Timur sepanjang Minggu (24/08) malam hingga Senin (25/08) dini hari. Tak ada korban jiwa dalam ketiga peristiwa ini, namun ratusan keluarga dipastikan kehilangan tempat tinggalnya.
Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 21.15 WIB di Perkampungan Nelayan, Komplek Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara. Api diperkirakan berasal dari korsleting listrik di salah satu rumah warga setempat. Sebanyak 25 unit mobil Suku Dinas pemadam Kebakaran Jakarta Utara yang datang ke lokasi berhasil memadamkan kobaran api yang telah menghanguskan sekitar 150 rumah pada pukul 22.30 WIB.
Tepat ketika api di Perkampungan Nelayan Muara Angke berhasil ditanggulangi, peristiwa kebakaran lain terjadi. Kali ini jilatan api menghanguskan sedikitnya 300 rumah petak di kawasan pemukiman kumuh Pedongkelan, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pulogadung, Jakarta Timur. Berbeda dengan peristiwa di Muara Angke, warga yang menjadi korban menduga kebakaran disebabkan unsur kesengajaan. Pasalnya selama beberapa minggu terakhir, warga mengaku mendapat ancaman tempat tinggal mereka akan dibumihanguskan, terkait rencana penggusuran di pemukiman setempat. “Api berasal dari rumah kosong yang ada di belakang dekat lahan kosong. Tiba-tiba saja terdengar ledakan dan api membesar,” ujar Sudarmin (53), salah seorang korban. Warga yang merasa curiga rumah mereka sengaja dibakar akhirnya melampiaskan kekesalan dengan melempari satu unit mobil Suku Dinas Kebakaran Jakarta Timur yang datang ke lokasi dengan batu dan botol.
Terkait pelemparan tersebut, Kepala Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Timur, Munadi yang datang ke lokasi menyayangkan sikap anarkis yang dilakukan warga sehingga usaha pemadaman terganggu. “Mobil 509 diserang di tempat kejadian dengan batu dan botol. Kami sengaja semacam diganggu. Akibatnya kami berusaha menyelamatkan diri sehingga pindah ke lokasi yang lebih jauh,” jelas Munadi. Sebanyak 15 unit petugas pemadam akhirnya berhasil menjinakkan kobaran api sekitar satu jam kemudian. Ditambahkan Munadi, setidaknya ada empat peristiwa kebakaran yang terjadi sepanjang tahun 2007 hingga 2008 di lopkasi setempat. Petugas Polsek Pulogadung hingga kini masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran. Hingga dini hari sekitar 1200 jiwa yang kehilangan tempat tinggalnya memilih mengungsi sementara di bawah fly over menuju Cawang yang belum lama rampung serta lintasan jalur Busway yang menuju Pulogadung.
Sementara itu, 50 rumah panggung yang berdiri di atas kali yang menjadi pembatas antara Jalan Bakti dan Jalan Enim, Tanjung Priok, Jakarta Utara, juga turut terbakar. Sumber api yang mulai berkobar sejak pukul 23.30 WIB tersebut diperkirakan berasal dari kompor milik seorang warga yang turut menjadi korban. Api berhasil dipadamkan 15 unit petugas Suku Dinas Pemadam Kabakaran Jakarta Utara sekitar pukul 01.30 WIB.
Menurut keterangan Khaerudin (50), warga Jalan Enim, mereka yang menjadi korban kebakaran adalah penduduk liar di lokasi setempat. “Awalnya kali itu merupakan tanah resapan air tawar. Namun sejak 10 tahun lalu mereka beramai-ramai menetap di lokasi itu hingga kali tidak berfungsi lagi,” tukas Khaerudin yang mengaku sebelumnya selalu merasa khawatir ancaman banjir saat musim hujan, karena tak berfungsinya kali tersebut. (Bachtiar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar